Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengingat Yang Baik & Melupakan Yang Buruk dengan Strategi Motivated Forgetting
12 April 2023 16:57 WIB
Tulisan dari RESTY ANDIRA NUR MEISYAFIRA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah umum bagi individu untuk berusaha melupakan pengalaman buruknya. Kita dapat dengan sengaja melupakan kenangan yang tidak menyenangkan karena terlalu menyakitkan dan traumatik. Proses ini juga dikenal sebagai motivated forgetting atau reprsession sebagai defense mechanism diri kita dengan menghapus atau mendistorsi ingatan yang tidak menyenangkan. Kita memiliki kecenderungan untuk menekan dan mencegah ingatan yang tidak menyenangkan atau menyakitkan memasuki kesadaran, sehingga kita cenderung memblokir ingatan negatif yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Teori motivated forgetting menunjukkan bahwa individu melupakan sesuatu karena mereka tidak ingin mengingatnya. Motivated forgetting adalah sifat psikologis yang telah didalilkan dimana individu dapat melupakan ingatan yang tidak diinginkan sebagai strategi pertahanan untuk menghindari ingatan yang memicu emosi negatif, seperti; kecemasan, penghinaan, atau rasa bersalah. Menurut Nietzsche, melupakan adalah bagian penting bagi manusia untuk bergerak maju, dan sebagai mekanisme pertahanan diri. Ditegaskan bahwa motivated forgetting memerlukan penghapusan memori bukan perubahan ingatan.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan individu melakukan motivated forgetting, yaitu;
a. Meredakan emosi negatif, biasanya, kenangan yang membuat kita merasa sedih, cemas, marah, takut adalah kenangan yang paling kita hindari. Pada kenyataannya, kita ingin melupakan kenangan yang begitu menyakitkan. Ketika hal itu berhasil, maka emosi negatif itu akan menghilang dan bisa mencapai stabilitas emosi kita kembali.
ADVERTISEMENT
b. Membenarkan perilaku yang tidak pantas, saat kita bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan cara kita memandang diri sendiri, kita akan mengalami disonansi yang membuat kita merasa sangat tidak nyaman. Motivated Forgetting dijadikan sebagai teknik yang sesuai untuk menghindari keharusan individu mempertanyakan dirinya sendiri. Faktanya, orang dengan perilaku tidak jujur, ialah orang-orang yang ditemukan kehilangan lebih banyak prinsip moral.
c. Menjaga citra diri sendiri, individu memiliki kecenderungan untuk secara selektif mengingat masukan yang dia sukai dan mengabaikan umpan balik negatif untuk menjaga citra dirinya. Pengabaian ingatan ini paling umum terjadi ketika kita merasa seolah-olah identitas kita dalam bahaya, dimana kita mendorong komentar dan kritik negatif keluar dari hati nurani kita.
ADVERTISEMENT
d. Menegaskan kembali keyakinan dan sikap, suatu pandangan yang sangat kita yakini sering kali membuat kita mengabaikan fakta yang saling bertentangan. Meskipun kita memiliki kecenderungan untuk menyimpan informasi secara selektif, hanya memilih apa yang mendukung pendapat dan gagasannya, kelakuan ini mungkin sebagian besar merupakan hasil dari motivated forgetting.
e. Maafkan orang lain, dorongan untuk melupakan kesalahan yang telah melukai kita sering kali sejalan dengan hubungan interpersonal. Motivated forgetting menajdi sebuah metode yang digunakan untuk menyingkirkan pengalaman buruk ini dari ingatan kita dan kembali melanjutkan hidup.
f. Menjaga ikatan, terkadang kebutuhan untuk menjaga hubungan dengan orang-orang penting dalam hidup kita menyebabkan motivated forgetting. Sebenarnya itu sering terjadi pada anak-anak atau remaja yang dilecehkan oleh kedua orang tua mereka tetapi di sisi lain mereka sangat membutuhkan orang tua mereka. Untuk menjaga ikatan afektif dan hubungan keduanya, mereka melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mekanisme motivated forgetting dapat terjadi melalui dua kelas utama, yaitu secara represi atau tindakan tidak sadar dan supresi atau secara sadar mengeluarakan pikiran dan ingatan dari kesadaran
a. Represi merupakan cara defense mechanism secara tidak sadar, dimana kita mengungkapkan pikiran, dorongan hati, pemahaman, atau tindakan yang tidak menyenangkan dan tidak dapat ditolerir untuk keluar dari kesadaran. Sebagai contoh, ini sering terjadi pada orang yang baru saja menjadi korban tindakan kekerasan yang mengakibatkan perasaan sakit yang meningkat secara tidak wajar dan menyebabkan mereka lupa akan detail penting kejadian tersebut.
b. Supresi merupakan cara defense mechanism secara sadar, dimana ketika kita mengalami pengalaman buruk, maka kita akan membatasi pikiran dan ingatan yang menyakitkan tersebut dengan memikirkan hal lain atau melakukan aktivitas positif lain. Penekanan pikiran ini dilakukan sebagai defense mechanism diri mereka untuk melindungi pikiran mereka dari kecemasan. Hal ini bisa menyebabkan lupa tanpa membangkitkan niat untuk melupakan.
ADVERTISEMENT
Saat dilakukan pengujian mengambil MRI fungsional otak, ditemukan bahwa aktivitas di korteks prefontal bisa menyebabkan motivated forgetting. Korteks prefrontal terdiri dari korteks cingulate anterior, sulkus intraparietal, korteks prefrontal dorsolateral, dan korteks prefrontal ventrolateral. Bagian ini juga berhubungan dengan penghentian perilaku yang tidak diinginkan, yang mendukung gagasan bahwa perilaku yang tidak diinginkan dan penekanan memori melibatkan mekanisme penghambatan yang sama.
Proses motivasi dan emosional ditangani oleh korteks cingulate anterior. Koordinasi persepsi dan aktivitas motorik, perhatian visual, pemrosesan numerik simbolik, memori kerja visuospasial adalah beberapa tugas yang dilakukan oleh sulkus intraparietal. Korteks prefrontal dorsolateral memproses keputusan dan merencanakan tugas-tugas kognitif yang rumit. Area yang tidak kalah penting juga dalam motivated forgetting ialah hippocampus yang berperan penting dalam pembuatan dan penyimpanan memori.
ADVERTISEMENT
Ketika proses motivated forgetting terjadi, korteks prefrontal akan menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi daripada baseline dengan menekan aktivitas hippocampal secara bersamaan. Dan kita dengan sengaja berusaha memblokir ingatan yang tidak menyenangkan. Sehingga, diklaim bahwa bagian eksekutif yang mengelola motivasi dan pengambilan keputusan menurunkan fungsi hippocampus untuk mengakhiri ingatan akan kenangan tertentu yang telah didorong untuk dilupakan.
Pengalaman dan kenanagan yang menyakitkan memang tidak nyaman dirasakan dan menghasilkan emosi negatif. Beberapa individu melakukan defense mechanism dengan strategi motivated forgetting, ia sengaja menekan pikirannya untuk memblokir ingatan buruk yang terjadi karena terlalu menyakitkan dan traumatik. Mereka bisa melakukannya dengan sadar atau pun secara tidak sadar. Ketika individu berhasil melakukannya, kecemasan yang dimiliki akan otomatis berkurang atau bahkan menghilang dan mengembalikan stabilitas emosi positifnya untuk melanjutkan hidup.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Anderson, M. C., & Hanslmayr, S. (2014). Neural mechanisms of motivated forgetting. Trends in Cognitive Sciences, 18(6), 279–292. https://doi.org/10.1016/j.tics.2014.03.002
Eldridge, L. L., Knowlton, B. J., Furmanski, C. S., Bookheimer, S. Y., & Engel, S. A. (2000). Remembering episodes: A selective role for the hippocampus during retrieval. Nature Neuroscience, 3(11), 1149–1152. https://doi.org/10.1038/80671
King, L. A. (2017). The Science of Psychology: An Appreciative View (4th ed). New York: McGraw-Hill Education
Lambert, A. J., Good, K. S., & Kirk, I. J. (2010). Testing the repression hypothesis: Effects of emotional valence on memory suppression in the think – no think task. Consciousness and Cognition, 19(1), 281–293. https://doi.org/10.1016/j.concog.2009.09.004
Nietzsche, F. (2017). Nietzsche: on the genealogy of morality and other writings. https://doi.org/10.1017/9781316562987
ADVERTISEMENT