Konten dari Pengguna

Digitalisasi dalam Pengelolaan Lingkungan dan Industri: Tantangan dan Peluang

Rame
Rame adalah Pembina Industri di BBSPJPPI Kemenperin, lulusan Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, auditor halal LPH BBSPJPPI Semarang, pelatih penulisan artikel ilmiah, serta ahli dalam teknologi IPAL dan pencegahan pencemaran industri.
4 Mei 2023 7:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rame tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi digitalisasi dalam penerapan IoT, big data, dan AI dalam sistem pengelolaan lingkungan dan industri (Credit : Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi digitalisasi dalam penerapan IoT, big data, dan AI dalam sistem pengelolaan lingkungan dan industri (Credit : Pixabay)
ADVERTISEMENT
Digitalisasi menjadi kunci adaptasi industri di berbagai sektor, termasuk pengelolaan lingkungan (kominfo.go.id, 2023). Teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), analitik data besar, dan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam pengelolaan lingkungan dan industri, memungkinkan pengumpulan, analisis, dan penggunaan data untuk meningkatkan efisiensi energi serta mengurangi limbah dan polusi.
Amdalnet: Digitalisasi pelayanan persetujuan lingkungan (menlhk.go.id, 2023)
zoom-in-whitePerbesar
Amdalnet: Digitalisasi pelayanan persetujuan lingkungan (menlhk.go.id, 2023)
Digitalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan lingkungan dan industri, semakin memperkuat kebijakan pengelolaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh nyata adalah Amdalnet, sistem informasi dokumen lingkungan berbasis geospasial yang mempercepat pelayanan persetujuan lingkungan (menlhk.go.id, 2023). Inovasi lain yang tak kalah penting adalah pengembangan alat pengukur kualitas udara dan air oleh BBSPJPPI, yaitu AQMS dan AiMS-WQM.
AiMS-WQM: Sistem pemantauan kualitas air dan air limbah (BBSPJPPI, 2023)
AIMS AQMS merupakan alat pengukur kualitas udara ambien, kondisi fisik lingkungan, termasuk kondisi cuaca, serta perangkat pengukuran partikulat dan fine particulate di lingkungan industri, pemukiman, maupun area transportasi yang mampu mengukur secara otomatis dan realtime.
Di sisi lain, AiMS-WQM, sebagai sistem pemantauan kualitas air dan air limbah mampu mengukur konsentrasi parameter air dan air limbah secara terus menerus dan terintegrasi dalam jaringan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.80/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/10/2019, instrumen ini mampu mengukur parameter wajib seperti pH, suhu, COD, TSS, ammonia, dan debit, serta parameter lain sesuai kebutuhan pelanggan.
AIMS AQMS: alat pengukur kualitas udara ambien, kondisi fisik lingkungan, termasuk kondisi cuaca, serta perangkat pengukuran partikulat dan fine particulate (BBSPJPPI, 2023)
Digitalisasi telah membantu memperkuat kebijakan pengelolaan lingkungan dan industri. Inovasi yang diciptakan menjadi bukti nyata bahwa kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih luas, yakni menjaga kualitas lingkungan hidup, melalui pemantauan yang lebih akurat dan realtime dan keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Namun, digitalisasi dalam pengelolaan lingkungan dan industri menghadapi beberapa tantangan, seperti memastikan keamanan data, sumber daya manusia yang terampil, dan aksesibilitas teknologi bagi masyarakat kurang mampu. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan dan mengimplementasikan solusi digital.
Salah satu contoh digitalisasi yang sukses dalam pengelolaan lingkungan dan industri adalah Mining Industry Indonesia (MIND ID). Perusahaan tambang ini mengoptimalkan implementasi digitalisasi di berbagai proses bisnis, mulai dari pengelolaan limbah dan eksplorasi hingga sistem informasi perusahaan (kontan.co.id, 2022).
Selain itu, Unilever mendukung digitalisasi pengelolaan sampah plastik untuk mewujudkan lingkungan Indonesia yang lebih baik (infobisnis.id, 2022).
Digitalisasi juga telah membantu mengurangi dampak lingkungan dari berbagai industri. Misalnya, revolusi industri 4.0 mendorong perusahaan untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui teknologi green energy dan proses pengelolaan limbah yang efisien (kemenkeu.go.id, 2023). Selain itu, digitalisasi logistik di era industri 4.0 berdampak pada pengurangan limbah, polusi, dan emisi gas rumah kaca.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi tantangan digitalisasi, diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan terkait teknologi digital. Selain itu, perlu juga diperhatikan aksesibilitas teknologi bagi masyarakat kurang mampu agar manfaat digitalisasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan mendekati digitalisasi dalam pengelolaan lingkungan dan industri. Keamanan data menjadi perhatian utama, mengingat informasi penting harus dilindungi dari akses yang tidak sah. Selain itu, ada kebutuhan mendesak akan sumber daya manusia terampil yang mampu mengoperasikan teknologi ini. Aksesibilitas teknologi bagi masyarakat kurang mampu juga merupakan isu penting yang perlu ditangani.
Beberapa solusi untuk tantangan ini termasuk peningkatan peraturan dan kebijakan yang melindungi keamanan data, program pelatihan dan pendidikan dari peningkatan keterampilan sumber daya manusia, dan inisiatif yang mendorong inklusi digital bagi masyarakat kurang mampu. Contoh nyata keberhasilan penerapan digitalisasi dalam pengelolaan lingkungan dan industri antara lain Griya Luhu, sebuah inisiatif pengelolaan sampah berbasis digital di Indonesia yang berhasil mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lingkungan (berandainspirasi.id, 2022).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Schneider Electric telah memacu pengembangan industri hijau dengan mempercepat transisi ke energi bersih dan digitalisasi manajemen energi (sumutprov.go.id, 2022). Di bidang perbankan, aplikasi digital dalam pengelolaan keuangan daerah diharapkan dapat menciptakan sistem yang lebih holistik dan terintegrasi.
Secara keseluruhan, digitalisasi dalam pengelolaan lingkungan dan industri menawarkan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi limbah dan polusi, serta memperkuat kebijakan pengelolaan lingkungan dan industri. Meski tantangan harus diatasi, solusi inovatif dan inklusif akan memastikan semua orang dan lingkungan dapat menikmati manfaat digitalisasi.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita dapat memanfaatkan digitalisasi sebagai alat yang ampuh untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan industri yang lebih kompetitif. Dengan menggabungkan kekuatan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), analitik data besar, dan kecerdasan buatan (AI), kita dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi dalam pengelolaan lingkungan dan industri.
ADVERTISEMENT