Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Berkat Pandemi COVID-19, Portal Era Society 5.0 Terbuka Luas
23 Desember 2021 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Reza Nalendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 di Indonesia mulai akan memasuki tahun ke-3. Sejak awal pandemi pada tahun 2019 aktivitas normal yang biasa dilakukan menjadi serba digital atau yang biasa kita kenal dengan sebutan daring atau online. Pada awal tahun tersebut mungkin kita merasa aneh bukan? Karena belum terbiasa dengan aktivitas yang biasa dilakukan secara offline. Hingga sampai saat ini beberapa masih tetap dilakukan secara online. Bahkan seiring dengan berjalannya waktu, kita akhirnya mulai terbiasa dengan semua aktivitas yang dilakukan secara virtual.
ADVERTISEMENT
Pada sektor ekonomi untuk penjualan online atau e-commerce, mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan. Alhasil karena peningkatan tersebut para penggiat industri dari segala sektor yang awalnya hanya melayani dan menjual secara offline kini beralih menjadi online dengan peningkatannya masing-masing.
Lalu apa hubungannya dengan portal era digital society 5.0? Era digital society 5.0 ini merupakan sebuah pembaruan dari era society 4.0 di mana kita bisa menjalani kehidupan sosial secara virtual. Baru-baru ini Mark Zuckerberg salah satu founder Meta memperkenalkan metaverse yang merupakan salah satu dunia digital yang di dalamnya kita bisa melakukan kehidupan sosial seperti di dunia nyata seperti berbelanja, berinteraksi, membeli sebuah lahan, dll. Bahkan untuk beberapa sektor industri yang sebelumnya hanya menjual produk berupa fisik, dengan hadirnya metaverse mereka akan menjual hanya dalam bentuk digital atau secara virtual.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari konsep yang akan diluncurkan ke dalam metaverse, era digital society 5.0 dirasa memiliki kemiripan di salah satu tujuannya. Bahkan jika dilihat semakin ke depan kita akan menghadapi era digital yang lebih maju lagi dan semua itu kembali kepada kita masing-masing dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang semakin maju.
Dan kira-kira seperti apa ya rasanya berbelanja kebutuhan hidup tetapi barangnya hanya berupa virtual? Well, kita tunggu saja perkembangannya lebih lanjut. (*RN)