Karakter Para Pemimpin Perempuan Abad 21

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
6 Maret 2020 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kanselir Jerman, Angela Merkel. Foto: AFP/ODD ANDERSEN
zoom-in-whitePerbesar
Kanselir Jerman, Angela Merkel. Foto: AFP/ODD ANDERSEN
ADVERTISEMENT
Ada banyak pemimpin perempuan pada abad ke-21 ini, sebut saja seperti Kanselir Jerman, Angela Merkel; Mantan Presiden Indonesia, Megawati; COO Facebook, Sheryl Sandberg; atau Huang Qiu Lian, wanita nomor satu Foxconn perusahaan pembuat Apple, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Kanselir Jerman, Angela Merkel, politikus wanita terlama dalam sejarah dunia. Ketika beliau pertama terpilih sebagai perdana menteri Jerman, beliau hanya menang 1 persen dari lawannya.
Ketika beliau memasuki masa jabatan ketiga di pemerintahan, beliau berhasil memecahkan kutukan dalam istilah semakin lama masa jabatan, semakin menurun dukungan suara. Bayangkan, kali ini dukungan yang diperoleh melebihi 16 persen dari pesaingnya. Apa rahasia di balik keberhasilannya?

Pemimpin Perempuan Abad 21

Dalam benak kita, kita mungkin berpikir Angela Merkel adalah seorang pemimpin wanita besi. Kenyataannya, justru sebaliknya.
Seperti kebanyakan para pemimpin atau presiden di dunia misalnya, segera setelah Donald Trump menjabat Presiden AS, Trump akan segera pindah ke Gedung Putih. Atau, Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo akan pindah ke Istana Negara Jakarta, maupun Perdana Menteri Inggris di 10 Downing Street .
ADVERTISEMENT
Kanselir Jerman juga memiliki istana kepresidenan resmi, tetapi Angela Merkel lebih memilih untuk tinggal di apartemen dengan suaminya. Dilengkapi dua pengawal pribadi dengan satu mobil polisi. Nomor rumah di depan apartemennya bertuliskan nama suaminya. Bangunan apartemen itu, bila dibandingkan dengan apartemen mewah di Kota Metropolis seperti Beijing, Shanghai, atau New York tampak biasa. Hanyalah seperti tempat tinggal kelas menengah khas orang Jerman.
Angela Merkel hidup santai. Beliau sering pergi ke supermarket sendiri. Membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari dan memasak sendiri untuk suaminya. Seperti halnya kebanyakan ibu rumah tangga. Dalam menjalankan tugas pemerintahan dan politik tiap hari, beliau selalu mempertahankan gaya kehidupan seperti layaknya masyarakat awam.
Angela Merkel jarang bertindak ekstrem, tetapi sebaliknya banyak memberikan perhatian khusus untuk mendengarkan pendapat orang lain. Seperti, bagaimana menyelesaikan masalah negara yang rumit, berdiskusi dan membuat solusi pilihan yang paling benar. Kanselir ini melakukan semuanya langkah demi langkah. Versi yang sangat berbeda dengan presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, ketika Kanselir Angela Merkel pergi menonton opera, pernah ada aktor opera mengatakan kepadanya, “Pada saat Anda menghadapi kesulitan yang rumit, serahkan saja pada waktu. Karena waktu akan memberikan nasihat terbaik.”
Beliau sangat menyukai saran ini. Bukan berarti orangnya pasif dan mudah menyerah pada nasib. Beliau justru yakin waktu akan membantu menyaring opsi-opsi yang tidak tahan uji waktu. Pada akhirnya, hal terakhir yang tersisa pasti merupakan trik terbaik. Oleh karena itu, beliau sering merespons berbagai tekanan dan masalah dengan ketenangannya yang unik, dan tidak akan membuat keputusan secara sederhana.
COO Facebook, Sheryl Sandberg. Foto: Reuters/Ruben Sprich
Selain itu, pemimpin perempuan abad 21 lainnya yang sangat saya kagumi adalah COO Facebook, Sheryl Sandberg. Sebelum menjabat COO Facebook, Sandberg pernah menjabat sebagai wakil presiden global dari Google.
ADVERTISEMENT
Ketika Mark Zuckerberg, bos besar Facebook kelabakan mengendalikan manajemen yang kompleks dalam Facebook, Zuckerberg mulai memperhatikan Sandberg. Lewat introduksi dari temannya, mereka berdua bertemu dan saling mengenal. Bos muda dengan net aset USD 68.2 miliar ini memutuskan untuk merekrut Sandberg bekerja di Facebook. Orang kelima terkaya ini menggunakan segala macam cara untuk membuat Sandberg berubah trek.
Zuckerberg melancarkan “serangan” berturut-turut selama enam minggu. Makan pagi, siang, dan malam selama 50 kali dalam enam minggu. Akhirnya, Sandberg menyerah dan bekerja di Facebook. Suatu saat ketika diwawancarai dalam suatu seminar, Mark Zuckerberg mengakui Facebook tidak akan seberhasil sekarang tanpa Sandberg.
Setelah Sandberg mulai bekerja di Facebook, para media umumnya tidak optimis terhadapnya. Perilakunya yang sangat lembut harus berhadapan dengan budaya para insinyur Facebook. Namun, Sandberg tidak peduli dan berusaha menarik hubungan dekat dengan semua orang sambil mempromosikan budaya iklannya. Sandberg sering menerobos sana sini untuk mengenali setiap orang. Berbicara sambil membungkuk untuk berbicara dengan karyawan setiap level sambil menjual ide-idenya, tidak seperti COO perusahaan besar.
ADVERTISEMENT
Setelah kerja keras beberapa saat kemudian, budaya dan produk Facebook mulai bergeser dan berubah. Untuk mendukung hasil perubahan ini, Mark Zuckerberg khusus memberikan Sandberg satu bulan cuti setiap selang satu bulan. Sandberg juga berhasil memenuhi harapan dan berhasil membantu Facebook menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Di samping itu, Foxconn perusahaan OEM dengan 1,2 juta orang karyawan terbanyak di dunia, juga memiliki pemimpin perempuan yang sangat luarbiasa. Namanya, Huang Qiulian. “Ingin tahu seberapa besar kuasa dan kemampuannya?”
Boss besar Foxconn, Terry Guo, pernah mengatakan bahwa jika semua proyek investasi tidak ditandatangani oleh Huang Qiulian, proyek tersebut tidak perlu ditunjukkan kepada Terry Guo. Ada legenda yang sangat menarik beredar di Foxconn. Bahkan, Proyek yang pernah disetujui oleh Terry Guo, kadang harus dibatalkan kalau tidak mendapatkan persetujuan dari Huang Qiulian. Namun, sebaliknya proyek yang disetujui oleh Huang Qiu Lian pasti akan ditandatangani oleh Terry Guo.
ADVERTISEMENT
Karena telah banyak perubahan personel dalam sejarah perkembangan perusahaan Foxconn. Tetapi satu-satunya yang tidak berubah adalah Huang Qiulian. Beliau telah bekerja di Foxconn sejak Foxconn berdiri 46 tahun yang lalu. “Apa rahasianya?”
Huang Qiulian adalah sosok yang "lembut", tidak mencolok, dan mudah didekati. Tentu saja, jika Anda membuatnya marah, dia juga akan memarahi orang lain. Tetapi bukannya mendendam, ia justru akan menyelesaikan masalah.
Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
Pada tahun 1990, dua sarjana Amerika meneliti pola pemimpin perempuan abad 21. Mereka berkesimpulan perbedaan inti antara para pemimpin perempuan tercermin dalam gaya kepemimpinan mereka yang lebih "demokratis". Sementara, para pemimpin pria lebih "keras" dan "otoriter". Di samping itu, penelitian setelah tahun 2000 banyak menunjukkan para pemimpin perempuan lebih berpola "sosial" dan "berbisnis", lebih mendekati "karakteristik kasih sayang seorang Ibu".
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, pemimpin perempuan abad 21 lebih toleran, lebih lembut, lebih mudah berpikir dari segi orang lain, dan lebih memperhatikan kepribadian. Kepemimpinan seperti ini memudahkan orang yang dipimpin merasakan karismatik dan menarik. Oleh karenanya, lebih mungkin terpengaruh.

Karakter Hermafrodit: Karakter Pemimpin Perempuan Abad 21

Karakter Hermafrodit artinya, pemimpin perempuan memiliki karakteristik keibuan yang kuat, tetapi juga menunjukkan perilaku pengambilan keputusan yang lebih baik daripada pemimpin pria.
Pemimpin laki-laki lebih cenderung berpikir dan menilai dari perspektif mereka sendiri. Cara komunikasi mungkin tidak sebagus perempuan. Pemimpin perempuan lebih berhati-hati berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga, mereka dapat memperoleh informasi yang komprehensif dan mengintegrasikan informasi ini dengan lebih baik. Akibatnya, dalam hal integrasi, wanita memiliki kelebihan khusus.
ADVERTISEMENT
Wanita lebih sabar dan bersedia menjadi pendengar yang baik. Mereka lebih bersedia berbagi pendapat dengan orang lain. Sehingga bisa lebih lengkap memahami masalah yang dibahas. Pemimpin perempuan dapat mendengar lebih banyak suara yang berbeda dan membuat keputusan lebih komprehensif.
Fakta menunjukkan pemimpin perempuan memiliki semangat pengorbanan yang lebih kuat. Mereka lebih mudah mengambil risiko untuk sesuatu yang mereka anggap berharga. Ini mungkin terkait dengan proses kesuburan seorang wanita. Proses hidup dan mati. Karena itu, wanita lebih cenderung dapat mengubah beban berat menjadi kekuatan pendorong untuk Maju.
Just like grandma says, akan semakin banyak wanita yang muncul di tempat kerja di Indonesia di masa depan. Organisasi yang pandai memanfaatkan pertumbuhan perempuan adalah organisasi yang berpotensi dan menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2012, tiga sarjana muda menyimpulkan ketika para pemimpin wanita menunjukkan karakteristik “androgyny dalam perilaku kepemimpinan, tidak peduli apakah bawahan mereka adalah pria atau wanita akan menunjukkan evaluasi yang tinggi tentang efektivitas perilaku pemimpin.
Karakter Hermafrodit diatas mempunyai arti, pemimpin perempuan memiliki karakteristik keibuan yang kuat dalam berurusan dengan hubungan rekan kerja, tetapi mereka juga menunjukkan perilaku pengambilan keputusan yang lebih baik daripada pemimpin pria.
Dalam arti tradisional , pemimpin perempuan diatas memiliki karakter “tomboy” yang mengacu pada arti seorang wanita memiliki karakteristik persis seperti layaknya seorang wanita, tetapi menyerap esensi seorang pemimpin pria. Seperti kutipan kata Peter Drucker: "Perubahan zaman now, sangat sesuai dengan karakteristik seorang perempuan."