Konten dari Pengguna

Urgensi Pemerintah dalam Mengatasi Permasalahan Sistem Pendidikan Indonesia

Ramzy Ramadhan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
7 Juli 2023 14:44 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramzy Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Belajar dan Mengajar Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Belajar dan Mengajar Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara nasional merupakan sebuah identitas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan negara utuh yang ditunjukkan dengan adat istiadat, tradisi, serta keragaman bahasa yang khas menjadi karakteristik negara nasional.
ADVERTISEMENT
Sistem pendidikan Indonesia berpegang pada sistem pendidikan nasional, yaitu gabungan komponen pendidikan yang secara keseluruhan saling terikat dan menyatu satu sama lain secara terpadu dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Supendi, 2016).
Tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas yaitu mengembangkan kemampuan peserta didik dalam rangka menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berperangai yang baik, sehat jasmani, intelektual, kapabilitas dan kreativitas, mandiri serta menjadi warga negara yang menjunjung tinggi rasa demokrasi dan memiliki tanggung jawab yang kuat.
Komponen-komponen yang bekerja sama dalam sistem pendidikan Indonesia antara lain adalah lingkungan, sarana dan prasarana, sumber daya dan masyarakat yang mendukung (Abdul Wahab Syakhrani, Norman, Rahmad Sahri Ramadan, 2022).
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, dunia semakin dipacu oleh cepatnya globalisasi. Sehingga menuntut semua negara dari berbagai kalangan masyarakat untuk bisa mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat. Menyiapkan pikiran, kemampuan serta diri untuk mengikuti perubahan kehidupan yang sangat signifikan.
Maka dari itu pendidikan merupakan salah satu jalan utama dalam membentuk sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan zaman. Namun dewasa ini, sistem pendidikan di negara Indonesia sendiri masih terbilang cukup tertinggal dari beberapa negara seperti Amerika, Inggris, Australia dan lain sebagainya.
Salah satu penyebab Indonesia belum bisa menciptakan sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi dalam memasuki dunia kerja adalah sistem pendidikan yang masih berfokus dan mengutamakan aspek kognitif atau metode teori namun tidak mementingkan berbagai aspek lainnya seperti menghidupkan suasana kelas dengan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran langsung.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya terpaku dalam menjelaskan materi datar dan menjadikan peserta didik sebagai objek pembelajaran saja. Maka pendidikan seperti ini hanya mengembangkan aspek kognitif yang akan mengubah siklus dan kebiasaan belajar peserta didik dan tujuan belajar mereka hanyalah untuk mencapai nilai yang tinggi dikelas (Supendi, 2016).

Kurikulum yang Rumit Serta Membingungkan

Ilustrasi anak sekolah. Foto: Shutter Stock
Sebagaimana yang kita ketahui, kurikulum merupakan rancangan pembelajaran yang dirumuskan dalam jangka waktu yang ditentukan. Namun di negara Indonesia beberapa belakangan ini mengalami perubahan kurikulum dalam rentan waktu yang tidak jauh (Nurhuda, 2022).
Kendala perubahan inilah yang menyebabkan adaptasi terus menerus bagi pendidik dan peserta didik dalam memahami konsep kurikulum dari masa ke masa. Bagi pendidik, perubahan kurikulum membebani para pendidik dalam memberikan pengajaran serta meningkatkan mutu belajar yang sesuai dengan tujuan kurikulum.
ADVERTISEMENT
Bagi peserta didik, perubahan ini membuat mereka merasa terbebani akan materi yang harus dikuasai oleh peserta didik, terbebani dengan banyaknya tugas yang menumpuk sehingga pembelajaran yang dilakukan kurang optimal.

Kualitas Pendidikan Kurang Merata di Berbagai Daerah

Dapat kita lihat dan sadari pula bahwa kualitas pendidikan di berbagai daerah di Indonesia kurang adanya pemerataan, baik dari segi pembangunan, fasilitas serta kebutuhan sekolah lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Serta adanya ketimpangan tingkat ekonomi antar masyarakat pusat dengan daerah. Sehingga banyak dari masyarakat daerah tidak mengenyam pendidikan yang tinggi karena mahalnya biaya sekolah yang harus mereka tanggung.

Rendahnya Kualitas Guru dan Masalah Penempatan Guru

Ilustrasi guru mengajar. Foto: Shutterstock
Peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa amatlah penting. Namun masih banyak dari guru-guru yang menganggap bahwa menjadi guru hanyalah sebuah pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan saja (Nurhuda, 2022).
ADVERTISEMENT
Mereka tidak menghiraukan tugas mulia seorang guru yang dapat memajukan pendidikan negara. Padahal Indonesia sangatlah butuh dengan guru-guru yang berkualitas serta professional.
Kesalahan penempatan para guru juga menjadi faktor yang berdampak. Di mana seorang guru yang bukan ahli dalam bidangnya ditempatkan diposisi yang tidak seharusnya, serta penempatan guru-guru yang berkualitas di daerah-daerah terpencil masih sangat minim.

Rendahnya Prestasi Siswa

Tidak bisa kita mungkiri bahwa kemajuan pendidikan dan pembelajaran tidak lepas dari peserta didik yang menjalankan semua itu sendiri. Kurangnya prestasi siswa-siswi Indonesia juga menjadi tantangan untuk mewujudkan pendidikan yang diharapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya prestasi siswa yaitu faktor jasmani, seperti asupan makanan yang kurang seimbang, fisik yang kurang sehat. Dan faktor psikologis seperti, kurangnya motivasi dari orang sekitar, kurangnya rasa percaya diri, permasalahan keluarga, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.
ADVERTISEMENT
Selain dari permasalahan di atas, masih banyak permasalahan yang harus diperbaiki dalam sistem pendidikan nasional Indonesia, seperti metode pembelajaran yang monoton, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, biaya pendidikan yang mahal, mutu dan relevansi pendidikan yang masih sangat kurang, dan rendahnya efisiensi dan efektivitas pendidikan.
Dalam membangun negara maju dan berkualitas tentunya negara harus dibangun dan ditata oleh sumber daya manusia yang kompeten dan profesional dalam segala bidang. Pendidikan merupakan persiapan awal yang harus ditimba oleh para sumber daya manusia sebelum mereka berkontribusi untuk masyarakat dan bangsa.
Maka peranan pemerintah dalam menyediakan pendidikan yang layak merupakan suatu kewajiban dan salah satu komponen dalam membangun bangsa yang maju. Berikut adalah solusi yang dapat dilakukan pemerintah dalam membangun sistem pendidikan yang lebih baik ke depannya.
ADVERTISEMENT
Pertama, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini kesiapan masyarakat Indonesia dalam menerima kemajuan globalisasi serta kesiapan diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan amatlah penting serta perumusan kurikulum yang mutlak merupakan persiapan dalam menciptakan generasi yang berkualitas (Nurhuda, 2022).
Kedua, cepatnya pertumbuhan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah melakukan pemerataan mutu serta relevansi pendidikan ke setiap penjuru daerah secara pesat. Ketika laju pertumbuhan penduduk cepat, maka jumlah peserta didik baru pun akan semakin bertambah (Nurhuda, 2022). Hal ini menjadi tantangan pemerintah dalam melakukan pemerataan sekolah-sekolah yang difasilitasi dengan sarana dan prasarana yang layak.
Ketiga, Pembelajaran. Dalam hal ini masih banyak sekolah yang masih menjalankan pembelajaran yang pasif, menjadikan guru sebagai subjek utama dalam pembelajaran tanpa melibatkan murid dalam materi yang disampaikan.
ADVERTISEMENT
Maka melakukan diskusi kepada peserta didik terhadap permasalahan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan akan membuat suasana kelas terasa lebih hidup serta dapat menumbuhkan cara berpikir kritis para peserta didik.
Begitu banyak tantangan serta persiapan negara Indonesia dalam menjadi bangsa yang maju salah satunya adalah sistem pendidikan. Kesiapan antara masyarakat Indonesia serta tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan pendidikan yang layak merupakan salah satu komponen dalam membangun bangsa yang diharapkan.
Melakukan pemerataan pendidikan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar akan meningkatkan relevansi pendidikan. Maka masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat yang positif yaitu masyarakat yang percaya dan memegang teguh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan keunggulan yang dihasilkan darinya.