Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Studi: Ini Asal Usul Bau Tak Sedap pada Buah Durian
31 Januari 2019 15:20 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com - Durian merupakan salah satu buah yang memiliki duri tajam dan besar, teksturnya pun lembek serta berwarna kuning. Buah ini dikenal punya bau khas yang begitu menyengat. Tidak heran, bila ada orang yang masih asing dengan bau ini, maka dia akan membencinya mati-matian.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, buah yang bernama Latin Durio Zibethinus ini berasal dari wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia. Kendatipun populer, durian adalah satu-satunya buah yang tidak diizinkan dibawa oleh penumpang dalam segala jenis moda transportasi umum modern, seperti kereta api, pesawat, hingga bus.
Kendati banyak yang begitu antipati dengan King of Fruit ini, namun jumlah tersebut tampaknya tidak sebanding dengan mereka yang menyukainya.
Bahkan, koki ternama sekelas mendiang Anthony Bourdain pun pernah menjajal durian untuk pertama kali dalam hidupnya, saat ia bertandang ke Malaysia.
"Nafasmu akan tercium seperti baru saja berciuman ala orang Prancis (French Kiss) dengan jasad nenekmu," tutur Bourdain.
Bagi pecinta durian, buah ini rasanya lumayan manis, teksturnya sangat lembut dan lembek. Ada sedikit aroma seperti alkohol di dalamnya. Mungkin inilah yang menyebabkan munculnya rasa hangat di perut saat mereka mengonsumsinya.
ADVERTISEMENT
Nah, jika ditelisik dari sisi ilmu pengetahuan, dari mana asal bau tidak sedap dalam durian?. Mengapa masih ada orang yang menyukainya?.
Baca Juga:
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam 'Journal of Agriculture and Food Chemistry', sekelompok ilmuwan dari German Research Center for Food Chemistry telah berusaha mencari tahu bagaimana tepatnya durian menghasilkan bau yang sangat kuat.
Saat memecah ekstrak aroma yang diambil dari durian Thailand, para peneliti menggunakan spektrometer massa dan kromatografi gas. Tim yang dipimpin oleh Jia-Ziao Li, menemukan 50 senyawa diskret (terpisah dan berbeda dari yang lain) dalam durian.
"Ada delapan senyawa yang belum pernah terdeteksi sebelumnya dan empat senyawa yang sama sekali tidak dikenal oleh sains," paparnya.
ADVERTISEMENT
Analisis mereka menunjukkan bahwa itu bukan senyawa tunggal, melainkan campuran bahan kimia berbeda yang menghasilkan bau buah yang menyengat. Senyawa tersebut diidentifikasi dengan rumus kimianya, yang masih dinilai asing. Salah satu contohnya ialah "1-{sulfanyl}ethanethiol".
Menariknya lagi tentang durian, yaitu tidak ada satu pun senyawa yang cocok dengan indra penciuman tiap individu di dunia ini, karena kekhasan durian itu sendiri.
Ada yang melabeli seperti campuran kaus kaki yang tidak dicuci selama 3 hari, metalik, karet, bakaran, bawang merah panggang, bawang putih, keju, hingga madu. Beberapa di antaranya bahkan menemukan aroma lain, seperti daging sapi yang dimasak, ekstrak ragi, cumi-cumi kering dan daun bawang.
Entah bagaimana, kombinasi dari 50 bahan kimia tersebut menghasilkan aroma kuat, yang telah memikat dan 'mengusir' orang-orang dari berbagai penjuru negeri.
ADVERTISEMENT
Bahkan terlepas dari baunya, durian adalah buah yang dianggap berbahaya. Mengapa demikian?.
Menurut sebuah studi yaang dilakukan oleh ilmuwan Jepang pada 2009, ekstrak durian bisa sangat menghambat enzim Aldehyde Dehydrogenase (ALDH), yang digunakan oleh hati manusia untuk memecah alkohol.
Fakta inilah yang mungkin menjelaskan tentang sepotong cerita rakyat kuno di Asia: "Mabuk sembari makan banyak durian dapat menyebabkan kematian".