Diabetes Melitus: Pembunuh Senyap yang Mengintai Kesehatan Kita

Rhesa Novita Dwi Hastuti
Mahasiswa Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
10 Juni 2024 12:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rhesa Novita Dwi Hastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diabetes melitus, atau lebih dikenal sebagai diabetes, adalah kondisi medis kronis yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini bukan hanya tentang seberapa banyak gula yang kita konsumsi, tetapi tentang bagaimana tubuh kita memproses gula tersebut. Dengan gaya hidup modern yang semakin tidak sehat, diabetes telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Mari kita kenali lebih dalam tentang bahaya dari penyakit yang sering kali disebut sebagai "pembunuh senyap" ini.
Diabetes Melitus. (Sumber : Freepik)
Apa Itu Diabetes Melitus?
ADVERTISEMENT
Diabetes melitus terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar gula darah. Ada dua tipe utama diabetes melitus:
1. Diabetes Tipe 1: Kondisi autoimun di mana tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga penderita harus mendapatkan insulin dari luar tubuh.
2. Diabetes Tipe 2: Terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik (resistensi insulin) atau tidak cukup memproduksi insulin. Tipe ini lebih umum terjadi dan sering kali dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat.
Tanda dan Gejala Diabetes
Diabetes sering kali berkembang tanpa gejala yang mencolok, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini hingga kondisi sudah parah. Beberapa tanda dan gejala yang umum meliputi:
ADVERTISEMENT
- Rasa haus yang berlebihan
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Rasa lelah yang berkelanjutan
- Penglihatan kabur
- Luka yang sulit sembuh
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Bahaya Jangka Panjang Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang dapat mempengaruhi hampir setiap organ tubuh. Berikut adalah beberapa komplikasi utama dari diabetes:
1. Penyakit Kardiovaskular
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk serangan jantung dan stroke. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung dan pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
2. Kerusakan Saraf (Neuropati)
Tingginya kadar gula darah dapat merusak dinding pembuluh darah kecil yang menyuplai saraf, terutama di kaki. Hal ini dapat menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, nyeri, atau bahkan kehilangan fungsi saraf.
3. Kerusakan Ginjal (Nefropati)
Diabetes dapat merusak sistem filtrasi ginjal. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal, yang memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.
4. Kerusakan Mata (Retinopati)
Diabetes dapat merusak pembuluh darah retina, yang dapat menyebabkan kebutaan. Penderita diabetes juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi mata lainnya, seperti katarak dan glaukoma.
5. Gangguan Kaki
Kerusakan saraf di kaki atau aliran darah yang buruk ke kaki meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki. Luka dan lepuhan dapat berkembang menjadi infeksi serius, yang dalam kasus ekstrem, dapat menyebabkan amputasi.
ADVERTISEMENT
Pencegahan dan Pengelolaan Diabetes
Meskipun diabetes merupakan penyakit serius, ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengelola kondisi ini:
1. Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan yang seimbang dengan mengutamakan sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Batasi konsumsi gula dan karbohidrat olahan.
2. Aktivitas Fisik Teratur: Berolahraga secara rutin membantu mengontrol berat badan, menurunkan kadar gula darah, dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
3. Kontrol Berat Badan: Mempertahankan berat badan sehat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.
4. Rutin Memeriksa Kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kadar gula darah dan mendeteksi dini tanda-tanda diabetes.
5. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pengetahuan tentang diabetes dan pentingnya gaya hidup sehat dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Diabetes melitus adalah ancaman kesehatan serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Dengan memahami bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit ini, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin, kita dapat menghindari "pembunuh senyap" ini dan menikmati hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Tentu, berikut adalah tiga referensi dari jurnal ilmiah tentang diabetes melitus yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir:
1. Suhardjono, S. (2020). Diabetes Melitus dan Obesitas di Indonesia. UGM Medical Journal, 29(1), 1-8.
2. Rachmi, C. N., Aghizib, S. N., Putri, R. D., & Setyowati, D. (2019). Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia: Analisis Riset Kesehatan Dasar 2018. Indonesian Journal of Public Health, 14(2), 169-178.
ADVERTISEMENT
3. Rachmah, Q., & Soewondo, P. (2017). Biaya Langsung Penyakit Diabetes Melitus di Indonesia: Suatu Tinjauan Sistematis. Jurnal Dinamika Kesehatan, 8(1), 37-44.