MENDAMPINGI PJJ, QUALITY TIME ORANG TUA & ANAK

Rangkul Keluarga Kita
Rangkul adalah Relawan Keluarga Kita, sebuah program pemberdayaan keluarga yang diinisasi oleh Keluarga Kita dengan dukungan berbagai kalangan di berbagai daerah. Rangkul mendorong orangtua berdaya untuk orangtua lain dengan terus menjadi sumber belajar yang efektif dan berbagi praktik baik pengasuhan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Pada akhirnya, tanggung jawab pengasuhan adalah peran kolektif untuk masyarakat dan negara yang lebih baik, bukan hanya dari dan untuk satu keluarga. Cita-cita kami adalah menyebarkan dan menggerakkan Rangkul ke seluruh wilayah di Indonesia dan memberikan dampak bermakna dalam mencapai tujuan pendidikan. Semoga Program Rangkul dapat menjadi wadah yang positif bagi para orangtua di Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat. Salam, Tim Keluarga Kita
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2020 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rangkul Keluarga Kita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak Maret belajar dari rumah atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sudah diberlakukan karena pandemi Covid-19. Saya dan suami juga bekerja dari rumah sehingga kami bisa bersama atau bergantian menemani kakak bermain dengan adik. Anakku yang pertama tahun ini masuk TK A yang benar-benar sudah dinantikan. Berarti kakak harus menjalani PJJ di tahun pertamanya sekolah formal. Saya dan suami pun tak sabar mendampinginya belajar.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, tibalah bulan Juli yang berarti masuk awal tahun ajaran baru. Sebagai siswa baru, kakak juga melaksanakan masa orientasi meski secara daring. Masa orientasi diisi dengan tatap muka bersama teman-teman dan kakak-kakak fasilitator melalui aplikasi Zoom dan video call Whatsapp. Kakak-kakak fasilitator memberikan kelonggaran kepada kami sebagai orang tua dan siswanya untuk bersama membuat kesepakatan atau kontrak pembelajaran untuk 1 semester ke depan. Kami menyepakati pembelajaran dilakukan melalui aplikasi Zoom atau WA dengan 2 sesi, yakni sesi sore dan malam. Kami boleh memilih ikut sesi yang mana sesuai dengan kesediaan orang tua.
Mendampingi Kakak saat belajar daring.
Saya dan suami memilih sesi malam karena bisa mendampingi kakak belajar, mengingat saya dan suami sama-sama bekerja dan pulang di atas pukul 4 sore. Sudah 2 bulan PJJ berlangsung, setiap Sabtu kami mendapatkan informasi tentang kegiatan selama satu minggu ke depan dengan judul Work with Parents. Setiap hari kegiatan diisi dengan berbagai aktivitas untuk mengasah kemampuan motorik, kognitif, maupun emosional anak. Sesi malam dimulai pukul 18.30 setelah adik bobok sehingga saya bisa mendampingi kakak belajar daring dengan kakak fasilitator.
ADVERTISEMENT
Sebagai ibu pekerja, mendampingi kakak belajar di sesi malam serta melakukan aktivitas harian yang diberikan oleh kakak fasilitator di sekolah merupakan bagian dari quality time antara saya dan kakak. Saya bisa menemani kakak belajar dengan sepenuh hati dan sepenuh tubuh dan juga memenuhi kebutuhan kakak yang masih pengin selalu dekat dengan ibu. Dengan mengenali sifat bawaan kakak yang antara lain tidak banyak gerak, butuh waktu banyak untuk beradaptasi, dan mudah mengikuti rutinitas, membuat saya mudah mencari cara untuk membuat jadwal rutinitas harian, serta membuat kegiatan belajar jadi menyenangkan. Hikmah dari PJJ selama pandemi ini, saya justru bisa mendampingi utuh kakak dalam belajar dan bermain. Melakukan aktivitas-aktivitas dari sekolah bersama, seperti fun cooking dan eksperimen, serta bermain bersama kakak.
Saya dan suami berusaha mencari cara agar dapat terus mendampingi Kakak PJJ dan tetap dapat memenuhi kebutuhan adik serta berperan sebagai pekerja dan pasangan.
PJJ menjadikan saya terus mencari cara untuk berbagi peran dan waktu sebagai ibu untuk kakak dan adik, sebagai istri untuk suami, dan sebagai pekerja di kantor. Mendampingi kakak belajar secara daring menjadikan kami punya banyak kesempatan berdua karena dalam keseharian di rumah sering kali saya lebih banyak waktu bersama dengan adik karena baru berusia 10 bulan yang masih butuh asupan ASI. Kakak lebih banyak mengalah karena selalu diberikan pengertian bahwa adik masih butuh makan dan minum dari ibu, adik belum bisa mandiri seperti kakak. Kesempatan pembelajaran daring membuat kebutuhan kakak untuk berinteraksi secara intens dengan ibu dapat terpenuhi sehingga saat ibu bersama adik, jarang sekali kakak merasa diabaikan. Belajar daring dengan didampingi ibu menjadikan kakak bisa dengan leluasa menyalurkan bakat dan minatnya dengan nyaman dan tenang, serta bahagia mengikuti pembelajaran. Ibu berharap, masih dapat terus mendampingi kakak belajar dengan bahagia dan nyaman agar nantinya menjadi anak yang mandiri dan cerdas. (edit SNA)
ADVERTISEMENT
oleh Anggun Zuhaida, ibu 2 anak, Penggerak Rangkul Keluarga Kita, Salatiga