Konten dari Pengguna

Hari Ibu dan Kasih Ibu

Rahmatullah Syabir
Mahasiswa Manajemen Dakwah UIN Alauddin Makassar
22 Desember 2020 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmatullah Syabir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ibu dan Anak. (Sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu dan Anak. (Sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Setiap 22 Desember selalu diperingati Hari Ibu. Banyak hal kreatif yang dapat dilakukan oleh semua anak di seluruh Indonesia buat menyambut dan merayakan momen sekali setahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa tidak etis merayakan Hari Ibu yang cuma sekali itu, tidak menyurutkan antusias bagi mereka yang ingin merayakan. Merayakan Hari Ibu bagi mereka bukanlah seperti yang dikatakan orang lain, bahwa kasih ibu itu sepanjang masa yang tidak perlu dirayakan. Memang itu benar, namun momen buat membahagiakan ibu tidaklah setiap hari.
Ada kalanya ibu merasa sedih bahkan menangis ketika anak-anaknya melakukan hal-hal yang menurutnya menyakitkan. Maka dari itu, Hari Ibu adalah momentum untuk menebus dosa-dosa yang telah diperbuat, dengan cara membuat ibu bahagia dan tersenyum.
Tidak banyak dari emak-emak tangguh yang sanggup menahan air mata ketika anak-anaknya memberikan kejutan pada Hari Ibu. Misalnya saja ketika anaknya tiba-tiba memeluk erat lalu sambil menangis meminta maaf dengan kata yang terbata-bata. Bukankah itu momen yang sangat mengharukan yang tidak mungkin setiap hari bisa dilakukan?
ADVERTISEMENT
Ada kalanya emak sedih karena merasa kesepian, mungkin saja karena anak-anaknya sudah berkeluarga dan memiliki tempat tinggal yang baru. Ataukah anak-anaknya lagi menempuh pendidikannya sehingga tidak bisa menemaninya setiap hari. Begitupun ada kalanya ketika emak lagi sakit, tapi tidak ada anaknya yang duduk di sampingnya sambil memegang tangannya yang mulai keriput itu. Maka dari itu, momen Hari Ibu jadi pembalasan buat semua anak untuk melepaskan sekat-sekat yang tidak mampu dilepaskan sebelumnya.
Namun, yang paling mengharukan adalah ketika seorang anak sangat terpukul dan sedih ketika momen Hari Ibu tapi tanpa kehadiran sosok ibu yang telah pergi selama-lamanya. Tidak semua anak dapat tumbuh bersama orang tuanya, ada di antara mereka yang sedari kecil sudah tidak bersama dengan orang tuanya dengan berbagai alasan. Maka tidak alasan bagi anak yang masih memiliki orang tua namun tidak dapat membahagiakannya.
ADVERTISEMENT
Karena kehadiran sosok ibu adalah anugerah paling terbaik dari tuhan bagi setiap hamba. Ibu adalah orang yang mengandung, melahirkan, dan membesarkan seorang anak. Bukanlah perkara mudah menjadi ibu. Bagi laki-laki pun, sosok ibu adalah yang paling dihormati, tanpa kasih sayang seorang ibu, manusia tidak bisa jadi apa-apa.
Merayakan Hari Ibu adalah suatu hal yang tidak mungkin tidak dirayakan. Tidak perlu membuat acara yang ramai, tidak perlu memberikan kado, dan tidak perlu ucapan puitis . Yang paling penting adalah kehadiran sang anak di rumah sudah dapat membuat seorang ibu bahagia. Bantulah ibu walau sedikit, temani saat lagi memasak, menemani ngobrol ketika lagi sendiri, tertawa bersama, dan sebagainya sudah termasuk syarat mutlak merayakan Hari Ibu.
ADVERTISEMENT
Apabila ibu sudah tidak sekuat dulu lagi, maka peran anak sangat dibutuhkan. Walaupun anak tidak mampu membalas semua kebaikan ibunya, tapi menjadi anak yang berbakti setidaknya mampu membuat senyum ibu masih ada di kala usia sudah senja.
Turuti apa yang ibu mau, belikan baju kesenangannya, masakan makanan kesukaannya, dan gantikan pakaiannya apabila sudah tidak mampu. Jangan pernah merasa jijik dengan kondisi ibu yang sudah tua.
Begitupun momen-momen kebahagian bersama ibu memang patut direkam dan diabadikan, agar suatu saat ketika bumi sudah tua kemudian ibu juga sudah dipanggil oleh pencipta, atau anaknya yang lebih dahulu, setidaknya foto tersebut bisa jadi kenangan yang bisa menenangkan di kala lagi sedih, kesepian, dan terpuruk.
ADVERTISEMENT
Anak yang sukses tidak mungkin tercapai tanpa kehadiran seorang ibu, walaupun itu ibu tiri sekalipun. Kata terima kasih yang diucapkan seberapa banyak pun, takkan mampu membalas semua jerih payah ibu dalam membuat anaknya sukses. Jadi pepatah "air susu dibalas air tuba" jangan sampai kejadian.
Mungkin, bagi seorang ibu, Hari Ibu bukanlah sesuatu yang perlu dirayakan, karena apa yang dilakukan oleh seorang ibu selama ini adalah memang wujud kecintaan terhadap anaknya. Tidak perlu embel-embel "Selamat Hari Ibu" dari sang anak. Ketika anaknya lahir di dunia, dengan tangisan khas seorang bayi adalah momen awal pengabdian seorang ibu. Apa pun yang dilakukan, karena memang itulah tanggung jawabnya.
Tapi, bagi seorang anak, tidaklah lengkap rasanya ketika Hari Ibu tapi tidak ada hal yang dilakukan. Maka, seringkali kreativitas seorang anak diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah mewujudkan "ingat pesan ibu" ketika adanya wabah seperti hari ini. Misalnya memakai masker ketika keluar rumah untuk membelikan sesuatu buat ibunya, mencuci tangan setiap sampai di rumah, dan menjaga jarak dengan orang luar.
ADVERTISEMENT