Komersialisasi Gaya Kasual Romantis dari Valentino Tutup Milan Fashion Week

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
29 September 2020 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Courtesy of Valentino
zoom-in-whitePerbesar
Courtesy of Valentino
ADVERTISEMENT
Valentino menutup perhelatan Milan Fashion Week dengan menghadirkan koleksi bertemakan kasual romantis. Peragaan koleksi spring/summer 2021 ini sendiri menandai debut Valentino di Milan Fashion Week setelah sebelumnya konsisten tampil di Paris Fashion Week. Efisiensi demi tetap menjalankan protokol kesehatan menjadi pertimbangan utama. Berlangsung secara indoor di sebuah pabrik metal, para penonton yang hadir pun terlihat menerapkan physical distancing dan memakai masker sembari menikmati suguhan 66 looks koleksi busana wanita dan pria yang didominasi busana santai.
ADVERTISEMENT
Dalam show note yang dirilis di situs Valentino, “romanticism dan re-signified” menjadi tema utama dari koleksi ini. Pierpaolo Piccioli selaku creative director Valentino mencoba memberi napas baru pada sejumlah kreasi yang telah menjadi signature dari rumah mode ini. Tak mengherankan bila sejumlah kreasi terlihat familiar seperti cape dress dan rangkaian busana bermotif bunga. Namun kehadirannya di tengah pandemi seperti sekarang ini memberi konteks berbeda dan terasa menyegarkan. Disaat label lain mencoba menawarkan koleksi yang fungsional, Valentino menjadi satu dari sedikit label sekarang ini yang mampu menghadirkan fantasi dan aspek fungsional secara berimbang.
Courtesy of Valentino
Courtesy of Valentino
Namun di satu sisi bagi rumah mode yang identik dengan haute couture dan gaun bergaya glamor, mengetengahkan koleksi yang dipenuhi separated pieces dapat menjadi tantangan tersendiri. Seperti kehadiran oversize blazer pada koleksi busana wanita. Pierpaolo dan tim perlu menerapkan trik lain agar tailoring menjadi focal point lainnya dari lini womenswear Valentino. Seolah untuk mengelevasi nilai komersial dari busana kasualnya, Valentino pun menggandeng Levi's untuk menggarap koleksi jeans.
Courtesy of Valentino
Formula “daur ulang” ide paling signifikan dari koleksi ini datang dari lini aksesori yang menampilkan kembali desain rockstud. Populer di era 2010, rockstud tak hanya sekadar menjadi ciri khas baru Valentino tapi juga disinyalir sebagai salah satu elemen yang mengantarkan rumah mode ini sukses secara komersial. Satu dekade berlalu, meski masih dijual, namun kepopulerannya harus diakui menurun. Amati sejumlah situs jual-beli preloved banyak para penikmat mode yang menjual sepatu maupun tas Valentino rockstud mereka. Pembaruan terlihat lewat ukuran rockstud yang lebih besar dan nuansa quirky lewat warna pastel.
Courtesy of Valentino
Fokus Valentino dalam diversifikasi produk pada koleksi spring/summer 2021 ini seolah tidak terlepas dari pengaruh CEO barunya Jacopo Venturini. Sebelum memimpin Valentino, Jacopo adalah Executive Vice President of Merchandising and Global Market dari label Gucci. Dapat dikatakan ia memegang peranan penting dalam menerjemahkan visi desainer Gucci Alessandro Michele yang sarat akan story telling menjadi lebih komersial hingga berhasil membuat label historis tersebut meraup untung.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari situs Hypebeast, meski penjualan Valentino terus meningkat selama dua tahun terakhir namun angkanya masih tertinggal dibanding label historis lain seperti Prada di mana pada tahun 2019, Valentino membukukan penjualan sebesar 1,32 miliar USD sementara Prada sebesar 3,6 miliar USD.