Koleksi Terbaru Ermenegildo Zegna Menjadi Prediksi Akan Masa Depan Busana Kerja

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
16 Januari 2021 21:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Ermenegildo Zegna fall/winter 2021/Courtesy of Ermenegildo Zegna
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Ermenegildo Zegna fall/winter 2021/Courtesy of Ermenegildo Zegna
ADVERTISEMENT
Koleksi terbaru Ermenegildo Zegna untuk musim fall/winter 2021 seolah menjadi prediksi akan masa depan dari busana kerja pria kedepannya. Menjadi pembuka perhelatan Milan Fashion Week Menswear Fall 2021 yang diadakan secara digital, label yang dikenal akan kreasi setelan jasnya ini berfokus pada koleksi busana kasual. Dari 52 looks yang dipresentasikan, hanya 10 diantaranya adalah setelan jas. Terbilang kecil bila dibandingkan saat sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Penyebab utamanya tentu karena perubahan pola rutinitas dunia kerja di mana kini sebagian besar pekerja profesional lebih banyak bekerja dari rumah. Baju-baju santai seperti T-shirt dan sweatpants menjadi andalan. Dan busana formal seperti jas hanya dipakai saat melakukan sesi online meeting bersama kolega. Sulit untuk menemukan sebuah alasan logis bagi para pekerja profesional baik itu pria dan wanita, untuk membeli pakaian kerja baru seperti jas di saat pandemi seperti ini. Alessandro Sartori selaku creative director dari Ermenegildo Zegna cukup jeli dalam melihat perubahan dan peluang di baliknya.
Koleksi Ermenegildo Zegna fall/winter 2021/Courtesy of Ermenegildo Zegna
Koleksi Ermenegildo Zegna fall/winter 2021/Courtesy of Ermenegildo Zegna
Dalam koleksi terbarunya, ia menawarkan polo shirt lengan panjang, oversize sweater dan jaket bergaya jubah dengan aksen sabuk dalam rona netral seperti abu-abu serta earthy tones. Bahkan setelan jas rancangannya pun kini dikenakan bersama turtleneck ketimbang kemeja.
ADVERTISEMENT
Tak hanya perihal selera pasar, adaptasi lainnya yang dilakukan oleh Ermenegildo Zegna dalam koleksi bertajuk “The (Re)set” ini juga diimplementasikan dalam aspek visi kreatif dan juga sustainability. Di mana Ermenegildo Zegan turut merekrut model wanita untuk memeragakan koleksi ini. Hal tersebut mengindikasikan bahwa koleksi ini lintas gender dan secara strategi bisnis pun terbilang menjanjikan di mana label basis Milan ini dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi. Dari segi sustainability, Ermenegildo Zegna konsisten untuk menerapkan program “Use The Existing” yang dicanangkan nya, yakni dengan memanfaatkan material sisa dari pengerjaan koleksi terdahulu. Seperti pada coat motif pinstripe, coat hijau berbahan suede dan oversized sweater aksen jahitan kulit.
Koleksi Ermenegildo Zegna fall/winter 2021/Courtesy of Ermenegildo Zegna

Norma baru gaya profesional

Perubahan garis desain pada koleksi terbaru Ermenegildo Zegna dapat dijadikan gambaran bagaimana para desainer dan label fashion beradaptasi dengan situasi dan preferensi konsumen. Bisnis busana formal pria memang terdampak parah selama tahun 2020. Label spesialis kategori ini seperti Brooks Brothers bahkan menyatakan dirinya mengalami kebangkrutan hingga mengalami perubahan kepemilikan. Sementara yang lain seperti Hugo Boss mengalami penurunan penjualan hingga 59% di kuartal kedua 2020. Bahkan dalam jajak pendapat yang dilakukan situs Business of Fashion bersama McKinsey Company dengan sejumlah fashion executives, 38% menyatakan bahwa penjualan di ranah busana formal tidak akan pulih sepenuhnya seperti di masa sebelum pandemi Covid-19.
Koleksi Ermenegildo Zegna fall/winter 2021/Courtesy of Ermenegildo Zegna
Koleksi Ermenegildo Zegna fall/winter 2021/Courtesy of Ermenegildo Zegna
Meski terjadi perubahan tak lantas membuat publik akan beralih sepenuhnya memakai baju olahraga atau yang populer dengan sebutan athleisure. Busana kasual dalam artian dapat dipakai sehari-hari namun tetap terlihat pantas ketika dipakai dalam menjalani rutinitas profesional diprediksi akan menjadi tren.
ADVERTISEMENT
Selain karena pandemi, sulit untuk tidak mengaitkan perubahan busana kerja dari formal menjadi kasual dengan para miliarder startup seperti mendiang Steve Jobs dengan turtleneck hitam favoritnya, Mark Zuckerberg dengan T-shirt gelap, atau Elon Musk yang sering terlihat memakai jaket kulit. Mereka menunjukan bahwa pengaruh dan kekuasaan yang dimiliki tidak harus selalu dipamerkan dalam balutan setelan jas yang mengintimidasi.
Namun melalui koleksi terbarunya, Ermenegildo Zegna bukan hanya berhasil beradaptasi dalam hal desain tapi juga memberi pemahaman baru bahwa kedepannya busana profesional tak lagi dikotak-kotakkan berdasarkan gender dan pentingnya penerapan prinsip ramah lingkungan dalam pengerjaan.