Konten dari Pengguna

QRIS: Transformasi Digital dalam Standarisasi Sistem Pembayaran

Reginald Zaki Belnevan
Undergraduate Public Administration Student at Universitas Indonesia
10 Desember 2022 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reginald Zaki Belnevan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
QRIS di Kopi Kenangan Margo City Depok (FOTO: https://kumparan.com/reginald-zaki-belnevan)
zoom-in-whitePerbesar
QRIS di Kopi Kenangan Margo City Depok (FOTO: https://kumparan.com/reginald-zaki-belnevan)
ADVERTISEMENT
Dewasa ini sistem contactless payment sedang berkembang pesat seiring dengan pesatnya laju transformasi digital dalam industri financial technology (fintech). Perkembangan tersebut turut didukung oleh imbauan World Health Organizations (WHO) pada masa pandemi Covid-19 untuk memaksimalkan pembayaran dengan metode tanpa kontak fisik. Dengan berkembangnya contactless payment tersebut, masyarakat Indonesia mulai beralih untuk menggunakan metode pembayaran menggunakan aplikasi e-wallet berbasis Quick Response Code (QR Code) seperti: OVO; GoPay; DANA; dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Fenomena tersebut berimplikasi pada meningkatnya transaksi dengan e-wallet, semakin banyak perusahaan fintech yang berlomba-lomba bersaing untuk menjadi top of mind pada industri dompet digital. Akan tetapi dengan adanya persaingan kompetitif tersebut menyebabkan inefektivitas dan tidak terintegrasinya penggunaan QR Code dalam transaksi pada tiap merchant di Indonesia yang sudah menerapkan contactless payment.

QRIS Sebagai Kebijakan Adaptif dan Solutif

Bank Indonesia bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), meluncurkan inovasi berbentuk solusi adaptif dari tidak terintegrasinya dan eksklusifnya pembayaran berbasis digital QR Code di Indonesia. Inovasi tersebut dikenal sebagai Kode Integrasi QR Code Indonesia atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Bank Indonesia menjelaskan bahwa QRIS merupakan bentuk kebijakan inovatif yang diluncurkan oleh Bank Indonesia sebagai upaya standarisasi sistem pembayaran berbasis QR Code di Indonesia. Di samping itu, QRIS diluncurkan sebagai bentuk integrasi pembayaran digital berbasis QR Code di Indonesia guna menciptakan digital payment yang inklusif dan dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dari usaha menengah ke atas hingga UMKM.
ADVERTISEMENT

Strategi Optimalisasi Policy Implementation QRIS

Dalam tahapan policy implementation QRIS, Bank Indonesia merumuskan sejumlah strategi jitu guna mengoptimalkan penggunaan QRIS dari segi kuantitas maupun kualitas. Strategi tersebut menerapkan sejumlah prinsip dari good governance dan collaborative governance yang mengedepankan partisipasi, efektivitas, dan efisiensi dari sebuah kebijakan. Strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan partisipasi merchant dalam penggunaan QRIS
Per September 2022, total merchant yang menggunakan QRIS telah mencapai 21,6 juta. BI memiliki target utama untuk menggaet UMKM dalam transformasi sistem pembayaran ini. Melalui program seperti S.I.A.P (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS yang diselenggarakan di pasar-pasar, outcomes yang ditargetkan dari program ini adalah perluasan akseptasi pembayaran di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan sistem collaborative governance melalui kerjasama dengan Kementerian Perdagangan Indonesia.
ADVERTISEMENT
2. Persiapan infrastruktur penunjang QRIS
Dengan menjalin kerjasama bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bank Indonesia mengupayakan terbangunnya infrastruktur penunjang QRIS dengan maksimal termasuk infrastruktur proteksi data pengguna. Bank Indonesia secara tegas menegaskan bahwa proteksi data pengguna merupakan prioritas utama dalam otoritas moneter. Salah satu metode QRIS adalah QR Code yang dihasilkan dari mesin electronic data captured (EDC). Mesin EDC membuat transaksi dengan QRIS jauh lebih aman dikarenakan mesin EDC menampilkan kode QR unik dan tidak sama pada tiap transaksinya. Bank Indonesia juga bekerja dalam menciptakan interkoneksi dan interoperabilitas antar Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).

Momentum Perkembangan QRIS

Penerapan QRIS terhitung hingga September 2022 terus menunjukkan tren peningkatan transaksi dan pengguna yang signifikan. Secara tahunan, terdapat peningkatan hingga mencapai 298 persen dan 25 persen apabila dilihat secara kuartalan. Berdasarkan catatan BI, nominal transaksi yang terekam pada sistem QRIS telah mencapai Rp29,7 triliun dengan total merchant yang terlibat mencapai 21,6 juta dan total pengguna sebesar 25,2 juta. Melihat adanya tren peningkatan yang berkorelasi dengan semakin dikenalnya kebijakan QRIS di Indonesia, Bank Indonesia menetapkan target ambisius untuk melakukan ekspansi internasional dengan membuka layanan QRIS di sejumlah negara Asia Tenggara: Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
ADVERTISEMENT