Konten dari Pengguna

Yuk Kenali Insomnia dan Cara Mengatasinya!

Reynata Anggelica Moria Indah
Mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
13 November 2022 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reynata Anggelica Moria Indah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mungkin kita semua pernah mendengar istilah insomnia atau yang pada umumnya diketahui sebagai gangguan kesulitan untuk tidur, bahkan mungkin pernah mengalaminya. Insomnia merupakan suatu gangguan tidur yang ditandai dengan menghabiskan waktu lebih dari 30 menit untuk tidur, terbangun di pagi buta dan tidak bisa tidur kembali, dan kelelahan di siang hari (Roth,2007).
Seseorang dengan insomnia. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Seseorang dengan insomnia. Sumber: pexels.com

Kategori Insomnia dan Gejalanya

ADVERTISEMENT
Kemudian, insomnia dibagi menjadi tiga menurut tingkat keparahannya, yaitu insomnia ringan, sedang, dan berat. Pada umumnya, orang dengan insomnia ringan masih dapat tidur dengan cukup nyenyak sehingga mereka tidak mengetahui bahwa mereka mengalami insomnia. Namun, gejala insomnia ringan baru terjadi di siang harinya. Gejala tersebut adalah perasaan mengantuk atau pusing di siang hari. Penderita insomnia ringan setidaknya merasakan salah satu gejala tersebut selama beberapa kali dalam seminggu. Jenis kedua adalah insomnia sedang. Berbeda dengan insomnia ringan, penderita insomnia sedang merasakan sulit tidur di malam hari sehingga durasi tidurnya kurang. Kurangnya durasi tidur tersebut disertai kelelahan di siang harinya. Insomnia sedang juga menyebabkan beberapa gangguan yang terjadi secara ringan seperti rasa cemas, gelisah, dan emosi yang tidak stabil. Kemudian, insomnia berat adalah gangguan sulit tidur di malam hari dengan tingkat keparahan yang tinggi. Penderita insomnia berat akan lebih sering terbangun di malam hari serta membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur. Secara umum, efek dari insomnia berat sama dengan insomnia ringan, tetapi tingkatnya lebih parah. Penderita insomnia berat mengalami rasa cemas, gelisah, dan emosi tidak stabil secara berat yang berdampak pada fungsi sosial penderita.
ADVERTISEMENT

Faktor Penyebab Insomnia

Lalu, apa saja penyebab insomnia? Menurut WHO, insomnia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah jenis kelamin dan usia. Insomnia lebih rentan terjadi pada wanita dan lansia karena mereka memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Lansia lebih rentan terkena penyakit-penyakit yang akan berpengaruh kepada kondisi tidur mereka. Kemudian, wanita lebih rentan terkena insomnia karena siklus menstruasi yang menyebabkan nyeri yang dapat mengganggu tidur. Faktor kedua adalah faktor lingkungan tidur. Saat tidur, ruangan yang kita tempati sangat berpengaruh. Orang yang merasa lebih nyaman tidur di tempat gelap akan mengalami insomnia jika tidur di tempat yang terang, dan sebaliknya. Kemudian, suhu ruang yang terlalu panas atau terlalu dingin juga dapat mengganggu tidur. Faktor ketiga adalah gangguan mental. Seseorang yang mengalami kecemasan akan lebih sulit tidur karena sering memikirkan hal-hal yang membuatnya cemas. Selain itu, kejadian buruk atau menyedihkan yang dialami seseorang juga dapat meningkatkan kecenderungan mimpi buruk. Faktor terakhir adalah kebiasaan dan gaya hidup. Kebiasaan seseorang mengonsumsi kafein dapat mengurangi rasa mengantuk sehingga orang tersebut akan sulit tidur. Orang yang jarang melakukan aktivitas fisik juga dapat terkena insomnia karena dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh akan merasa lelah sehingga lebih mudah untuk tidur.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Insomnia Menurut WHO

Insomnia dapat berakibat buruk pada keseharian penderitanya, sehingga harus diatasi. Kebanyakan orang akan memilih untuk mengonsumsi obat tidur, tetapi efeknya buruk jika dikonsumsi secara jangka panjang. Ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dari WHO. Cara pertama adalah menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan rokok sebelum tidur karena dapat menjauhkan rasa kantuk. Kedua, buatlah kamar tidur senyaman mungkin dengan menyesuaikan pencahayaan dan suhu ruangan serta hindari sumber suara yang mengganggu. Cara ketiga adalah dengan menggunakan kamar tidur hanya untuk tidur. Hal ini dilakukan untuk memberi tahu tubuh bahwa tempat tidur adalah tempat untuk tidur, sehingga tubuh akan secara otomatis mengantuk jika berada di atas tempat tidur. Cara terakhir adalah dengan melakukan aktivitas fisik di pagi, siang, maupun sore hari. Melakukan aktivitas fisik dapat memperbaiki siklus tidur. Bahkan, olahraga ringan seperti berjalan atau peregangan juga dapat membantu agar lebih mudah tidur. Namun, penting untuk menghindari olahraga dengan intensitas berat di malam hari karena dapat mengganggu tidur.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan tulisan di atas, insomnia dapat berpengaruh buruk pada hari seseorang karena efeknya pada emosi kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan insomnia. Jika sudah mengalami insomnia, jangan khawatir dan lakukan beberapa cara di atas untuk mengatasinya.