Konten dari Pengguna

Mengenal Lebih Dekat Kota Pati

Rezza Ardianto
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Krisnadwipayana Jakarta
3 Maret 2022 16:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rezza Ardianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagian dari kita mungkin kurang akrab dengan kota yang satu ini, atau bahkan baru pertama kali dengar ada kota yang bernama Pati di Indonesia. Setidaknya hal ini berdasarkan dari penilaian beberapa orang yang saya temui. Tidak mengherankan memang, mengingat kota Pati tidaklah sebesar kota lain seperti Bogor, Bandung, Surabaya maupun Semarang. Namun menjadi aneh jika orang yang sama-sama berasal dari pulau Jawa tapi tidak tau adanya kota ini. Sebagai putra daerah yang bangga akan kota kelahirannya, miris melihat banyak orang yang belum tau akan kota indah yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Pati adalah salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Tengah yang sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Kota ini berbatasan langsung dengan kabupaten Grobogan dan Blora di bagian selatan, kabupaten Kudus dan Jepara di bagian barat, kabupaten Rembang dan Laut Jawa di bagian timur, serta Kabupaten Jepara dan Laut Jawa di bagian utaranya. Jika kita ingin berkunjung ke sini setidaknya membutuhkan waktu 2-3 jam dari kota Semarang melewati kabupaten Demak-Kudus untuk sampai di pusat kotanya.
Meskipun terletak di daerah pesisir, kota yang berjarak 525 km dari ibukota ini memiliki perkembangan yang baik terkait ekonomi dan fasilitas dari tahun ke tahun. Jika kita berbicara tentang kota dengan fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap seperti pusat perbelanjaan dan bioskop memang Jakarta, Bekasi, Depok maupun Tangerang jawabannya. Namun bila berbicara tentang kota dengan alam yang asri, damai, sejuk, jauh dari bising dan polusi maka kota Pati adalah jawaban terdepannya. Berikut adalah beberapa hal untuk kita bisa mengenal lebih dekat dengan kota yang satu ini :
ADVERTISEMENT
1. Pati Bumi Mina Tani
Dokumen pribadi
Sebagaimana namanya Bumi Mina Tani, mayoritas penduduknya berprofesi petani, entah itu petani padi, singkong ataupun manggis. Sekitar 70% wilayah ini adalah lahan pertanian.
2. Nasi Gandul
Dokumen pribadi
Makanan ini adalah makanan khas di kota saya. Olahan daging sapi di siram dengan kuah santan yang kaya akan rempah-rempah, ditambah dengan sambal petis khas Pati, kemudian disajikan di atas daun pisang atau jati menjadikan makanan ini primadonanya semua kalangan.
3. Kota Kacang
Dokumen pribadi
Tahu kacang Garuda, Sukro atau kacang Koro? Camilan tersebut adalah produk dari 2 perusahaan kacang besar di Indonesia yaitu PT. Dua Kelinci dan PT. Garuda Food yang terletak dikota Pati sekaligus menjadikannya salah satu ikon kota ini.
ADVERTISEMENT
4. Kota Pensiunan
Dokumen pribadi
Sebagaimana yang saya sebutkan di atas, sebagian besar wilayah Pati masih berupa lahan pertanian yang menjadikan udaranya jauh dari polusi, sehingga banyak orang yang menghabiskan masa pensiunnya di kota ini baik penduduk asli maupun luar kota. Selain itu kota ini juga jauh dari keramaian kota besar yang menambah kesan sunyi dan damai.
5. Kota Seribu Dukun
Dokumen pribadi
Sebenarnya saya sendiri kurang begitu menyukai nama yang satu ini. Bagaimana mungkin kota seindah dan secantik ini mendapatkan julukan kota Seribu Dukun. Namun tidak bisa dipungkiri masih banyak dijumpai di beberapa desa orang yang mengaku paranormal atau orang pintar.
Bahkan saya ingat saat SD dulu ada teman saya yang terkena gatal-gatal kulit, kemudian dibawa ke seorang kakek di mana kakek tersebut lantas menggigit kemenyan, sambil bibirnya berkomat kamit kemudian meludahkannya ke wajah teman saya. Hahahah lucu kalau ingat momen iti
ADVERTISEMENT
6. Cahaya Pati
Dokumen pribadi
Meskipun terkenal dengan julukan Hogwarts Van Java, Pati juga memiliki banyak tempat untuk menimba ilmu agama yang tidak di ketahui banyak orang. Yang paling terkenal di sini adalah desa Kajen di Kecamatan Margoyoso. Di daerah ini terdapat banyak pondok pesantren serta berbagai lembaga pendidikan lain. Di sini juga terdapat makam tokoh agama terkemuka KH. Ahmad Mutomakkin. Oh iya, ketua MUI periode 2000-2014 KH. Sahal Mahfud juga berasal dari Kajen, Margoyoso. Selain itu ulama seperti almarhum KH. Maimoen Zubair dan KH. Ahmad Bahauddin (Gus Baha) juga memiliki ikatan dekat dengan daerah yang satu ini.
Itu adalah sedikit dari banyaknya hal-hal menarik yang ada di kota kelahiran saya kota Pati tercinta, yang tentunya tidak kalah dari kota besar lain. Jadi, sudah tau kah kamu tentang kota Pati???
ADVERTISEMENT