Konten dari Pengguna

America First Trump: Strategi Baru yang Mengejutkan Tatanan Global

Ramadhan Hidayat
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muahammadiyah Malang 2022.
31 Januari 2025 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramadhan Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kampanye Donald Trump. Foto: olya_steckel/istochkphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye Donald Trump. Foto: olya_steckel/istochkphoto.com
ADVERTISEMENT
Selama kepemimpinan Joe Biden, Amerika Serikat menghadapi berbagai tantangan domestik dan internasional yang menguji stabilitasnya sebagai negara adidaya. Kebijakan ekonominya berfokus pada pemulihan pasca-pandemi, diiringi dengan stimulus besar-besaran yang memicu perdebatan mengenai inflasi yang meningkat hingga 9,1% pada pertengahan 2022, tertinggi dalam empat dekade terakhir. Selain itu, agenda transisi energi dan kebijakan lingkungan yang ambisius, seperti kembalinya AS ke Perjanjian Iklim Paris, mengundang kritik dari sektor industri yang merasa terbebani.
ADVERTISEMENT
Dalam ranah geopolitik, kebijakan luar negeri Biden cenderung kembali ke pendekatan multilateral dengan memperkuat aliansi NATO, mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia, dan bersikap keras terhadap Tiongkok dalam konflik dagang serta isu Taiwan. Namun, meski Biden berusaha memperbaiki citra global AS, banyak yang menilai kepemimpinannya kurang tegas dalam menghadapi tantangan domestik seperti imigrasi ilegal dan meningkatnya polarisasi politik. Kegelisahan ini menjadi landasan bagi kembalinya Donald Trump ke panggung politik setelah terpilih kembali sebagai presiden ke-47. Dengan berbagai kebijakan mengejutkan yang telah direncanakannya, bagaimana kepemimpinan Trump kali ini akan membentuk Amerika Serikat sebagai penguasa dunia? Mari simak penjelasan berikut.

Trump Kembali Berkuasa: Amerika Berbelok Tajam

Pendukung Donald Trump. Foto: Ginosphotos/istochkphoto.com
Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS membawa gelombang perubahan drastis. Dengan slogan “Make America Great Again” yang diperbarui menjadi “America First 2.0”, Trump segera mengeluarkan serangkaian kebijakan yang mengejutkan dan kontroversial. Beberapa keputusan pertamanya meliputi pengampunan bagi perusuh 6 Januari 2021, penarikan diri dari WHO, serta pembekuan bantuan luar negeri yang sebelumnya dialokasikan untuk sekutu-sekutu AS.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Trump membatalkan berbagai kebijakan lingkungan Biden, termasuk pencabutan regulasi kendaraan listrik dan dorongan agresif terhadap eksplorasi bahan bakar fosil. Kebijakan ini mendapat dukungan dari kelompok industri tetapi juga mengundang kritik dari aktivis lingkungan serta negara-negara Eropa yang mengandalkan kerja sama AS dalam isu perubahan iklim.

Apa yang Akan Terjadi pada Amerika Serikat?

Amerika kini menghadapi pertaruhan besar. Kebijakan proteksionis Trump yang menekankan produksi dalam negeri dan tarif tinggi terhadap negara asing dapat meningkatkan sektor manufaktur AS tetapi berisiko memperburuk inflasi akibat kenaikan biaya impor. Selain itu, langkah Trump untuk membatasi imigrasi dapat mengurangi tenaga kerja di berbagai sektor, terutama pertanian dan teknologi, yang bergantung pada pekerja asing.
ADVERTISEMENT
Di ranah sosial, Amerika Serikat semakin terpecah. Kembalinya Trump memperdalam polarisasi politik, dengan meningkatnya ketegangan antara pendukungnya yang loyal dan kelompok oposisi yang menganggapnya ancaman bagi demokrasi. Hal ini dapat berujung pada gelombang protes, ketidakstabilan sosial, dan bahkan peningkatan risiko kekerasan politik.

Dampak Global: Tatanan Dunia Baru?

Sebagai negara superpower, kebijakan Trump tidak hanya berdampak pada AS tetapi juga pada tatanan dunia. Penarikan diri dari perjanjian-perjanjian internasional dapat melemahkan kepemimpinan AS di panggung global, memberikan ruang bagi Tiongkok dan Rusia untuk memperkuat pengaruhnya. Eropa, yang selama ini bergantung pada kerja sama dengan AS dalam berbagai isu strategis, mungkin akan mulai mencari alternatif baru dalam hubungan diplomatik dan perdagangan.
Selain itu, kebijakan ekonomi Trump yang berfokus pada proteksionisme dapat mengganggu rantai pasokan global, memicu ketegangan dagang dengan negara-negara lain, dan memperburuk ketidakpastian pasar internasional. Negara-negara berkembang yang bergantung pada bantuan dan investasi AS juga harus bersiap menghadapi dampak negatif dari kebijakan “America First” yang baru.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Warga yang Tidak Menyukai Trump. Foto: Vivalapenler/istochkphoto.com
Kembalinya Trump sebagai presiden menandai babak baru dalam sejarah Amerika dan dunia. Dengan kebijakan yang berani namun kontroversial, AS menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas domestik dan perannya di panggung internasional. Apakah “America First” benar-benar akan membuat Amerika lebih kuat, atau justru mempercepat pergeseran kekuatan global? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, melihat rekam jejaknya, tampaknya Trump tidak bertindak secara sembarangan. Ia pasti telah mempertimbangkan setiap langkahnya dengan kalkulasi yang m