6 Drama Korea yang Singgung Mengenai Pasien Penyakit Mental

Dok. Asianwiki

Berbicara mengenai drama Korea memang tak pernah habisnya. Akan ada selalu hal menarik yang seru untuk dibahas dari serial yang diproduksi oleh negara BLACKPINK ini salah satunya adalah tema yang diusung.

Tak hanya menghibur, drama yang menyinggung mengenai pasien penyakit mental juga mampu mengedukasi para penontonnya melalui plot cerita yang ditampilkan. Selain itu, secara tak langsung drama-drama ini mampu mengubah perspektif para penonton dalam memandang para pasien penyakit mental.

Berikut ini adalah tujuh drama Korea yang bahas soal pasien penyakit mental.

1. Hyde Jekyll, Me

Dok. Asianwiki

Dibintangi oleh Hyun Bin dan Han Ji Min, drama ini berkisah mengenai Gu Seo Jin yang tampak sempurna. Ia memiliki penampilan yang menarik, berasal dari keluarga konglomerat, serta otak cerdas.

Di balik itu semua, ia sebenarnya mengidap penyakit dissociative identity disorder atau yang lebih dikenal dengan kepribadian ganda. Setiap kali detak jantungnya melebihi 150, kepribadian lain yang bernama Robin akan muncul. Robin dan Gu Seo Jin sangatlah berbeda bak dua orang yang bertolak belakang.

2. Clean With Passion For Now

Dok. Asianwiki

Tokoh Jang Sun Gyeol yang diperankan oleh Yoon Gyun Sang diceritakan memiliki ketakutan berlebihan terkena kuman atau yang dikenal dengan penyakit mysophobia. Ia sangat sensitif pada debu, pasir, atau pun sampah.

Karena terlalu prosesif dengan kebersihan, Jang Sun Gyeol kemudian mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang cleaning service. Ia selalu mengingatkan karyawannya untuk bekerja dari hati.

3. Fix You

Dok. Asianwiki

'Fix You' adalah drama terbaru KBS yang berkisah soal dunia para psikiater. Sosok psikiater dalam drama ini lebih dipercaya untuk menyembuhkan daripada mengobati pasiennya. 'Fix You' menampilkan bagaimana orang yang memiliki masalah kesehatan mental mendapat bantuan dari psikiater.

Tujuan dari cerita yang ditampilkan dalam drama ini adalah untuk menjelaskan masalah kesehatan mental yang sering terjadi. Misalnya seperti kecemasan, depresi, gangguan panik, trauma, skizofrenia, alkoholisme, dan banyak lagi.

4. Kill Me, Heal Me

Dok. Asianwiki

Jalan cerita yang diangkat dalam drama ini mirip dengan 'Hyde Jekyll, Me', yaitu mengenai dissociative identity disorder. Bedanya, tokoh Cha Do Hyun dalam drama ini tidak hanya memiliki dua kepribadian melainkan tujuh sisi dirinya yang berbeda.

Salah satu kepribadian yang ada dalam diri Cha Do Hyun adalah Ahn Yo Na, seorang gadis berusia 17 tahun yang sangat menyukai pria tampan. Ia akan muncul ketika Cha Do Hyun mengalami kesakitan atau tekanan mental yang luar biasa dan harus menanggungnya hal tersebut secara sembunyi-sembunyi.

5. It’s Okay, That’s Love

Dok. Asianwiki

Berbicara mengenai drama yang singgung kesehatan mental, 'It’s Okay, That’s Love' mungkin adalah satu yang terbaik. Dengan mengusung tema pasien dengan gangguan mental, drama yang tayang pada 2014 ini,meraih trofi dari berbagai ajang penghargaan perfilmaan di Korea Selatan.

Drama ini memberikan gambaran bagi para penonton mengenai beberapa penyakit kejiwaan. Mulai dari Obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD), skizofrenia, sex phobia, sindrom Tourette atau penyakit Tourette, conduct disorder, anxiety disorder, psikosis, depresi, disosiasi, delusi dan trauma.

6. It’s Okay To Not Be Okay

Dok. Asianwiki

Tokoh Moon Kang Tae (Kim Soo Hyun) adalah seorang perawat di rumah sakit jiwa. Dan karena profesinya ini, ia diharuskan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan mental.

Dalam menampilkan keseharian Moon Kang Tae sebagai perawat, penonton akan diperlihatkan dengan realita sejumlah pasien rumah sakit jiwa. Sedikit banyak drama ini bisa mengubah persepsimu dalam memandang pasien di rumah sakit jiwa. Bahkan Moon Sang Tae, kakak Moon Kang Tae, sendiri adalah seorang yang berkebutuhan khusus.

'It's Okay to Not Be Okay' benar-benar menampilkan makna dari judul dramanya melalui kisah para tokohnya. Berpesan "Enggak masalah kalau kamu tidak baik-baik saja" pada penonton.