Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Rekomendasi Film Kerajaan Korea Seru yang Cocok untuk Temanimu di Akhir Pekan
29 Januari 2021 19:06 WIB
Tulisan dari Review Drakor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rebahan sembari menonton film merupakan salah cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menikmati akhir pekan. Setelah sebelumnya disibukkan dengan berbagai rutinitas, kini saatnya kamu memanjakan diri dengan me time berkualitas yang hemat biaya.
ADVERTISEMENT
Berikut ini ada lima rekomendasi film kerajaan dari sineas Korea Selatan yang cocok kamu nikmati selama akhir pekan. Film-film ini mungkin bisa membuat weekend-mu lebih menyenangkan.
1. The Throne (2015)
Dibintangi oleh Song Kang Ho, Yoo Ah In, dan Moon Geun Young, 'The Throne' merupakan salah satu film kerajaan terbaik dari sineas Korea Selatan. Film ini berhasil meraih pendapatan sebesar 48.7 miliar Won (sebesar Rp 617 miliar) dari penjualan 6,23 juta tiket bioskop.
Dengan mengusung konsep masa pemerintahan Raja Yeong Jo dari Dinasti Joseon, film ini bercerita tentang kehidupan Putra Mahkota Sado. Dikisahkan Yeong Jo berambisi jadi raja yang sempurna karena latar belakangnya dan memiliki harapan tinggi pada Sado.
Namun Sado ternyata lebih menyukai seni bela diri dan lukisan daripada berfokus pada studinya sehingga ia dianggap tak layak untuk memerintah. Akibatnya, di usia 27 tahun Sado dijatuhi hukuman mati oleh ayahnya sendiri dengan dipenjara di sebuah lumbung beras selama delapan hari sampai ia tercekik dan mati kelaparan.
ADVERTISEMENT
2. Rampant (2018)
Film ini berkisah soal Lee Chung (Hyun Bin), seorang pangeran yang diserahkan kepada Kekaisaran Qing sebagai sandera politik. Ia dikenal sebagai salah satu putra dari Raja Lee Cho yang unggul dalam bela diri.
Setelah bertahun-tahun hidup di pengasingan, ia akhirnya pulang ke kerajaan Joseon karena dipanggil kakaknya, putra mahkota muda Yi (Kim Tae Woo). Namun saat itu negaranya tengah diserang oleh para monster mengerikan yang mereka sebut sebagai 'iblis malam'.
Buat yang suka dengan film laga dengan tema zombi, kamu bisa mencoba menonton 'Rampant'.
3. The Great Battle (2018)
'The Great Battle' merupakan film sejarah yang dikemas dengan genre action apik dan menegangkan. Bercerita mengenai peperangan antara pasukan Goguryeo dengan kekaisaran Cina yang ingin menguasai wilayah Korea pada tahun 645 Masehi di benteng Ansi.
ADVERTISEMENT
Pasukan Goguryeo dipimpin oleh Jenderal Yang Man Chun yang membawa 5.000 pasukan untuk melawan pasukan Dinasti Tang dari Cina. Yang Man Chun dibantu oleh Samul yang sebenarnya memiliki niat jahat dan ingin membunuhnya.
'The Great Battle' terpilih sebagai film Korea kedua yang paling banyak ditonton sepanjang tahun 2018. Selain ceritanya yang seru, film ini juga mencuri perhatian karena menghadirkan sederet bintang populer sebagai pemerannya, seperti Jo In Sung, Nam Joo Hyuk, dan juga Seolhyun AOA.
4. The Pirates (2014)
Bosan dengan film yang jalan ceritanya terlalu serius? Coba deh kamu tonton 'The Pirates'. Meski masih mengusung genre laga, film yang dibintangi oleh Son Ye Jin dan Kim Nam Gil ini cukup menyegarkan karena diselipkan banyak adegan komedi penuh humor.
ADVERTISEMENT
Konflik dalam film ini dimulai saat seekor ikan paus utusan Kaisar Cina menelan stempel kerajaan Dinasti Joseon. Pihak kerajaan kemudian mengadakan seyembara bagi yang mendapatkan kembali stempel itu akan diberi hadiah besar.
Banyak yang tertarik untuk mengikuti seyembara ini, termasuk Jang Sa Jung pemimpin penjahat dari gunung dan Yeo Wol, seorang kapten bajak laut wanita. Keduanya kemudian terlibat petualangan tak terduga.
5. The Princess and The Matchmaker (2018)
Tak melulu soal peperangan, banyak juga film kerajaan dari Korea Selatan yang romantis dan bikin baper. Salah satunya adalah 'The Princess and The Matchmaker' yang dibintangi oleh Shim Eun Kyung, Lee Seung Gi, dan Kim Sang Kyung.
Bercerita mengenai Putri Song Hwa yang dianggap sebagai pembawa sial dan harus dinikahkan untuk memperbaiki nasib buruk dan mengatasi bencana kelaparan berkepanjangan. Istana kemudian mengatur pernikahan Song Hwa dengan salah satu kandidat yang dipilih berdasarkan ramalan bintang.
ADVERTISEMENT
Namun Song Hwa menolak pernkahan tersebut karena tak ingin jodohnya dipilih hanya berdasarkan pembacaan keberuntungan. Ia kemudian kabur dari istana dan menyamar menjadi nelayan untuk menyelidiki para kandidat calon suaminya sembari menemukan pria yang dicintainya.