Netflix Menjadi Andalan Kaum Milenial

Logo Netflix. Foto: Raisha Salza/kumparan

Adanya perkembangan teknologi digital pada era revolusi industri 4.0 membuat banyak perubahan yang ada di dunia. Salah satunya ialah munculnya layanan streaming yang menawarkan berbagai acara tv, film, anime, dan lain sebagainya. Tren Netflix ini berawal dari munculnya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, sehingga membuat seluruh masyarakat harus berdiam diri di dalam rumah dan meminimalisir adanya kegiatan di luar rumah. Pandemi ini juga membuat sekolah, kantor, dan kegiatan lain di luar rumah terpaksa diliburkan. Semenjak pandemi menyerang, banyak masyarakat yang mulai merasa bosan ketika harus berdiam diri di rumah. Biasanya mereka bisa berjalan-jalan ke kafe, bioskop, ataupun taman bermain dikala rasa bosan datang.

Netflix menjadi pionir dari keseluruhan layanan streaming berbayar, dan layanan ini pertama kali masuk ke Indonesia sejak Januari 2016. Netflix adalah layanan streaming berbasis langganan yang memungkinkan penggunanya dapat menonton acara tv dan film di perangkat yang terhubung ke internet. Penggunanya dapat menggunakan layanan sepuasnya, kapan pun, dan di mana pun mereka berada dengan media apa pun namun dikenakan biaya langganan. Kantor pusat Netflix berada di Los Gatos, California. Netflix didirikan pada tahun 1997 oleh Reed Hasting and Marc Randolph di Scotts Valley, California.

Budaya populer sendiri dalam bahasa latin merujuk secara harfiah pada “Culture of The People” (Budaya Orang-orang atau Masyarakat). Adanya perubahan budaya yang diiringi dengan perkembangan zaman membuat budaya populer berkembang dengan cepat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), budaya populer adalah pikiran akal budi hasil kebiasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, serta semua hal yang disukai rakyat. Williams (1983) mengatakan, pertama budaya dapat digunakan untuk mengacu pada suatu proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis. Kedua, budaya berarti pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau kelompok tertentu.

William memaknai bahwa budaya popular adalah budaya yang banyak disukai dan karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang. Menurut Subiakto dan Ida (2012:150), budaya populer merupakan seperangkat ide, perspektif, sikap, gambaran, dan fenomena lain, yang menurut konsensus umum berada dalam lingkaran mainstream (arus utama) dari budaya yang ada (given culture). Menurut Hebdige (1988), sebagai contoh memandang budaya populer sebagai sekumpulan artefak yang ada seperti film, kaset, pakaian, acara televisi, alat transportasi dan lain sebagainya. Menurut Lull (2000:165), budaya populer bermakna bahwa “artefak-artefak dan gaya-gaya ekspresi manusia berkembang dari kreativitas orang kebanyakan dan beredar di kalangan orang-orang menurut minat, preferensi dan selera mereka.

Netflix juga memiliki kelebihan dan kekurangan, sama seperti layanan streaming lainnya. Kelebihan yang dimilikinya yakni memiliki koleksi lengkap dengan beragam konten video yang dapat di akses di mana saja dan kapan saja. Memiliki izin penayangan film dan serial tv dari berbagai negara di dunia secara legal. Memiliki berbagai fitur yang dapat memanjakan para penggunanya seperti fitur Profiled yang dapat digunakan untuk membuat berbagai akun untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak, lalu adanya fitur My List yang digunakan untuk membuat daftar video favorit agar dapat dinikmati secara berulang, dan fitur Continue merupakan fitur yang secara otomatis memutar waktu terakhir kamu menonton video sehingga akan memutar pada waktu tersebut.

Adanya tiga paket penawaran yang disediakan oleh Netflix di Indonesia yakni basic, standard, dan premium dengan harga yang cukup terjangkau. Netflix dapat dinikmati di mana saja dan kapan saja dengan syarat PC, laptop, tablet, ataupun smartphone yang digunakan telah terkoneksi oleh internet dengan jaringan yang cepat dan stabil. Kekurangan yang dimilikinya yakni seperti jika ingin berlangganan maka pembayaran yang disediakan hanya dapat dilakukan menggunakan kartu kredit, dalam hal ini layanan streaming lainnya dinilai lebih unggul karena menyediakan berbagai cara pembayaran yang dapat memudahkan pelanggan. Selain itu, pengguna harus memiliki jaringan internet yang cepat dan stabil. Kecepatan jaringan internet dapat menentukan video akan stabil atau tidak stabil, makin cepat jaringan internet maka makin bagus dan stabil videonya.

Walaupun demikian, banyak masyarakat yang telah menggunakan Netflix sebagai layanan streaming berbayar. Masyarakat sedikit demi sedikit memakai Netflix untuk mendapatkan hiburan di tengah pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir bahkan sampai saat ini tren Netflix masih menjadi budaya populer di Indonesia. Dikarenakan makin banyak orang yang menggunakan layanan streaming berbayar tersebut, terjadilah budaya populer.

Sudah dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Namun Netflix menjadi andalan kaum milenial untuk mendapatkan hiburan di kala mereka ingin mendapatkan hiburan dari rumah. Dikarenakan, layanan streaming ini memiliki koleksi yang lengkap sehingga para pengguna bisa menonton banyak film yang mereka inginkan. Mereka dapat menonton film favoritnya dari rumah dengan santai bahkan mereka dapat mengajak siapa pun untuk ikut menonton film bersama.

Layanan streaming ini dapat digunakan kapan saja, di mana saja dengan syarat jaringan yang mereka miliki harus cepat dan stabil. Karena hal itu juga membuat penggunannya merasakan kemudahan ketika ingin mendapatkan hiburan. Mereka tidak hanya bisa menonton di rumah, namun mereka dapat menonton berbagai film hingga serial tv dari dalam mobil, taman, hingga sekolah. Bahkan, mereka menggunakan Netlifx tidak hanya saat sedang liburan, melainkan mereka dapat menggunakannya saat mereka ingin mengisi waktu luang yang mereka miliki. Tidak perlu pergi jauh ke bioskop, sekarang kita bisa menikmati berbagai film dan layanan streaming lainnya dari rumah.