Konten dari Pengguna

Starting Eleven Terbaik Euro 2020 Versi Saya Pribadi

Raihan Ibrahim
A Writer. An English Literature graduate at Universitas Gunadarma.
9 Juli 2021 13:37 WIB
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Ibrahim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Euro 2020, Foto: Uefa.com
zoom-in-whitePerbesar
Logo Euro 2020, Foto: Uefa.com
ADVERTISEMENT
Pergelaran Euro 2020 akan mencapai titik puncaknya pada Senin (12/7) saat Inggris menjamu Italia di Wembley Stadium. Dari 32 Tim, 6 Grup dan 51 pertandingan termasuk final nanti, Tentu banyak pemain yang menyita perhatian publik dengan penampilannya yang luar biasa, beberapa diantaranya bahkan nama-nama yang masih awam untuk sebagian penikmat sepakbola. Dengan mengusung formasi 4-3-3, berikut starting eleven terbaik versi saya pribadi.
ADVERTISEMENT
Kiper
Kasper Schmeichel, Foto: uefa.com
Kasper Schmeichel
Bersaing ketat dengan Yann Sommer dan Jordan Pickford dalam kategori kiper terbaik, namun fakta Denmark bisa melaju ke semi final dan penampilan apik melawan Inggris kemarin rasanya tidak sulit untuk kiper Denmark ini menjadi yang terbaik, didukung juga dengan statisik Expected Goals (xG), Schmeichel menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak dengan 1.1 xG perbandingan ia seharusnya dijebol pemain lawan. Dan rasanya jika Inggris tidak dihadiahi pinalti kontroversial Sterling, mungkin Denmark yang menjamu Italia dilaga pamungkas.
Leonardo Spinazzola, Foto: Getty Images
Bek Kanan
Kyle Walker
Umur yang sudah memasuki kepala tiga tidak membuat Kyle Walker kehilangan kecepatan, belum pernah sekalipun di dribble lawan dan terbanyak melakukan intercept (16) adalah bukti nyata bahwa usia hanyalah angka.
ADVERTISEMENT
Bek Tengah
John Stones
Bek yang musim lalu hampir dibuang Manchester City ini bangkit dari kubur di musim ini. Adanya Stones di pertahanan Inggris memberikan rasa kenyamanan untuk pendukung the three lions sendiri. Bersama Kyle Walker kompatriotnya di klub, gawang Inggris baru sekali dijebol selama turnamen itupun melalui set-piece.
Aymeric Laporte
Pemain yang baru pindah kewarganegaraan dari Prancis ke Spanyol ini langsung nyetel dengan pemain lainnya di timnas. Bermain tanpa kompromi ditambah passing yang akurat memungkinkan Spanyol membangun serangan dari sisi pertahanan. Ia juga difungsikan sebagai gelandang bertahan karena kemampuannya mengalirkan bola.
Bek Kiri
Leonardo Spinazzola
Salah satu alasan Italia menjadi kekuatan baru dengan gaya permainan yang sudah tidak lagi Catenaccio. Leonardo Spinazzola menjadi satu hal yang membuat saya takjub dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang sama baik. Sayang cidera yang ia dapat saat bermain gemilang di laga melawan Belgia pada perempat final lalu membuat ia harus masuk meja operasi dan pulang lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Gelandang
Pedri, remaja yang menjadi bintang baru Spanyol. Foto: football-espana.net
Pedri
Tidak ada pemain usia 18 tahun segemilang Pedri di muka bumi ini. Kematangan dan kepintarannya membaca pertandingan seperti ia sudah bermain di level teratas selama puluhan tahun. Terbanyak dalam menciptakan peluang, bermain penuh dari awal turnamen, beban berat oleh Luis Enrique tersebut ia pikul dengan sangat enteng. Mengingatkan saya kepada Andres Iniesta di usia emasnya, Pedri jadi satu contoh lagi pemain yang akan bersinar di usia remaja layaknya Kylian Mbappe dan Erling Haaland.
Marco Verratti
Tidak heran Italia bisa menembus partai final jika melihat penampilan Marco Verratti dalam mendikte lapangan tengah. Gelandang serba bisa ini sama baiknya dalam bertahan dan menciptakan peluang. Postur tubuh yang kecil tidak membuat ia minder untuk urusan duel, terbukti dalam statisik ia memenangkan tekel terbanyak untuk pemain gelandang. Bermain pakai hati, itulah Marco Verratti.
ADVERTISEMENT
Jorginho
Tidak ada yang menyangka Jorginho bakal tampil gemilang di Euro tahun ini, sayapun tak berpikir bahwa ia masuk skema Roberto Mancini, namun nyatanya gelandang pengangkut air ini sukses menjalankan peran sebagai gelandang bertahan. Ia terlihat ada disetiap sisi lapangan karena daya jelajahnya. Ia bersama Marco Verratti dan Nicolo Barella membuat build up serangan Italia selalu hampir sempurna.
Penyerang
Raheem Sterling, Foto: @england
Raheem Sterling
Kalau tidak ada gol-gol Sterling di babak grup, rasanya sulit melihat Inggris bisa lolos grup atau melaju sampai final ini. Sejak awal pemain yang lahir dan besar di Brent, sebuah pemukiman dekat Stadion Wembley ini diragukan karena penampilannya yang tidak memuaskan di klub musim ini. Untungnya hal tersebut tidak berbanding lurus saat di timnas, gol-golnya tak hanya mengantarkan Inggris lolos ke final Euro 2020, tapi juga membawanya jadi idola baru publik Ratu Elizabeth ini.
ADVERTISEMENT
Patrick Schick
'It was a Schick goal!'. Kalimat yang berseliweran di media sosial saat gol epik nya melawan Skotlandia di fase grup. Bagaimana tidak, setengah lapangan bola ia tendang melambung masuk ke gawang berikut kipernya. Masih menjadi top skor turnamen dengan 5 golnya, mudah rasanya memasukkan pemain Bayern Leverkusen ini ke dalam list starting eleven terbaik.
Lorenzo Insigne
Bahu membahu dengan Spinazzola di posisi kiri menjadikan serangan Italia satu yang paling berbahaya. Serangan timnas Italia juga terpusat pada Insigne yang membuatnya jadi pemain terbanyak kedua dalam operan ke kotak pinalti, menciptakan peluang, dan operan kunci.
Adu Tulisan di Counter Attack Fans Bola X Kuku Bima
Itulah starting eleven terbaik menurut pengamatan saya pribadi, setujukah kalian dengan starting eleven versi saya? tulis di kolom komentar starting eleven Euro 2020 terbaik versi kalian!
ADVERTISEMENT
Dan jangan lupa, sebelum nonton final nanti biar kuat minum Kuku Bima, Roso!