Mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES Ajak Masyarakat Yogyakarta Cegah Hipertensi

Regina Marsha
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
Konten dari Pengguna
21 November 2022 11:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Regina Marsha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius, sebab diperkirakan sekitar 1,28 miliar orang dewasa di dunia menderita hipertensi. Hipertensi juga menjadi salah satu perhatian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena pada tahun 2021 hipertensi masih menduduki peringkat pertama dalam 10 besar masalah kesehatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit. Dikenal sebagai “The Silent Killer”, hipertensi dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala apapun, sehingga tidak sedikit orang dengan hipertensi yang tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami hipertensi. Kondisi hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, kebutaan, bahkan hingga kematian.
ADVERTISEMENT
Melihat tingginya angka kasus hipertensi di Daerah Istimewa Yogyakarta, tiga mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES), Regina Marsha, Asyifa Rahma, dan Sultan Aulia, melaksanakan program SAHATI (Sadari dan Cegah Hipertensi) dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) MBKM SKM Penggerak UNNES Tahun 2022. Program SAHATI dilaksanakan secara terintegrasi pada tiga lokasi fokus (lokus) yang meliputi Dinas Kesehatan DIY, Kelurahan Terban, dan SMAN 9 Yogyakarta sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mencegah hipertensi.
Dalam program SAHATI pada lokus Dinas Kesehatan DIY dilakukan analisis terkait besaran masalah mengenai hipertensi beserta faktor risikonya dengan bersumber pada data hasil skrining penyakit tidak menular (PTM). Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh hasil proporsi hipertensi di DIY pada tahun 2021 mencapai 36,54% dari total 60.829 orang yang diperiksa dan beberapa faktor risiko yang memiliki proporsi tinggi antara lain kurangnya aktivitas fisik (28,56%) dan obesitas (58%).
ADVERTISEMENT
Melalui program SAHATI, ketiga mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNNES ini juga memberikan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi serta melaksanakan skrining PTM di Kelurahan Terban dan SMAN 9 Yogyakarta. Pada Kelurahan Terban, kegiatan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi hingga upaya pencegahan serta pengendaliannya dilakukan di wilayah RW 04, 07, 08, 09, dan 12, dengan tujuan agar masyarakat dapat lebih memahami hipertensi dan memiliki kemauan untuk melakukan upaya pencegahan hipertensi dengan cara menerapkan perilaku CERDIK yang merupakan singkatan dari Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress, sesuai dengan himbauan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pendidikan kesehatan mengenai hipertensi melalui media brosur
Pendidikan kesehatan mengenai hipertensi pada pertemuan PKK RW 12 Kelurahan Terban
Selain diadakannya pendidikan kesehatan pada masyarakat, bekerja sama dengan Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta, juga dilaksanakan skrining atau penjaringan penyakit tidak menular dengan sasaran utama penduduk usia produktif di wilayah RW 07 pada tanggal 22 Oktober 2022 dan di wilayah RW 12 pada tanggal 12 November 2022, dengan total keseluruhan 80 warga yang diperiksa. Kegiatan skrining ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, serta konseling.
Pemeriksaan tekanan darah pada skrining PTM di RW 12 Kelurahan Terban
Usia remaja termasuk usia Sekolah Menengah Atas (SMA) juga tidak luput dari adanya risiko terkena hipertensi, sebab mulai terlihat adanya peningkatan angka kejadian hipertensi pada remaja seiring dengan adanya perubahan perilaku atau gaya hidup remaja saat ini seperti kurangnya aktivitas fisik, konsumsi garam berlebih, merokok, dan stress berlebih. Untuk itu, guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja akan hipertensi, diberikan pendidikan kesehatan pada siswa kelas 10 SMAN 9 Yogyakarta pada tanggal 25 hingga 31 Oktober 2022 dengan pembahasan mengenai hipertensi hingga upaya yang dapat dilakukan siswa untuk mencegah hipertensi.
Pendidikan kesehatan mengenai hipertensi pada siswa kelas X SMAN 9 Yogyakarta
Melalui adanya kerja sama dengan Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta, ketiga mahasiswa PKL MBKM SKM Penggerak UNNES juga sukses menyelenggarakan skrining PTM dengan sasaran seluruh siswa SMAN 9 Yogyakarta pada tanggal 14 hingga 16 November 2022 yang diikuti oleh 720 siswa. Skrining PTM yang dilakukan mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah untuk seluruh siswa, pemeriksaan kadar Hb untuk siswi perempuan, hingga konseling. Kegiatan skrining ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa, terutama berkaitan dengan hipertensi beserta faktor risikonya.
Pemeriksaan gula darah sewaktu pada skrining kesehatan di SMAN 9 Yogyakarta
Pemeriksaan tekanan darah pada skrining kesehatan di SMAN 9 Yogyakarta
Dengan dilaksanakannya serangkaian kegiatan program SAHATI diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, serta kemauan masyarakat dalam mencegah hipertensi serta menerapkan pola hidup yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT