Dari Kisah Nyata, 3 Film Korea Ini Bercerita soal Pemerkosaan Anak di Bawah Umur

Review Drakor
Review drama dan film Korea, annyeong~
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2020 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Review Drakor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. hancinema
zoom-in-whitePerbesar
Dok. hancinema
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kejadian nyata yang terjadi dalam kehidupan manusia sering menjadi inspirasi untuk memproduksi sebuah film layar lebar. Setidaknya hal ini sering dilakukan oleh para sineas perfilman dari Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tema yang diangkat dalam film Korea adalah mengenai kasus pemerkosaan nyata yang pernah mengguncang negara WINNER tersebut. Beberapa cerita dalam film tersebut diangkat berdasarkan sudut pandang para korban.
Berikut ini tiga film Korea yang bercerita mengenai kisah anak di bawah umur yang jadi korban pemerkosaan.
1. Han Gong Ju (2013)
Dok. Asianwiki
Dibintangi oleh Chun Woo Hee, film ini diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di Miryang, Korea Selatan tahun 2004 silam. Bercerita mengenai menceritakan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok siswa SMA dan mahasiswa di Miryang.
Insiden ini terjadi selama 11 bulan dengan korban sebanyak 41 orang dengan usia 13-16 tahun. Han Gong Ju adalah salah satu korbannya yang saat itu masih berusia 14 tahun.
ADVERTISEMENT
Para korban termasuk Han Gong Ju tak bisa berbuat apa-apa. Selain karena masih anak-anak, mereka juga mendapat ancaman dari pada pelaku yang merekam kejadian tersebut dan mengancam akan menyebarluaskan video tersebut bila mereka buka suara.
Yang membuat para pelaku merasa berkuasa adalah karena mereka berasal dari keluarga kaya dan terhormat. Akibatnya, ada beberapa korban yang nekat bunuh diri dan ada juga yang mengalami trauma berat.
Info beredar mengatakan kalau beberapa pelaku saat ini telah menjalani hidup normal. Sedangkan ada juga yang telah menjadi anggota kepolisian Korea Selatan.
2. Hope (2013)
Dok. Asianwiki
Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata Nayoung Case yang mengguncang Korea Selatan pada tahun 2008. Nayoung Case adalah kasus pemerkosaan dan disertai penganiayaan yang dialami oleh gadis cilik berusia delapan tahun.
ADVERTISEMENT
Cerita bermula saat Im So Won, seorang gadis berusia delapan tahun, yang diculik oleh Cho Doo Soon, seorang pria berusia 57 tahun saat hendak berangkat sekolah. Pelaku menculik So Won lalu memperkosanya di sebuah toilet yang berlokasi tak jauh dari sekolah korban.
Akibat kejadian ini Im So Won mengalami pendarahan hebat dan organ dalamnya mengalami luka yang sangat parah. Semua luka yang dialaminya meninggalkan cacat permanen pada tubuh Im So Won.
Beberapa hari setelah kejadian ini Cho Doo Soon pun berhasil ditangkap polisi. Sayang, pelaku hanya dihukum 12 tahun penjara karena pada saat kejadian ia diyakini sedang dalam pengaruh alkohol dan tak sepenuhnya sadar.
Dan berdasarkan info dari filmnya, pelaku Nayoung Case akan dibebaskan pada Desember tahun ini. Ini berarti ia akan menghirup udara bebas pada saat korban sudah berusia 20 tahun dan masih menderita cacat fisik serta mental. Miris.
ADVERTISEMENT
3. Silenced (2011)
Dok. Asianwiki
Kata 'Silenced' pada film ini merujuk pada keadaan para korban. Cerita dalam 'Silenced' diangkat dari kisah nyata yang terjadi di sekolah khusus anak-anak tunawicara yang bernama Gwangju Inhwa School.
Menampilkan Gong Yoo dan Jung Yu Mi sebagai pemeran utamanya, film ini menampilkan sudut pandang dari orang ketiga antara korban dan pelaku. Tokoh Kang In Ho (Gong Yoo) diceritakan sebagai guru seni baru di Inhwa school.
Setelah beberapa minggu mengajar, Kang In Ho menyadari kalau perilaku para siswa di sekolah itu sangat aneh. Mereka pendiam, gelisah, sering mengalami memar, dan enggan berkomunikasi dengan orang lain.
Hal yang lebih menakutkan lagi adalah ia sering mendengar suara teriakan, pukulan, dan tangisan dari anak-anak didiknya saat malam hari di sekolah. Kang In Ho akhirnya mengetahui kalau para siswanya menjadi korban pelecehan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh para guru dan kepala sekolah.
ADVERTISEMENT
Dengan tekad ingin menghukum para pelaku, Kang In Ho akhirnya mendekatkan diri pada korban dan menjalin komunikasi dengan mereka. Pelan-pelan ia pun mulai mengumpulkan bukti yang diutarakan oleh para korban.