Kehebohan Upacara Bendera di Batas India-Pakistan

Reza Reflusmen Jr
Diplomat. Pernah bertugas di Karachi, Pakistan dan Bucharest, Rumania. Gemar berita olahraga. Sesdilu ke-61. Tidak sabar menanti Asian Games 2018.
Konten dari Pengguna
13 Juli 2018 15:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reza Reflusmen Jr tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kehebohan Upacara Bendera di Batas India-Pakistan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(Foto: Penurunan Bendera di Wagah Border. Dok pribadi)
Hubungan India-Pakistan yang penuh gonjang-ganjing selalu menarik menjadi sebuah tulisan. Pekan lalu, Taufik Rigo dalam artikelnya di Kumparan mengupas cerita dari perbatasan Wagah-Attari dari sisi India dengan menarik. Attari ada di sisi India, sementara Wagah di sisi Pakistan.
ADVERTISEMENT
Bila artikel Taufik Rigo mengulik cerita upacara bendera yang jadi hiburan dari sisi negara India, artikel ini akan memotret momen serupa, namun dari sisi Pakistan.
Bukan mimpi siang bolong akhirnya saya bisa menjejakkan kaki di kota Lahore, Pakistan. Kota tua ini adalah saksi sejarah kejayaan Mughal Emperor di masa lampau. Kunjungan ke Lahore ini terjadi atas bantuan rekan-rekan di KBRI Islamabad.
Selain jalan-jalan di Lahore, bersama beberapa warga Indonesia, kami tak melewatkan kesempatan mengunjungi perbatasan Wagah-Attari yang terkenal. Dalam artikel ini akan disebut dengan nama Wagah Border.
Perjalanan dari Lahore ke Wagah Border dengan coaster (minibus) ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Jam tangan menunjukkan pukul 16.00 kurang sedikit saat coaster sampai di daerah Wagah Border. Masih cukup waktu karena upacara penurunan bendera yang ingin dilihat masih sekitar satu jam kemudian.
ADVERTISEMENT
Untung saja kami tiba sangat awal, karena proses menuju Wagah Border lokasi upacara ternyata tak singkat. Dan benar saja, penjagaan berlapis-lapis langsung menyambut. Kami diminta turun dari bus yang berjarak sekitar 500 meter dari gerbang dan harus melalui prosedur pemeriksaan.
Sambil turun dari bus, saya pura-pura bodoh dan mengambil foto suasana penjagaan. Ternyata aksi saya ini tidak luput dari pengawasan tentara Pakistan yang berbadan tinggi, tegap, dan terlihat sangat garang.
Kehebohan Upacara Bendera di Batas India-Pakistan (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Penjagaan Ketat Sebelum Wagah Border. Dok pribadi)
No picture please!” ujarnya. “Okay..okay..,” ujar saya sekadarnya.
Tiga pintu pemeriksaan (check point) harus kami lewati. Penjagaan keamanan memang super ketat. Maklumlah, hanya empat bulan sebelum kunjungan kami, bom bunuh diri meledak di perbatasan Wagah. Tak kurang dari 60 orang tewas dalam peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
Mendekati pos pemeriksaan terakhir, tiba-tiba hujan deras datang. Saya segera naik ke kereta shuttle yang disediakan secara gratis. Saya mulai khawatir, acara menonton atraksi penurunan bendera sore ini akan porak poranda dilanda hujan.
Namun, Tuhan mengerti kegelisahan saya. Ketika kami tiba di pos pemeriksaan terakhir, hujan pun mulai reda. Saya bergegas melewati gerbang besar dan mencari tempat duduk paling depan untuk menonton penurunan bendera.
Kehebohan Upacara Bendera di Batas India-Pakistan (2)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Wajah Wagah Border dari sisi Pakistan. Dok pribadi)
Penjual asongan datang menawarkan dagangannya. Saya membeli beberapa bendera Pakistan yang akan kami lambaikan selama atraksi penurunan bendera.
“Suasana akan ramai sebelum acara dimulai,” ujar rekan mahasiswa Indonesia yang ikut bersama kami dan sudah menonton upacara penurunan bendera sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Ia benar. Tak lama kemudian seorang pria dengan pakaian shalwar kameez (pakaian khas Pakistan) hijau putih mulai berteriak dalam bahasa Urdu. Saya tak mengerti apa yang ia ucapkan, tapi penonton di seberang kami duduk ikut berteriak.
Sepertinya ia membakar emosi penonton. Saya duga ia adalah pemandu sorak.
Kehebohan Upacara Bendera di Batas India-Pakistan (3)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Gaya Pemandu Sorak Membakar Semangat Penonton. Dok pribadi)
Ia paling bersemangat di tempat itu. Tak lama beberapa pria lain dengan genderang dan bendera, masuk ke ‘arena’.
Yang paling menarik perhatian saya adalah pria kurus satu kaki membawa bendera Pakistan ukuran cukup besar. Ia melompat-lompat sambil mengibarkan bendera, tanpa alat bantu jalan satu pun.
Kehebohan Upacara Bendera di Batas India-Pakistan (4)
zoom-in-whitePerbesar
Tak lama menunggu, acara puncak pun dimulai. Barisan Pakistan Rangers berbaju seragam warna hitam dengan topi khas yang tinggi, datang. Wajah mereka dingin, garang, dan mata melotot. Pandangan mereka tajam ke seberang gerbang perbatasan di mana terlihat sejumlah pasukan India yang juga siap menurunkan bendera.
ADVERTISEMENT
Dari tempat saya duduk, 50 meter dari gerbang, wajah mereka tak kalah garang.
Kehebohan Upacara Bendera di Batas India-Pakistan (5)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Rangers Pakistan berbaris menuju Wagah Border. Dok pribadi)
Prosesi penurunan bendera berjalan sangat menarik, penuh teriakan dan juga ada tawa dari saya dan rekan Indonesia yang menilai gerak tubuh para pasukan cukup membuat kami geli dan takjub. Karena memang tak pernah kami lihat dilakukan tentara Indonesia.
Singkatnya, prosesi penurunan bendera sangat menghibur. Meskipun jumlah penonton di sisi kami tak seramai di sisi India, keriuhan yang diciptakan tak kalah ramai. Mereka bertepuk tangan saat para Rangers selesai menjalankan tugasnya.
Semangat patriotisme kental terlihat di antara penonton yang mayoritas orang Pakistan. Sikap mereka cukup menggambarkan suasana hati mereka terhadap negara tetangga. Maklum, kedua negara hingga kini masih dirundung berbagai masalah.
ADVERTISEMENT
Dari pertunjukan yang saya saksikan, saya merasa bahwa menjaga hubungan bertetangga yang berjalan damai tidaklah mudah. Kedekatan jarak mudah menimbulkan benih permusuhan apabila memang terdapat unsur-unsur konflik yang tidak selesai dan terus disulut berbagai masalah di lapangan.
Namun demikian, tanpa bermaksud berharap permusuhan kedua negara terus ada, cara-cara kreatif mengelola ‘permusuhan’ dapat menjadi potensi atraksi yang menarik turis.
Buat traveller yang hendak melihat atraksi ini perlu memahami latar belakang kedua negara dan memahami sensitifitas-sensitifitas yang ada agar tak salah berperilaku dan berkata. Kewaspadaaan juga perlu selalu ada dalam benak dan tak mendekati potensi-potensi kerawanan.