Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Drakor 'Soul Mechanic': Pahami Pasien Penyakit Mental dari Perspektif Psikiater
28 Mei 2020 13:14 WIB
Tulisan dari Review Drakor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PerbesarADVERTISEMENT
Pasti kamu sering melihat banyak orang yang masih memandang negatif para pasien penyakit mental. Tak jarang publik menganggap pasien ini sebagai orang gila yang perlu dijauhi.
ADVERTISEMENT
Tapi pernahkah kamu mencoba untuk memahami perasaan para pasien penyakit mental? Memahami kalau mereka juga sama seperti pasien dengan luka di tubuh? Mengerti kalau penyebab sakit yang mereka alami karena lingkungan atau orang terdekat?
Pesan inilah yang coba disampaikan oleh drakor Soul Mechanic. Drama yang dibintangi Shin Ha Kyun dan Jung So Min ini mengajak penonton untuk memahami penyebab dan perasaan para pasien penyakit mental dari sudut pandang psikiater.
Soul Mechanic bercerita mengenai kehidupan para psikiater dan para pasiennya di RS Eun Kang. Digambarkan kalau setiap psikiater selalu terikat hubungan emosional dengan pasiennya. Bukan hanya mengobati, mereka juga mencoba untuk menyembuhkan luka dalam hati para pasien penyakit mental.
Meski bercerita mengenai dunia medis, Soul Mechanic minim adegan operasi. Drakor ini hanya fokus pada proses pendekatan dan penyembuhan yang dilakukan psikiater. Seperti yang diketahui psikiater hanya mengobati penyakit kejiwaan, sehingga mereka tak melakukan operasi seperti dokter pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Berikut ini lima poin yang harus kita pahami soal pasien penyakit mental dari perspektif psikiater.
1. Banyak jenis penyakit mental
Layaknya drakor medis pada umumnya, Soul Mechanic juga menampilkan sejumlah pasien dengan jenis penyakit yang berbeda. Drama ini mengedukasi penonton soal banyaknya jenis penyakit mental yang sering menyerang manusia.
Beberapa jenisnya mungkin sudah pernah kamu dengar, seperti gangguan panik, anoreksia, dan pecandu alkohol. Ada juga beberapa yang asing seperti gangguan somatik, delusi, emosional, stres pascatrauma, gangguan kepribadian ambang, voyeurism, dan masih banyak lagi.
2. Ditimbulkan oleh luka emosional yang terus menerus terjadi
Setiap penyakit pasti ada penyebabnya, begitu juga dengan penyakit mental. Soul Mechanic menceritakan kalau sebagian besar penyakit mental timbul karena adanya luka emosional dialami oleh pasien yang disebabkan dari lingkungan dan orang terdekat.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja tokoh Yu Min, seorang anggota timnas Korea Selatan yang mengalami gangguan somatik. Saat gugup ia selalu merasa kesakitan padahal tak ada masalah di tubuhnya. Gangguan ini timbul karena rasa percaya dirinya yang terus menurun akibat sering kalah dan performanya di lapangan memburuk. Ini membuat dirinya stres.
Lalu Kim Yu Ra, seorang gadis berusia 29 tahun yang menderita gangguan delusi fisik dengan melibatkan serangga. Ia selalu merasa badannya gatal dan ada parasit yang bersarang di bawah kulitnya. Ia sering menggaruk dan menyemprotkan insenfekta serta obat-obat serangga ke kulitnya yang mengakibatkan luka.
Penyakit ini muncul karena ia mendapatkan hinaan dari mantan pacarnya saat putus. Saat itu pria yang dicintainya itu memutuskan untuk berpisah dari Kim Yu Ra dan menyebut gadis itu seperti serangga.
ADVERTISEMENT
3. Penyakit mental bisa menyerang siapa saja
Salah besar kalau kamu merasa penyakit mental hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu atau meraka yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah serupa. Mirip COVID-19, jenis penyakit mental bisa menyerang siapa saja tanpa memandang bulu atau status sosial.
Di episode 6 diceritakan kalau banyak dokter yang mengidap voyeurism, sebuah penyakit psikologis yang membuat penderitanya gemar mengintip atau menonton film porno. Jika penyakit ini makin parah, maka penderitanya tak akan malu untuk mempertontonkan alat kelaminnya di tempat umum. Kita biasa menyebut penderita penyakit ini adalah orang mesum.
Ditampilkan dalam Soul Mechanic, salah satu pasiennya adalah dokter bedah jantung dengan reputasi terbaik di Korea Selatan. Awalnya ia hanya coba-coba untuk menghilangkan penat dan stres akibat beban kerja. Namun ia tak sadar menjadi ketagihan dan terus mengakses konten porno. Bahkan ia tergabung dalam sebuah grup yang berisikan orang yang mirip dengannya dan saling berbagi konten.
ADVERTISEMENT
4. Terkadang penderita penyakit mental tak sadar dan tak mau mengakui kalau mereka sakit
Sama seperti orang awam pada umumnya, para penderita penyakit mental terkadang juga tak sadar kalau sebenarnya psikologis mereka sedang sakit. Kalau pun sadar, mereka tak akan mau mengakuinya karena takut dengan stigma negatif dari publik.
Pasien penyakit mental hanya bisa diobati atas keinginan mereka sendiri tanpa paksaan. Dan tugas psikiater adalah untuk menyakinkan pasien kalau mereka sakit dan harus diobati. Selain memberikan konseling dan obat, para psikiater juga harus bisa menjadi teman sharing pasiennya.
“Setiap orang memiliki rasa sakit emosional, tapi mereka tak didiagnosis. Banyak orang yang tidak terbiasa mengungkapkan perasaan mereka yang terluka," kata Lee Hyang Hee, penulis naskah Soul Mechanic.
ADVERTISEMENT
5. Butuh dukungan orang terdekat
Setiap pasien selalu membutuhkan dukungan dari orang terdekat, tak terkecuali mereka yang punya penyakit mental. Jika mengandalkan psikiater saja tentu tak akan cukup dan butuh waktu serta proses yang panjang.
Dari pada men-jugde, akan lebih baik kalau kita mengulurkan tangan dan memberikan 'pelukan' hangat pada mereka. Bila diamati, penyakit mental sulit diobati karena yang terluka bukan fisik tetapi hati.