Konten dari Pengguna

Penerapan Budaya Sadar Sampah melalui Project Based Learning Mahasiswa USU

Ribkah Aprilis Sihite 241704014
Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan jurusan Analis Farmasi dan Makanan, Saya berasal dari Sidikalang dan besar di Adian Para para, Saya asli suku Batak Toba. Saya Hobi membaca dan mencari informasi.
16 Desember 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ribkah Aprilis Sihite 241704014 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto mahasiswi Universitas Sumatera Utara melakukan survei lokasi kegiatan di Jl Abdul Hakim, Gg Susuk V, Medan Selayang
zoom-in-whitePerbesar
Foto mahasiswi Universitas Sumatera Utara melakukan survei lokasi kegiatan di Jl Abdul Hakim, Gg Susuk V, Medan Selayang
ADVERTISEMENT
MEDAN- Project Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang aktif dan berpusat pada mahasiswa di mana mereka belajar melalui proyek atau tugas nyata yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Dalam PBL, mahasiswa terlibat dalam observasi mendalam, eksplorasi mandiri, penerapan praktis pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks nyata. Dewasa ini, banyak metode pembelajaran yang dapat dilakukan. Salah satunya Project Based Learning. Project Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok (Goodman dan Stivers: 2010).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini juga dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi D-III Analis Farmasi Dan Makanan, Fakultas Vokasi USU, Indah Fitriani Waruwu (241704005), Juwi Ceccilia Sirait (241704007), Mita Rama Uli Samosir (241704008), Ribkah Aprilis Sihite (241704014), Rencana Riang Zebua (241704016), Nanda Zakhia Ramazani (241704019), N. Meisya F. Berutu (241704032), Reyna Ophelia Damanik (241704038), Kezia Aurelia Sirait (241704044), Martina Safe Valentine (241704046). Pada PBL ini, kelompok 4 dibimbing oleh dosen pengampu mata kuliah Pekerjaan Sosial Internasional yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga S.Sos, M.Kesos.
Kegiatan PBL ini dilaksanakan pada tanggal 9 November 2024 Melalui program ini, PBL yang dilakukan dengan menyelenggarakan salah satu Tema SDGs yaitu Energi bersih dan terjangkau dan menjadi judul PBL Meningkatkan Budaya Sadar Sampah Di Jl. Abdul Hakim ,Gang Susuk V. Judul tersebut juga menjadi lokasi untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berada di Jl. Abdul Hakim Gg. Susuk V, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari KEMENKO PMK (2022) Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik.
Dikutip dari Pemko Medan (2023), Berdasarkan data dari Dinas lingkungan Hidup (DLH) kota medan, rata-rata volume sampah yang dihasilkan di kota ini pada tahun 2023 mencapai sekitar 2.000 ton per hari. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, hanya sekitar 800 ton yang dapat ditangani oleh fasilitas pengangkutan dan pengelolaan sampah hingga berakhir di TPA. Sementara sisanya berpotensi 1.000-1.200 ton, rawan mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tujuan pengabdian ini adalah untuk melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan di Gang Susuk V dari sampah-sampah. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih tergolong rendah. Survei menunjukkan bahwa banyak individu yang belum memahami pentingnya tindakan pengurangan, pemanfaatan kembali, dan daur ulang (3R). Berbagai faktor berkontribusi terhadap rendahnya kesadaran masyarakat. Pertama, kurangnya edukasi formal dan informal mengenai pemeliharaan lingkungan. Banyak masyarakat yang tidak mendapatkan akses informasi yang memadai tentang pengelolaan sampah dan dampak dari perilaku tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kedua, budaya konsumsi yang tinggi juga menjadi masalah. Masyarakat cenderung memilih produk sekali pakai yang berkontribusi pada peningkatan volume sampah. Ketiga, ada juga kendala dalam hal partisipasi masyarakat dalam program-program pengelolaan sampah yang sering kali tidak melibatkan mereka secara aktif. 
ADVERTISEMENT
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu sampah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah meningkatkan pendidikan lingkungan, memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program-program pengurangan sampah. 
Selokan adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan dan/atau air hujan untuk dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan. Selokan memberi banyak manfaat contohnya adalah sebagai jalannya irigasi, sebagai saluran pembuangan air yang sudah dipergunakan oleh manusia dari berbagai aktivitas dan kegiatan sehari-hari, dan mampu mengantarkan air hujan yang turun menuju tempat yang lebih rendah ke penampungan air.
Berkaitan dengan hal tersebut, kelompok 4 merangkum beberapa kegiatan yang bisa dilakukan Penerapan  Budaya Sadar  Sampah di Jl. Abdul Hakim, Gg. Susuk V Medan Selayang dalam pengelolaan sampah agar tercipta lingkungan yang sadar sampah dan tercipta energi bersih dan terjangkau. 
ADVERTISEMENT
Dari analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penting bagi warga Jl. Abdul Hakim, Gg. Susuk V untuk membuat jadwal gotong royong dan melakukan kebersihan lingkungan dan mengerti betapa pentingnya kebersihan dengan menyediakan tempat sampah di depan rumah warga masing-masing . Sampah yang dibuang sembarangan, terutama plastik, menyebabkan selokan tersumbat dan mencemari lingkungan.