Konten dari Pengguna

Aksi Hardiknas 2018, BEM SI Jabodetabek Sasar Dua Kementerian

Redaksi Suara Mahasiswa UI
Pers Suara Mahasiswa UI Independen, Lugas, dan Berkualitas!
3 Mei 2018 0:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redaksi Suara Mahasiswa UI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi Hardiknas 2018, BEM SI Jabodetabek Sasar Dua Kementerian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hari ini (2/5) telah berlangsung aksi dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di depan Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian dilanjutkan di depan Gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Tuntutan yang kita bawa hari ini punya dua sasaran yaitu Kemendikbud sama Kemristekdikti. Hardiknas kali ini kita gak mau secara eksklusif mahasiswa, tapi juga mengakomodir adik-adik di SMA, SMP, dan SD," tutur Alfian Tegar Prakasa selaku Kadep Kastrat BEM UI 2018.
Untuk Kemendikbud, poin penting yang dibawa yaitu menuntut pemerintah untuk segera menjamin wajib belajar 12 tahun di seluruh Indonesia dengan payung hukum yang jelas, serta mendesak pemerintah untuk mematuhi amanat konstitusi dalam mengalokasikan dana APBN maupun APBD sebesar 20%. Sedangkan untuk Kemristekdikti, tuntutan yang dibawa adalah menolak mekanisme student loan yang tidak memihak kepada rakyat dan menuntut pemerintah untuk melakukan revisi terhadap UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) terkait dengan otonomi pengelolaan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Saat melakukan aksi di depan gedung Kemendikbud, para mahasiswa disambut secara baik oleh pemerintah. Beberapa perwakilan seperti Zaadit Taqwa selaku ketua BEM UI, ketua BEM UNJ, YARSI, dan School of Islamic Economics (SEBI) menyampaikan langsung kajian mereka ke dalam gedung Kemendikbud.
"Ke depan ini mungkin nanti suatu saat kita ada semacam diskusi lebih dalam lagi, kita duduk sama-sama, bagaimana sih peta pendidikan yang ada sekarang, bagaimana sih proses anggaran yang ada sekarang. Karena kalau kita berbicara dana pendidikan, dana pendidikan misalnya yang ada di kementerian ini (Kemendikbud -red), tidak," ujar Supriano selaku Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama sebagai perwakilan dari Kemendikbud.
Sama seperti di Kemendikbud, mahasiswa juga disambut baik oleh pemerintah di Kemenristekdikti. Walaupun sebelumnya, Kemenristekdikti menyatakan bahwa tidak ada perwakilannya yang dapat menemui mahasiswa karena ada kepentingan di luar kota, namun pada akhirnya perwakilan dari mahasiswa berhasil masuk untuk mengadvokasi secara langsung yang bertujuan untuk menetapkan hari untuk bertemu kembali dengan petinggi dari Kemenristekdikti.
ADVERTISEMENT
Perwakilan mahasiswa yang masuk ke dalam Kemristekdikti tersebut adalah Zaadit Taqwa selaku ketua BEM UI, Fuadil 'Ulum selaku ketua BEM FISIP UI, Wildan selaku koordinator wilayah BEM SI Jabodetabek, perwakilan dari PNJ dan UNJ.
Setelah mereka masuk ke dalam gedung Kemenristekdikti, perwakilan dari Kemenristekdikti pun yang kemudian berganti menemui mahasiswa yang menunggu di depan gedung dengan memberikan janji akan menetapkan pertemuan selanjutnya. Perwakilan Kemenristekdikti tersebut adalah Alam Nasrah Ikhlas selaku Kasi Pengakuan Pembelajaran Lampau dan Sukino selaku Kasubag Tata Usaha.
"Kalau bisa nanti di hari Selasa tanggal 8 (Mei -red) bisa difasilitasi lagi. Kita berikan jaminan ke Mas Wildan, ke Mas Zaadit, baru nanti kita difasilitasi," kata Alam yang hadir di tengah-tengah perkumpulan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Aksi ini pun berjalan damai hingga akhir dan dihadiri oleh BEM UI, BEM PNJ, BEM UNJ, BEM IPB, BEM UPN Veteran Jakarta, BEM YARSI, BEM SEBI, serta BEM SI Jabodetabek.
Teks: Ramadhana Afida Rachman dan Fajria Aulina Mulianingsidhi
Foto: Riardi Solihin
Editor: Kezia Estha T