Rangkum 30 September 2018: Infrastruktur Hancur, Narapidana Kabur

Konten Media Partner
30 September 2018 4:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korban tewas akibat gempa dan tsunami yang memporak-porandakan Donggala dan sekitarnya kian bertambah. Hingga 29 September 2018, jumlah korban jiwa mencapai 410 orang.
ADVERTISEMENT
Ada tiga berita lainnya dalam Rangkum edisi ini. Simak ulasan selengkapnya.
1. Update Korban Gempa dan Tsunami di Palu: 410 Tewas
Jalanan di Palu rusak akibat gempa (Foto: Makassar Indeks)
Korban jiwa akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 410 orang. Keseluruhan korban yang berhasil dievakuasi dibawa ke RS Bhayangkara, Palu.
Sebanyak 97 jenazah berhasil diidentifikasi, 30 di antaranya telah dikembalikan ke pihak keluarga. Korban tewas paling banyak dievakuasi di sekitar pantai. Petugas mengalami kendala ketika mengevakuasi di sejumlah reruntuhan bangunan karena peralatan terbatas.
2. Gempa di Donggala, Jalur Udara dan Darat Menuju Palu Terputus
Kondisi terbaru runway Bandara Palu. (Foto: Dok. KSP)
Sehari setelah gempa berkekuatan 7,4 magnitudo dan tsunami yang memporak-porandakan Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, akses jalan menuju Kota Palu hingga 11.30 WITA, Sabtu (29/9), masih terputus. Sejumlah ruas jalan dan menuju bandara mengalami rusak berat.
ADVERTISEMENT
Jalan protokol di Palu Barat mengalami kerusakan paling parah. Selain itu, jembatan Ponulele juga terputus, sehingga menutup akses transportasi darat di Kota Palu. Jaringan komunikasi juga masih terbatas, serta aliran listrik putus total. Akibatnya, bantuan makanan dan obat-obatan masih tertahan di Lanud Hasanuddin Makassar.
3. Ratusan Narapidana Lapas Kelas IIA Palu Kabur dan Hilang usai Gempa
Ilustrasi penjara (Foto: Pixabay)
Gempa 7,4 magnitudo dan tsunami setinggi 1,5 meter yang terjadi di Kota Palu mengakibatkan bangunan dan fasilitas publik rusak parah. Tak terkecuali Lapas Kelas IIA Palu, yang turut mengalami kerusakan.
Akibat bangunan yang rusak, sebagian besar narapidana penghuni Lapas Kelas IIA Palu kabur setelah tembok penjara roboh akibat gempa. Dari total 560 narapidana, lebih dari separuhnya kabur dan menghilang hingga sekarang. Hal itu tak bisa dicegah karena kondisi lapas yang gelap karena putusnya jaringan listrik.
ADVERTISEMENT
4. Penjelasan BMKG soal Dicabutnya Peringatan Tsunami usai Gempa Donggala
Kepala BMKG Dwikorita (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan )
Gempa 7,4 magnitudo yang mengguncang Donggala dan Palu mengakibatkan tsunami. Peringatan tsunami sempat dikeluarkan BMKG, namun diakhiri pada pukul 19.36 WIT, padahal saat itu gelombang air laut sudah pasang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan informasi yang disampaikan ke masyarakat terkait deteksi gempa telah disampaikan sesuai prosedur. Peringatan tsunami dikeluarkan setelah terpantau dengan alat tide gauge ada kenaikan air laut pada 17.27 WIB. Setelah tsunami surut, peringatan tsunami diakhiri pada 17.36 WIB.
ADVERTISEMENT
Ikuti terus Rangkum edisi lainnya di sini.