Rangkum 2 Februari 2018: Nasib Pegawai MK hingga Pansus Angket KPK

Konten Media Partner
2 Februari 2018 7:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selamat pagi, pembaca setia kumparan. Ada berbagai peristiwa penting yang terjadi hari Kamis (1/2). Mulai dari penangkapan teroris di Temanggung, Jawa Tengah, dan ada juga berita tentang penemuan fosil dinosaurus di Cile. Lebih lengkapnya, berikut daftar berita yang telah kami rangkum.
ADVERTISEMENT
1. Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Temanggung dan Satu Terduga Teroris di Banyumas
Ilustrasi Densus 88 (Foto: MN Kanwa/ANTARA)
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Desa Bengkal, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah. Penangkapan berlangsung pada Kamis (1/2) pagi.
"Tiga terduga teroris di Temanggung," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol M Iqbal di Kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/2).
Saat ini, ketiga terduga teroris itu sudah dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa. Meski demikian, Iqbal menyebutkan dari ketiga orang yang ditangkap, belum tentu semuanya terlibat jaringan teroris.
2. Pegawai MK Dinonaktifkan karena Kritik Ketua yang 2 Kali Langgar Etik
Gedung Mahkamah Konstitusi. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat sebanyak dua kali tak hanya dikritik oleh para aktivis hukum dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kritik ini pun datang dari salah satu pegawai MK yang bertugas sebagai peneliti di bagian kepaniteraan, Abdul Ghoffar Husnan.
ADVERTISEMENT
Ghoffar menyampaikan kritik tersebut di sebuah media massa yang mempertanyakan Arief sebagai hakim dan ketua MK yang sudah dua kali kena sanksi oleh Dewan Etik MK.
Dari tulisan Ghoffar di media massa tersebut, ia harus mendapatkan konsekuensi dari pimpinannya. Ia dinonaktifkan dari pekerjaannya, namun masih berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
3. Isi Lengkap Draf Rekomendasi Pansus Angket KPK
Penyerahan Laporan Pansus Hak Angket KPK (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Pansus Hak Angket KPK telah menyelesaikan hasil penyelidikan terhadap KPK. Pansus juga telah menyusun draf rekomendasi yang berisi hasil penyelidikan.
Rekomendasi yang diusulkan beragam yang berfokus pada agenda penguatan KPK. Penguatan dibagi menjadi beberapa aspek yaitu kelembagaan, kewenangan, tata kelola SDM, dan anggaran.
Ketua DPR Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa rekomendasi ini ditujukan kepada KPK.
ADVERTISEMENT
4. Nazarudin Diusulkan Dapatkan Asimilasi
Nazaruddin dalam sidang kasus e-KTP (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin diusulkan untuk menjalani asimilasi oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Usul tersebut telah diajukan ke Ditjen Pemasyarakatan dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
"Nazaruddin sudah memenuhi syarat untuk mendapat asimilasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012. Dia sudah menjalani 2/3 masa pidananya," tutur Kabag Humas Ditjen Pemasyarakatan (PAS) Adek Kusmanto kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (1/2).
Sampai saat ini, lanjut dia, Nazaruddin masih menjalani masa penahanan hingga rekomendasi asimiliasi turun dari pihak Ditjen PAS dan Kemenkumham. Jika sudah disetujui, Nazaruddin akan ditempatkan di sebuah kantor atau lembaga untuk mengabdi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
5. Adu Mulut Bupati dan Wabup Tolitoli
Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli Adu Mulut. (Foto: Youtube 'Video Star')
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengomentari keributan antara Bupati Tolitoli, Muhammad Saleh Bantilan dan Wakilnya, Abdul Rahman H Buding. Menurutnya, peristiwa pada Rabu (31/1) itu seharusnya tidak terjadi.
Tjahjo Kumolo secara tegas menyesalkan keributan yang terjadi antara kedua pejabat publik tersebut.
"Memalukan apapun penjelasannya. Harusnya memberi contoh kepada masyarakatnya demi kehormatan sebagai pejabat daerah dan kehormatan Pemerintahan Daerah," Ujar Tjahjo saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (1/2).
6. Kisah Bocah Termuda di Cile yang Temukan Fosil Dinosaurus
Diego Suarez penemu fosil Chilesaurus diegosuarezi (Foto: Dok. Guiness World)
Banyak anak kecil yang berimajinasi tentang sebuah petualangan yang melibatkan mereka dalam penemuan-penemuan hebat di dunia, seperti penemuan fosil dinosaurus. Namun bagaimana jika imajinasi itu menjadi kenyataan?
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2004, seorang anak asal Cile, Diego Suarez, jatuh ketika sedang bermain di hutan sekitar Taman Nasional Queulat di Provinsi Aysen. Ia tidak menyangka, ternyata penyebab ia terjatuh adalah sepotong tulang fosil dinosaurus.
Tidak ada yang menduga, liburan biasa keluarga Diego ke daerah Cerro Negro (daerah gunung aktif di Nikaragua) menjadi perjalanan yang mensejajarkan nama Diego dengan nama-nama ilmuwan (penemu fosil) lainnya.
7. Kisah Pemulung Paruh Baya yang Rawat Puluhan Anjing Liar di Kuningan
Suntoro Pemulung yang pelihara 26 ekor anjing (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Puluhan anjing bergerombol menyambut kedatangan Suntoro (63) sepulang kerja. Seolah tampak bergembira melepas rindu dengan tuan mereka, anjing-anjing itu mengitari rumah semi permanen Suntoro di Jalan Haji Cokong, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sehari-hari Suntoro hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaannya sebagai pemulung. Namun meski hidup serba kekurangan, pria paruh baya itu punya hati yang begitu kaya. Sekitar delapan tahun sudah, ia tulus mengadopsi anjing-anjing liar.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini sudah ada 26 ekor anjing yang ia pelihara. Anjing-anjing itu tak diikat, apalagi dikurung dalam kandang.
8. Kisah Haru Anggota TNI Asal Suku Anak Dalam Pulang Jenguk Keluarga
TNI dari Suku Anak Dalam. (Foto: Instagram @tni_angkatan_darat)
Momen penuh haru terjadi saat seorang pria dari Suku Anak Dalam pulang ke kampung halamannya. Pria tersebut diketahui merupakan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Dengan balutan seragam tentara di badannya, ia masuk ke dalam kawasan permukiman keluarganya. Beberapa warga berlari untuk menyambut pria itu. Warga menyalami dan mencium tangan pria tersebut. Hampir semua warga mengenakan baju khas Suku Anak Dalam.
ADVERTISEMENT
Pria tersebut kemudian digiring berjalan menuju sebuah rumah. Di sana ia menghampiri seorang yang tengah terbaring lemah. Dengan penuh kasih sayang, ia kemudian berbincang dengan orang tersebut menggunakan bahasa mereka. Tak jarang, beberapa orang lain yang mengerumuni pria itu mengeluarkan ucapan seakan membantu menjelaskan kondisi orang tengah terbaring tersebut.