Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kebakaran Terbesar dalam Sejarah Amerika: Is America Still America?
22 Januari 2025 12:41 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Ramadhan Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebakaran Terbesar dalam Sejarah Amerika Serikat
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang dimulai pada 7 Januari 2025 tersebut disebabkan oleh kombinasi angin Santa Ana yang kencang dan kekeringan parah di California Selatan langsung membuat kebakaran ini merupakan kebakaran terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Para pejabat mengatakan lebih dari 12.000 bangunan telah hancur. Banyak sumber yang memperkirakan bahwa total kerusakan akibat kebakaran di Los Angeles antara $135-150 miliar sejauh ini, bahkan ada juga the total damage and economic loss to between $250 billion and $275 billion.
Setelah kebakaran besar di Los Angeles, Amerika Serikat mengerahkan berbagai langkah penanggulangan, termasuk pengendalian sisa kebakaran dan pemulihan wilayah terdampak. Pemerintah federal dan negara bagian bekerja sama dengan lembaga seperti FEMA dan Departemen Kehutanan California untuk menyediakan bantuan darurat bagi korban, termasuk tempat penampungan sementara dan dukungan finansial. Upaya pemulihan lingkungan dilakukan melalui rehabilitasi lahan yang rusak dan pengelolaan kembali vegetasi untuk mencegah kebakaran susulan. Selain itu, pemerintah mengalokasikan dana tambahan untuk mendukung pemadam kebakaran dan mengembangkan infrastruktur pencegahan kebakaran, seperti sistem peringatan dini dan zona penahan api di daerah rawan. Edukasi masyarakat tentang mitigasi risiko kebakaran juga digencarkan, dengan fokus pada kesadaran akan dampak perubahan iklim yang memperburuk bencana serupa.
ADVERTISEMENT
Dampak Kebakaran di Los Angeles: Perspektif Ekonomi, Politik, dan Sosial
Kebakaran besar yang melanda Kota Angelenos ini jelas memiliki dampak luas terhadap sistem global terutama dari sisi ekonomi, politik, dan sosial. Los Angeles adalah pusat ekonomi dan teknologi penting dengan GDP metropolitan area yang mencapai sekitar $1 triliun, yang berarti gangguan pada kota ini dapat mempengaruhi sektor-sektor strategis. Industri hiburan Hollywood yang merupakan bagian dari soft power Amerika Serikat dapat terdampak yang pada gilirannya akan mempengaruhi soft power AS di panggung global. Selain itu, Port of Los Angeles yang menangani sekitar 20% impor AS juga berperan vital dalam rantai pasok global. Gangguan pada pelabuhan ini kemungkinan akan memperburuk kondisi ekonomi di dalam negara maupun global.
Di sisi geopolitik kebakaran ini memaksa Amerika Serikat untuk mengalihkan sumber daya dari prioritas global ke dalam negeri. Fokus yang lebih besar pada pemulihan domestik dapat melemahkan posisi tawar AS dalam kompetisi dengan negara besar lainnya, khususnya tiada lain,tiada bukan adalah Tiongkok dalam perang teknologi. Gangguan pada industri teknologi yang berbasis di Silicon Beach dan sektor pertahanan di Southern California akan memperlambat inovasi dan kemampuan militer AS. Lebih lanjut sebagai rival terbesar, Tiongkok kemungkinan keadaan ini memberikan ruang bagi Tiongkok untuk mengambil langkah lebih agresif terutama di Laut China Selatan, di mana Tiongkok dapat memanfaatkan situasi ini untuk mengamankan banyak kepentingan lainnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi negara lain dalam konteks internasional, Rusia telah memanfaatkan fokus AS yang beralih ke urusan domestik untuk memperkuat serangannya di Ukraina dan meningkatkan provokasi militer di Eropa Timur. Rusia juga dapat memperkuat propaganda yang mengklaim bahwa AS sedang melemah, terutama dengan menyebarkan narasi bahwa AS terlibat dalam kerja paksa untuk memadamkan kebakaran. Sementara itu, aliansi strategis Rusia dengan Tiongkok bisa semakin erat dan negara-negara netral mungkin akan lebih condong ke blok Timur menjauh dari pengaruh Barat.
Di kawasan Timur Tengah, kebakaran ini memaksa AS untuk menyesuaikan kebijakan luar negeri. Fokusnya akan lebih banyak pada menjaga stabilitas pasokan energi untuk mendukung pemulihan ekonomi domestik, daripada terlibat dalam isu-isu geopolitik secara langsung seperti kebiasaan sebelumnya. Normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab juga kemungkinan akan terus berjalan, namun dengan keterlibatan AS yang lebih sedikit. Sementara itu di Iran, program pengayaan nuklir mungkin akan dipercepat dan negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, mulai mencari jaminan keamanan energi dari Tiongkok. Situasi ini bisa mengubah keseimbangan aliansi global dari Amerika Serikat sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun kembali lagi pastinya ini dampak eksternal yang akan dialami Amerika Serikat dengan negara lain tergantung bagaimana mereka memperbaiki aspek secara domestik terlebih dahulu, pemerintah AS harus mengalokasikan dana besar untuk pemulihan yang berarti alokasi sumber daya untuk militer dan respons darurat dapat dialihkan untuk penanganan bencana. Hal ini dapat mengurangi kapasitas AS untuk merespons krisis internasional dalam jangka pendek. Dampak jangka panjangnya bisa berupa meningkatnya ketidakpercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah, serta potensi radikalisasi gerakan lingkungan. Perubahan dalam prioritas anggaran untuk mitigasi bencana akan mempengaruhi kebijakan sosial dan politik negara dalam waktu yang lebih lama.
When will America become America again?
Kebakaran besar yang melanda Los Angeles dapat memberikan tantangan serius bagi Amerika Serikat. Namun di sisi lain, hal ini juga dapat memperkuat posisi AS dalam beberapa aspek global. Salah satunya adalah dalam mendorong agenda perubahan iklim, yang diyakini AS dapat memanfaatkan bencana ini sebagai momentum untuk meningkatkan keseriusan dunia dalam menangani isu perubahan iklim. AS juga bisa menggunakan kejadian ini untuk menarik lebih banyak investasi, baik domestik maupun internasional ke dalam sektor energi bersih. Selain itu, kebakaran tersebut memberi peluang bagi AS untuk menekan negara-negara lain agar lebih fokus pada upaya mitigasi perubahan iklim, menciptakan tekanan global untuk bersama-sama menangani ancaman lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kebijakan teknologi dan keamanan siber juga akan menjadi prioritas AS pasca kebakaran tersebut. Negara ini kemungkinan besar akan mempercepat pengembangan sistem pertahanan siber yang terdesentralisasi untuk meningkatkan ketahanan dunia maya. Kerja sama teknologi dengan sekutu-sekutunya akan diperkuat, guna mengimbangi gangguan yang terjadi akibat kebakaran di LA. Fokus lainnya adalah meningkatkan ketahanan infrastruktur kritikal memastikan bahwa AS tetap dapat menjaga operasional penting meskipun dihadapkan pada bencana besar.
Well, kebakaran ini tetap akan memberikan tantangan besar bagi Presiden terpilih Donald Trump. Dalam situasi geopolitik yang kacau balau saat ini, dengan AS yang baru saja menarik diri dari WHO. Negara-negara lain kemungkinan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menggoyahkan posisi Amerika. Meski demikian, secara realistis, hal tersebut akan sangat sulit mengingat status AS yang telah lama menjadi negara superpower.
ADVERTISEMENT
Walaupun sistem ketahanan AS cukup kuat, kita bisa memahami bahwa bencana seperti kebakaran di LA bisa menciptakan gangguan yang mempengaruhi sektor-sektor strategis dan mengubah dinamika hubungan internasional negara sekuat Amerika Serikat. Dampaknya kemungkinan besar bersifat jangka pendek hingga menengah, mengingat kapasitas AS untuk pulih cepat dan adanya sistem cadangan yang tersebar di berbagai wilayah. Yang lebih mengkhawatirkan adalah jika kebakaran ini memicu masalah sistemik yang lebih besar, seperti krisis iklim atau ketidakstabilan sosial-politik. Dalam skenario ini, AS kemungkinan akan mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih pragmatis, efisien dalam penggunaan sumber daya, namun tetap mempertahankan kepentingan strategis utamanya. Langkah ini menjadi semakin relevan mengingat kecenderungan Rusia dan negara-negara lain untuk memanfaatkan kelemahan AS dalam dinamika geopolitik yang semakin multipolar.
ADVERTISEMENT