Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Prada Hadirkan Busana Pria yang Sensual & Penuh Warna untuk Tren Fashion 2022
21 Juni 2021 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini merupakan koleksi kedua untuk lini busana pria Prada rancangan Miuccia Prada dengan Raf Simons. Setelah mengusung perpaduan gaya tailoring dan streetwear pada musim lalu, kini keduanya mengangkat gaya berlibur musim panas seperti tank top multi warna, celana pendek, skort (perpaduan celana pendek dengan rok), dan jumpsuit. Tak ada tampilan formal, bahkan jas dikenakan tanpa kemeja dengan pilihan celana pendek.
“Penggambaran akan menjalani rutinitas dapat menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Kebahagiaan dapat hadir dari sesuatu yang sederhana, terutama pada masa ketika semuanya terasa sulit, kita mencari sesuatu yang simpel, dan membahagiakan. Sesuatu yang murni.” terang Miuccia Prada akan manifestasi ide dari koleksi yang bertajuk “Urgency of Feeling” dan “Utopia of Normality”.
ADVERTISEMENT
Secara tidak langsung koleksi terbaru busana pria dari Prada ini menggambarkan situasi emosional masyarakat sekarang ini yang sudah tak sabar agar bisa menjalani kehidupan secara normal. Analogi sederhananya, Prada banyak menawarkan pakaian yang lebih cocok untuk berlibur ketimbang aktivitas sehari-hari.
Tentu tak semua dapat bekerja hanya mengenakan blazer dan celana super pendek. Atau berani mengenakan hoodie bermotif bunga dan sweater rajut yang sensual. Namun esensi dari rancangan Prada adalah tentang mendobrak batasan konservatif.
Apa yang kita lihat di runway akan terasa lebih relevan bila membedahnya. Generasi Millennial dan Gen-Z yang lebih ekspresif dalam hal berpakaian serta para penggemar fanatik Prada tentu tak akan ragu untuk memakai skort atau mengikuti trik padu-padan ala runway sepenuhnya. Namun mereka yang lebih bergaya understated, terdapat blazer, kemeja dan jaket kulit yang mudah dipadukan baik dengan jeans maupun celana formal.
ADVERTISEMENT
Jika koleksi pakaian terlalu ekspresif, maka opsi paling mudah adalah aksesori. Iterasi terbaru dari bucket hat dikoleksi ini terlihat cocok dengan gaya apapun. Begitu juga dengan backpack dan tas hobo berukuran besar yang terasa fungsional.
Penjualan Prada yang membaik
Spirit optimis Prada dari koleksi ini mungkin juga berasal dari penjualannya yang terus membaik pasca terpuruk di awal 2020 karena pandemi. Prada Group yang juga menaungi label Miu Miu, dan label sepatu Church’s serta Car Shoe mencatat tren penjualan positif terutama di kawasan Asia. Dalam laporan keuangan tahun 2020, tercatat penjualan di kawasan China naik hingga 52 persen, Taiwan meningkat 61 persen, dan Korea Selatan sebesar 22 persen di paruh kedua tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Poin penting lainnya adalah respon positif dari konsumen akan koleksi perdana dari Prada dengan Raf Simons. Seperti ditegaskan oleh Patrizio Bertelli, selaku CEO Prada Group “Rentang usia konsumen kami meluas secara signifikan menuju generasi yang lebih muda terutama terhadap penjualan koleksi terbaru di butik,” ujarnya seperti dikutip dari situs Vogue Business. Alessandra Cozzani selaku Chief Financial Office Prada menambahkan bahwa memasuki tahun 2021, penjualan bahkan kembali meningkat dan menyamai level tahun 2019.
Prada tak sendiri, dua kompetitor yakni Kering Group dan LVMH juga mencatat kenaikan penjualan selama akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021. Ini membuktikan bahwa hasrat berbelanja barang mewah konsumen semakin tinggi. Ini dimotivasi karena masih berlakunya larangan bepergian ke luar negeri yang berujung biaya perencanaan berlibur mereka kini beralih untuk berbelanja. Dan penjualan barang fashion yang biasanya mengandalkan turis, kini beralih ke pasar domestik. Ini juga alasan mengapa penjualan di Eropa masih lesu karena regional ini terbiasa bergantung pada turis internasional.
ADVERTISEMENT