Konten dari Pengguna

Kesehatan Mental di Era Ketidakpastian: Cara Mengatasi Stres dan Kecemasan

Rayhan Dipo
Mahasiswa Psikologi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
25 November 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayhan Dipo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustri pria sedang stres (Photo by Tim Gouw: https://www.pexels.com/photo/man-in-white-shirt-using-macbook-pro-52608/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustri pria sedang stres (Photo by Tim Gouw: https://www.pexels.com/photo/man-in-white-shirt-using-macbook-pro-52608/)
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian dalam hidup sering kali menjadi sumber stres dan kecemasan. Situasi seperti krisis ekonomi, pandemi, atau bahkan perubahan besar dalam kehidupan pribadi dapat memengaruhi keseimbangan mental kita. Lalu, bagaimana kita bisa menjaga kesehatan mental di tengah kondisi yang tidak pasti ini? Artikel ini akan mengulas tentang apa itu stres, bagaimana ketidakpastian memperburuk kecemasan, dampaknya pada kesehatan mental, serta cara efektif untuk mengelola stres.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Stres dan Mengapa Ketidakpastian Memicu Kecemasan Berlebih?

Ilustrasi stres berlebihan (Photo by Gerd Altmann: https://www.pexels.com/photo/man-holding-his-face-23180/)
Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan. Dalam bukunya Managing Stress, Brian Luke Seaward menjelaskan bahwa stres dapat bersifat positif jika mendorong kita untuk lebih fokus dan produktif. Namun, ketika stres berlangsung terus-menerus tanpa solusi, dampaknya dapat merugikan, baik secara fisik maupun mental.
Ketidakpastian, seperti yang dialami selama masa pandemi atau ketidakstabilan ekonomi, sering kali memperburuk kondisi ini. Otak kita cenderung mencari kepastian untuk merasa aman. Ketika jawaban atas masalah belum ditemukan, tubuh memicu respons "lawan atau lari" seolah menghadapi ancaman serius. Menurut artikel di Psychology Today, ketidakpastian sering kali lebih menekan dibandingkan menghadapi masalah yang sudah jelas. Kondisi ini dapat memicu rasa cemas berlebih, bahkan ketika ancaman sebenarnya belum terjadi.
ADVERTISEMENT

Dampak Ketidakpastian terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Ketidakpastian yang berkepanjangan tidak hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga memiliki dampak besar pada tubuh. Secara fisik, stres akibat ketidakpastian dapat menyebabkan gangguan tidur, peningkatan detak jantung, hingga melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.
Dari sisi mental, ketidakpastian sering kali memicu overthinking atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan. Jika tidak segera diatasi, hal ini dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan atau bahkan depresi. Ketegangan yang terus-menerus juga bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus dan mengambil keputusan, sehingga memperburuk situasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dampak stres sejak dini agar bisa ditangani dengan tepat.

Strategi Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Ketidakpastian

Ilustrasi bahagia bersama-sama (Photo by Min An: https://www.pexels.com/photo/people-silhouette-during-sunset-853168/)
Menjaga kesehatan mental memerlukan upaya yang konsisten, terutama di masa penuh ketidakpastian. Dikutip dari buku Managing Stress, berikut beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:
ADVERTISEMENT
1. Praktikkan Relaksasi
Teknik pernapasan seperti metode 4-7-8 dapat membantu meredakan ketegangan. Tarik napas dalam selama 4 detik, tahan selama 7 detik, lalu hembuskan perlahan selama 8 detik. Meditasi dan yoga juga bisa menjadi pilihan untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi respons stres secara signifikan.
2. Ubah Sudut Pandang Menjadi Lebih Positif
Ketika menghadapi situasi yang tidak pasti, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar. Alih-alih terfokus pada rasa takut, tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya ambil dari pengalaman ini?" Melatih pola pikir positif tidak hanya membantu meredakan kecemasan tetapi juga meningkatkan kemampuan beradaptasi.
3. Kurangi Konsumsi Berita Berlebihan
Informasi yang terlalu banyak, terutama berita negatif, dapat memperburuk kecemasan. Batasi diri Anda untuk membaca atau menonton berita hanya dalam waktu tertentu, misalnya 30 menit sehari. Pilih sumber berita yang tepercaya untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.
ADVERTISEMENT
4. Prioritaskan Kesehatan Fisik
Hubungan antara tubuh yang sehat dan pikiran yang stabil sangat erat. Tidur cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara rutin dapat meningkatkan kesehatan fisik sekaligus mental. Aktivitas fisik juga merangsang pelepasan hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
5. Ciptakan Rutinitas yang Terstruktur
Ketidakpastian sering kali membuat hidup terasa kacau. Membuat rutinitas harian, seperti menetapkan waktu bangun, bekerja, dan bersantai, dapat memberikan rasa kontrol atas situasi. Rutinitas yang teratur membantu otak merasa nyaman, sehingga mengurangi tekanan mental.
Ketidakpastian adalah bagian tak terhindarkan dalam hidup, namun dampaknya pada kesehatan mental dapat dikelola. Dengan teknik relaksasi, berpikir positif, membatasi paparan berita negatif, menjaga kesehatan fisik, dan menciptakan rutinitas terstruktur, Anda dapat menghadapi stres dengan lebih tenang dan percaya diri.
ADVERTISEMENT