Konten dari Pengguna

Lulusan Mahasiswa Berpestasi TI ITB : Nilai Baik dan Pengalaman Saja Belum Cukup

Perayaan Wisuda Oktober ITB 2021
Akun resmi Perayaan Wisuda Oktober ITB 2021 #HarmonisasiBudaya
25 Oktober 2021 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perayaan Wisuda Oktober ITB 2021 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lulusan Mahasiswa Berpestasi TI ITB : Nilai Baik dan Pengalaman Saja Belum Cukup
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Berawal dari Diklat Pusat, Muhammad Reyhan tersadar bahwa saat itu biaya kuliahnya di Teknik Industri sebagian besar disubsidi oleh pemerintah yang mana itu juga berasal dari pajak rakyat. Maka dari itu menurutnya, sebagai mahasiswa sudah seharusnya ia memberi feedback ke masyarakat. Tidak perlu feedback yang besar, tetapi dari hal-hal kecil yang mampu ia lakukan saat ini baginya itu sudah cukup. Ia bersama dua orang temannya pun berhasil mendirikan “Say Yes To Books”, salah satu organisasi non-profit yang fokus dalam pengembangan kesadaran literasi bagi pemuda Indonesia yang saat ini sudah menyebar di 5 daerah di Indonesia.
Foto bersama anak-anak Say Yes To Books di Institut Teknologi Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama anak-anak Say Yes To Books di Institut Teknologi Bandung
Tidak hanya itu, Reyhan juga aktif mengikuti kepanitiaan khususnya di divisi mentor. Bercerita dan berbagi kisah pengalaman hidupnya kepada mentee-mentee merupakan hal yang ia senangi tentunya agar para mentee tidak melakukan kesalahan yang sama. Senang melihat para mentee-nya berhasil, Reyhan juga sempat mengambil part time sebagai mentor Quipper yang menangani 45 siswa SMA dengan mendengar keluh kesah serta memberi solusi untuk meningkatkan kemajuan akademik mereka di sekolah.
ADVERTISEMENT
Ditengah kesibukannya, ia juga pernah menjadi Ketua Himpunan MTI ITB 2020/2021. Sejak TPB ia sudah banyak mengikuti organisasi, kepanitiaan, unit, dan magang, namun ia masih belum menemukan tempat yang cocok. “TPB bagi aku kayak ladang bermain jadi aku cobain dulu semuanya baru aku cari tau aku cocok di mana. Nah sampe akhirnya aku coba masuk himpunan trus kok aku ngerasa langsung seru dan nyaman.” ucap Reyhan. Hingga akhirnya ia menemukan keresahan di mana hanya itu-itu saja yang aktif sehingga ia memilih untuk mencalonkan diri sebagai ketua himpunan untuk mengatasi keresahan tersebut.
Dibalik kesibukan dan keaktifannya di berbagai organisasi, Reyhan juga pernah dinobatkan menjadi Mahasiswa Berprestasi Teknik Industri ITB 2020. Kilas balik di awal TPB, Reyhan pernah mendapatkan nilai anjlok khususnya di mata kuliah Matematika, Fisika, dan Kimia Dasar. “Udah kayak nomor sepatu 20 30 20.” ucap Reyhan. Namun, ia tidak menyerah dan justru keadaan tersebut menampar Reyhan serta menjadi turning point hingga nilai akademiknya di jurusan perlahan naik, bahkan menjadi Mahasiswa Berprestasi. Sedikit tips dari Reyhan, “Ikuti berbagai kegiatan tapi IPK jangan terlalu rendah, lakukan kontribusi positif untuk lingkungan sekitar. Mapres itu bonus di akhir, intinya lu harus punya value yang bisa dibagiin ke sekitar.” ucap Reyhan.
ADVERTISEMENT
Baginya, akademik bukanlah penghalang untuk aktif di bidang non akademik. Ia pun membagikan tipsnya dalam membagi waktu akademik dan non akademik. “Aku ada schedule board khusus buat akademik sama non akademik, jadi dari situ aku udah tau mau ngapain aja dalam seminggu ini trus aku bisa ngatur kapan belajar dan kapan aku harus ada kegiatan organisasi. Jadi penting banget sih schedule board karena menurut aku kalau dipikirin doang gak bisa sih soal time management.” terang Reyhan.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa ia sama sekali tidak membebankan pikirannya bahwa ia harus mendapatkan nilai bagus karena menurut Reyhan jika ada beban justru ia tidak akan bisa. Ia juga sangat bersyukur karena kedua orang tuanya tidak pernah memaksa ia untuk memperoleh nilai tinggi. “Punya orang tua yang gak demanding itu udah jadi privilege buat aku.” jelas Reyhan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan yang lain, Reyhan memilih untuk tidak magang sambil kuliah. Ia lebih memilih untuk magang ketika waktu libur. “Menurut aku sayang aja gitu waktu kuliah kalo dipake magang, tenang aja magang itu ada kok waktunya. Kadang-kadang aku juga ambil part time di sela kuliah itu pun gak yang memakan waktu. Jadi ya pokoknya jangan sampai menghambat waktu kuliah.” jelas Reyhan.
Kini, Reyhan tengah bekerja sebagai MT Market Development di salah satu perusahaan ternama yakni Paragon. Kesempatan tersebut berawal dari mengikuti program leadership atau yang dikenal dengan Paragon Innovation Fellowship pada Desember 2019 silam. Reyhan menceritakan bahwa dari kegiatan itu ia sudah merasa nyaman dan berkeinginan untuk bergabung dengan perusahaan tersebut hingga akhirnya iseng untuk apply lamaran bulan Mei 2021 lalu. Berbagai tahap dan tes dilalui hingga awal Oktober Reyhan resmi menjadi bagian dari Paragon.
ADVERTISEMENT
Reyhan juga berbagi tips dan trik untuk mencari pekerjaan, “Mulai sekarang lu harus tau lu orangnya gimana, karena perusahaan tuh ngeliat value lu tuh gimana, kalo IP tuh cuma saingan awal. Yang penting lu bisa ngejelasin apa yang lu dapetin selama kuliah, semisal IP lu kurang bagus lu harus bisa jelasin apa yang bisa bikin itu kurang bagus. Linkedin itu penting, perbaiki CV, cari seminar-seminar yang bisa ngajarin lu buat branding diri lu. Dan networking itu penting, sayang aja kalo lu ga berjejaring banyak.” ucap Reyhan. Ia juga menceritakan ketika ia menjalani masa-masa apply pekerjaan, ia banyak mendapat tips serta support dari kating-kating. Maka dari itu, kemampuan berjejaring sangat penting menurutnya, tetapi ia menegaskan bahwa jangan sampe kemampuan tersebut dimanfaatkan hanya untuk mencari keuntungan. Jangan datang dan kenalan ketika kita membutuhkan, tetapi tetaplah seperti pertemanan umumnya.
Reyhan menyampaikan bahwa saat ini ia hanya berfokus pada karier. Tetapi tidak menutup kemungkinan ia untuk melanjutkan studi S2 ketika perusahaan memintanya untuk mempelajari suatu bidang. Di akhir wawancara, ia juga berpesan untuk para mahasiswa ITB, “Kuliah di ITB itu pasti berat, tetapi pasti sebanding dengan dunia kerja. Coba untuk selalu adaptasi sama lingkungan, belajar hal-hal baru karena dunia ini dinamis. Dan jangan lupa berjejaring itu penting apalagi di masa online yang sulit untuk berjejaring secara langsung.” jelas Reyhan.
ADVERTISEMENT