Konten Media Partner

Rangkum 23 Desember 2018: Tsunami Anyer hingga Der Spiegel

23 Desember 2018 3:13 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Melalui tulisan ini, kami sekaligus menghaturkan doa kepada para korban tsunami. Berikut Rangkum selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Tsunami Terjadi di Banten dan Lampung
Kondisi pesisir pantai Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pesisir pantai Lampung. (Foto: Dok. Istimewa)
Tsunami melanda kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan, sekitar pukul 21.00 WIB, Sabtu (22/12). Menurut BMKG, penyebabnya adalah erupsi Gunung Anak Krakatau.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka, dan 2 orang hilang terdapat di 3 wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan, dan Serang, dalam keterangannya, Minggu (23/12).
Kondisi Desa Cinangka Pasca Tsunami Anyer (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Desa Cinangka Pasca Tsunami Anyer (Foto: istimewa)
Informasi korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data.
2. OSO Dicoret oleh KPU dari Daftar Caleg DPD
Oso Hadiri Rakor pemenangan Hanura. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Oso Hadiri Rakor pemenangan Hanura. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
KPU mencoret Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), dari daftar calon legislatif DPD RI. Lantaran ia belum juga menyertakan surat pengunduran diri sebagai pengurus partai hingga Sabtu (21/12).
ADVERTISEMENT
3. Kisah Pak Majen dan Anaknya: 15 Tahun Hidup Berdua di Gubuk Tua
Gubuk Pak Majen. (Foto: Dok: Sukabumi Update)
zoom-in-whitePerbesar
Gubuk Pak Majen. (Foto: Dok: Sukabumi Update)
Sudah 15 tahun Majen (70 tahun), warga Pasanggrahan, Kabupaten Sukabumi, hidup di gubuk berdinding bambu yang sudah bolong. Di gubuk yang hanya berukuran 5 meter persegi itu, ia hidup bersama anaknya, Reza (12 tahun).
Para tetangga berencana merenovasi dan memindahkan lokasi rumah ke lahan pemberian warga. Namun, hingga kini mereka masih terkendala dana.
4. Jurnalis Der Spiegel Dipecat karena Membuat Berita Hoaks
Ilustrasi berita palsu di Internet (Foto: Pixel2013)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berita palsu di Internet (Foto: Pixel2013)
Majalah Jerman, Der Spiegel, pecat wartawan bernama Class Relotius (33 tahun), lantaran membikin berita hoaks selama bertahun-tahun. Relotius mengakui kesalahannya dan memilih mengembalikan empat penghargaan pers yang pernah ia terima.
ADVERTISEMENT
Steffen Klusman, editor Der Spiegel, mengatakan ada 14 berita bohong yang ditulis Relotius. Di antaranya, mengenai seorang anak di tengah perang Suriah; anak-anak yang diculik Isis; narapidana di tahanan Guantanamo; serta wanita yang menjadi saksi eksekusi mati di Amerika Serikat.
---
Baca Rangkum lainnya di sini.