Konten dari Pengguna

KTT ASEAN 2023 dan Pengaruhnya terhadap Politik Indonesia

Rahel Novi Yanti
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
31 Oktober 2023 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahel Novi Yanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pengaruh KTT ASEAN 2023 terhadap Stabilitas Politik di Indonesia

Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023| Photo by: istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023| Photo by: istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023 sekaligus tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 & 43 hampir sampai pada penghujungnya. Pada masa kepemimpinan yang keempat ini, ada beberapa agenda yang sudah dilaksanakan Indonesia. Agenda-agenda ini tentunya berkaitan dengan aspek-aspek integrasi kawasan seperti ekonomi, politik keamanan, dan sosial budaya. Salah satu agenda pentingnya adalah KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN 2023. Aspek penting seperti politik tentunya akan sangat dipengaruhi dalam prosesnya.
ADVERTISEMENT
KTT ASEAN 2023 yang diselenggarakan di Indonesia menjadi sebuah instrumen penting di bidang politik. Sebagai tuan rumah dan ketua ASEAN 2023, Indonesia memainkan peran utama dalam diplomasi regional. Diplomasi yang dilakukan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ini bertujuan untuk mendorong stabilitas, perdamaian, dan kerjasama politik di kawasan Asia Tenggara. Terwujudnya kondisi ini tentunya sangat mendukung terlaksananya dialog politik yang mampu menyelesaikan permasalahan politik di kawasan dan menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth. Dengan demikian Indonesia akan mampu berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan di ASEAN.
Selain adanya pengaruh politik yang diberikan Indonesia dalam dialog antarnegara di KTT ASEAN 2023, terdapat pengaruh politik yang dirasakan Indonesia sebagai negara penyelenggara. Untuk mengetahui pengaruh politiknya maka kita perlu menilik dua KTT ASEAN yang terlaksana di tahun ini, yaitu KTT ke-42 dan KTT ke-43.
ADVERTISEMENT
KTT ASEAN ke-42
Labuan Bajo sebagai tempat dilaksanakannya KTT ASEAN ke-42| Photo by: istockphoto.com
Sebagai tuan rumah, Indonesia melaksanakan KTT ke-42 ini di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). KTT yang dilaksanakan pada 10-11 Mei 2023 ini diharapkan mampu menciptakan kawasan Asia Tenggara yang resilen dan damai. Konferensi Tingkat Tinggi ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan berhasil pula menghasilkan beberapa keputusan.
Terdapat tiga keputusan penting yang dihasilkan dalam KTT ini. Pertama mengenai kepentingan rakyat yang perlu menjadi perhatian utama para pemimpin negara-negara anggota. Perhatian ini bisa diberikan melalui adanya perlindungan hak asasi manusia yang menjadi sasaran utamanya adalah pekerja migran dan pengawasan terhadap tindak kejahatan perdagangan manusia. Tidak berbeda jauh berbeda dari yang pertama, keputusan yang kedua membahas mengenai perlunya tindakan tegas dalam mengatasi pelanggaran HAM di Myanmar. Konflik yang melibatkan etnis Rohingya dan penindasan yang dialaminya sudah berlangsung lama. Hal ini tentunya akan sangat mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan keamanan, sehingga permasalahan ini sudah diupayakan penyelesaiaannya oleh negara-negara ASEAN. Tindakan tegas perlu dilaksanakan karena ini merupakan mandat dari Five-Point Consensus yang diarahkan pada Myanmar oleh negara-negara anggota.
ADVERTISEMENT
Keputusan ketiga adalah usaha penguatan hubungan kerjasama ekonomi antarnegara ASEAN. Tentunya tujuan utama dari keputusan ini adalah untuk menciptakan kawasan dengan perekonomian yang terintegrasi. Melalui integrasi perekonomian, maka perdamaian di kawasan akan terwujud. Salah satu usaha yang ingin dilakukan dalam keputusan ini adalah hilirisasi industri untuk mendukung pertumbuhan serta pengimplementasian transaksi mata uang lokal dan meningkatkan konektivitas pembayaran digital.
KTT ASEAN ke-43
Dilaksanakannya KTT ASEAN ke-43 yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC)| Photo by: istockphoto.com
KTT yang dilaksanakan pada 5-7 September 2023 ini menegaskan lagi tema penting ASEAN Matters : Epicentrum of Growth. Tidak terlepas dari pembahasan mengenai pentingnya memperkuat kerjasama ASEAN, namun fokus pembahasan kerjasama dalam KTT yang dilaksanakan di JCC (Jakarta Convention Center) ini adalah bagaimana ASEAN bisa menghadapi tantangan global. Selain itu pembahasan lainnya mengenai visi untuk memperkokoh posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional, juga menjadi salah satu pembahasan penting dalam KTT ke-43.
ADVERTISEMENT
Beberapa keputusan penting yang dicapai dalam KTT ini didominasi oleh pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah Digital Economy Framework Agreement dan mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik. Lalu dalam merespon dinamika perekonomian global terbentuklah keputusan terkait investasi dalam ASEAN Indo-Pacific Forum. Lalu yang menarik dan sesuai dengan pembahasan saat ini yaitu ASEAN menegaskan peran pentingnya dalam menjaga kawasan Asia Tenggara dari benturan kekuatan politik besar dunia. Penegasan ini diimplementasikan dalam keputusan ASEAN Outlook on Indo-Pacific yang sudah lama diterapkan.
Penggaruhnya Terhadap Politik Indonesia

Pemilu akan dilakukan dengan sistematis salah satunya dengan pencoblosan lewat cap jari| Photo by: istockphoto.com
Keputusan-keputusan yang ditetapkan dalam KTT ASEAN 2023 banyak memiliki arah pada aspek ekonomi dan keamanan serta hak asasi manusia, namun semua aspek ini memiliki pengaruhnya terhadap politik. Terutama Politik Indonesia itu sendiri sebagai negara anggota ASEAN. Pengaruh politik yang bisa dirasakan Indonesia secara umum saat mampu menyukseskan pelaksaanaan KTT ASEAN 2023 adalah meningkatnya kepercayaan negara-negara di dunia terhadap Indonesia. Meningkatnya kepercayaan dunia, tentunya akan membuat proses diplomasi dan kerjasama Indonesia menjadi lebih baik dan leluasa. Selain itu keputusan-keputusan yang sudah ditetapkan pada KTT ASEAN 2023, juga menjadi tanggung jawab Indonesia untuk melaksanakannya. Politik Indonesia akan dipenuhi dengan kebijakan-kebijakan yang diambil untuk bisa melaksanakan keputusan KTT.
ADVERTISEMENT
Menjelang pesta demokrasi pemilu yang akan kita laksanakan 2024, akan sangat penting untuk memperhatikan keputusan yang sudah ditetapkan. Terutama dalam isu HAM yang sedang menjadi sorotan publik saat ini terkait kasus kekerasan yang dialami oleh masyarakat di Pulau Rempang. Hal ini tentunya tidak sejalan dengan keputusan yang ditetapkan dalam KTT ke-42, dimana kita bisa berbicara mengenai perjuangan HAM di Myanmar namun terdapat masalah internal yang belum dibereskan. Selain itu kebijakan ekonomi yang Indonesia ambil dalam mewujudkan integrasi perekonomian di kawasan Asia Tenggara, akan sangat mempengaruhi politik dalam negeri Indonesia. Beragam kepentingan ekonomi dan politik yang ada bisa diarahkan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan sebagai bentuk implementasi dari Agenda SDGs dan Epicentrum of Growth milik ASEAN.
ADVERTISEMENT
Konferensi Tingkat Tinggi menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kerjasama dan merupakan wadah untuk berdiplomasi dalam menghadapi masalah yang ada. Namun nilai dari KTT itu terletak dari kesukesesannya, keputusannya dan pelaksanaan dari keputusannya tersebut. Apabila keputusan KTT dalam berbagai aspek tidak bisa ditindaklanjuti dengan baik maka Konferensi Tingkat Tinggi hanyalah sekedar kegiatan ceremonial belaka.