Konten dari Pengguna

Sukses Bermimpi : Perjuangan Odara Eka Aptari, Wisudawan Berprestasi ITB

Perayaan Wisuda Oktober ITB 2021
Akun resmi Perayaan Wisuda Oktober ITB 2021 #HarmonisasiBudaya
19 Juli 2021 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perayaan Wisuda Oktober ITB 2021 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

“We make a living by what we get, but we make a life by what we give.” - Winston Churchill

Sukses Bermimpi : Perjuangan Odara Eka Aptari, Wisudawan Berprestasi ITB
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kesuksesan bukan hanya tentang apa yang telah kita miliki, tetapi juga tentang apa yang telah kita berikan. Institut Teknologi Bandung terkenal sebagai perguruan tinggi yang mencetak banyak sosok sukses, hebat, dan cerdas secara akademis maupun non akademis. Bukan hanya menghasilkan sosok yang sukses di berbagai bidang, ITB juga berhasil melahirkan sosok berprestasi nan berdedikasi tinggi.
ADVERTISEMENT
Odara Eka Aptari merupakan salah satu wisudawan sukses dari Institut Teknologi Bandung yang diwisuda pada Wisuda Juli ITB 2021. Ia telah banyak malang melintang di dunia kerja sejak masih duduk di bangku kuliah. Berbagai perusahaan besar telah menjadi tempat di mana ia menimba berbagai pengalaman kerja.
Kepada tim redaksi Wisuda Juli ITB 2021, Odara menceritakan perjalanan hidupnya selama berkuliah di ITB serta perjuangannya dalam memperoleh berbagai pencapaian yang telah ia miliki.
Selain sukses malang melintang di berbagai perusahaan besar seperti McKinsey & Company, Boston Consulting Group, Grab, dan Paragon, mahasiswi Teknik Kimia ITB angkatan 2017 ini juga memiliki banyak prestasi akademis. Odara pernah menjadi Mahasiswa Berprestasi Teknik Kimia ITB 2020 dan Mahasiswa Berprestasi TPB FTI 2018.
ADVERTISEMENT
Selain berprestasi, Odara juga merupakan individu yang memiliki kepekaan terhadap sekitar khususnya anak-anak. Faktanya, ia juga merupakan salah satu pendiri dari organisasi Say Yes To Books. Say Yes To Books adalah organisasi yang bergerak pada kegiatan peminjaman buku, ulas buku, aktivitas menyenangkan untuk anak, pengembangan hard skill dan soft skill, diskusi, dan tutorial sebagai bentuk bimbingan anak untuk mempersiapkan mereka di jenjang pendidikan tertentu.
Di balik gemilang prestasi yang telah banyak ia torehkan, terdapat kisah menyentuh yang mewarnai perjalanan hidup Odara. Odara bercerita, sebelumnya ia telah diterima di tiga universitas ternama di Amerika Serikat, dan salah satu yang paling dimimpikannya adalah Penn State University. Tak hanya diterima di universitas ternama, Odara juga berhasil memperoleh dua beasiswa prestisius, yaitu Chevron Exceptional Assistance (Scholastic Award) 2017 dan UNESCO Center for Peace Scholarship.
ADVERTISEMENT
Namun, pada suatu hari, semuanya berubah. Pada saat itu, Ibunda Odara sedang membangun organisasi non profit yang bergerak dalam bentuk perpustakaan yang berkeliling dan mengunjungi panti asuhan di Riau. Pada suatu kesempatan, ia dan ibu nya berkunjung ke Panti Asuhan Harapan Bangsa. Di sana, ia melihat banyak anak anak yang menyambut kedatangannya dengan penuh senyuman.
Hingga suatu ketika, ia melihat satu orang anak yang merubah pandangannya. Ia kagum pada salah satu anak ini karena kepintaran dan rasa ingin tahunya yang tinggi. Namun, disisi lain ia juga merasa sedih karena anak ini tak bisa berkembang dengan semestinya karena memiliki komplikasi yang membuatnya tuli.
Sejak saat itu, Odara memiliki impian baru yaitu menjadi pembuat perubahan di Indonesia bagi anak-anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dasar karena ketidakstabilan keuangan dan keterbatasan fisik. “Akhirnya, saya memilih untuk berkuliah di Indonesia karena saya ingin memberikan nilai yang besar dan juga ingin berbuat banyak untuk negeri ini,” ucap Odara.
ADVERTISEMENT
Odara juga menceritakan perjalanannya selama berkuliah di ITB. “Rasa ingin tahu dan keinginan untuk terus belajar adalah salah satu hal yang terus membentuk semangat saya untuk berprestasi,” tutur Odara. Ia juga menyampaikan bahwa rasa ingin terus belajar yang ia miliki membantunya untuk dapat memasang target serta mendapatkan banyak kesempatan untuk mengeksplor diri sendiri.
Namun, hal utama yang juga ia selalu tanamkan adalah fokus pada diri sendiri. “Menerima gelar sebagai mahasiswa berprestasi bukan target utama saya. Itu hanya menjadi bonus dari berbagai kerja keras yang telah dilakukan sebelumnya,” tegas Odara.
Jalan yang harus ia lalui tidak selalu mulus. Berbagai tantangan juga pernah dihadapinya selama berkuliah. “Kegiatan akademis di ITB sulit sehingga harus banyak mengalokasikan waktu untuk belajar dan juga mengorbankan hobi dan beberapa urusan nonakademis yang bentrok,” ujar Odara.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasinya, Odara selalu menganggap bahwa kesulitan bukanlah beban, lebih baik menjalaninya dengan lebih enjoy, dan selalu anggap kesulitan sebagai tantangan yang dapat memberikan dampak positif.
Selain itu, manajemen waktu yang baik serta hiburan untuk mengisi energi juga sangat dibutuhkan agar dapat menyeimbangkan kehidupan akademis dan nonakademis. “Dan yang terpenting, selalu jaga kesehatan. Karena ketika kita sudah sakit, kita jadi nggak bisa ngapa-ngapain,” tegas Odara.
Kini, Odara telah berprofesi sebagai Consultant di McKinsey & Company
Melalui kisah inspiratif Odara, banyak pelajaran hidup serta pesan yang dapat dipetik serta diterapkan dalam kehidupan. Pelajaran yg dapat dipetik adalah target dapat dicapai asal diiringi dengan rasa ingin terus belajar. Menurut Odara, belajar bisa kapan saja dan dari siapa saja.
ADVERTISEMENT
“Berpikiran terbuka, fokus pada diri sendiri, dan tetap sehat juga menjadi hal yang sangat penting untuk membentuk versi terbaik dari diri kita sendiri.” - Odara Eka Aptari