Konten dari Pengguna

Peralihan Energi Surya Dalam Industri Perhotelan Berdasarkan Teori Ekonomi

Rudolfus Ridho Cipta Talu
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
14 Januari 2025 11:51 WIB
·
waktu baca 14 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rudolfus Ridho Cipta Talu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sirkular Oleh Ellen MacArthur
Gambar oleh Martin Eklund dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Martin Eklund dari Pixabay

Industri perhotelan kini berada di persimpangan besar, menghadapi tantangan untuk ikut bertanggung jawab atas dampak lingkungan sambil tetap memberikan layanan berkualitas tinggi. Sebagai salah satu sektor yang paling boros energi, hotel memikul tanggung jawab besar dalam membantu mengurangi perubahan iklim. Dengan makin mendesaknya kebutuhan akan praktik yang lebih berkelanjutan, solusi berbasis energi terbarukan seperti energi surya menjadi langkah strategis yang tidak hanya membantu lingkungan tetapi juga menciptakan keuntungan jangka panjang. Energi surya, yang mengandalkan sinar matahari sebagai sumber daya utama, menawarkan solusi praktis bagi hotel. Di negara tropis seperti Indonesia, sinar matahari tersedia hampir sepanjang tahun, membuat teknologi ini sangat relevan. Hotel dapat memanfaatkan energi surya untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari, mulai dari penerangan hingga pengoperasian fasilitas utama. Dengan mengadopsi energi bersih ini, hotel tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin mahal dan tidak berkelanjutan.

Padma Hotel adalah bukti nyata bahwa langkah ini bukan sekadar wacana, tetapi bisa benar-benar diwujudkan. Melalui kemitraan dengan SUN Energy, Padma Hotel telah memasang dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sejak 2023 di beberapa propertinya. Langkah ini memberikan dampak besar: konsumsi energi fosil berkurang, emisi karbon ditekan, dan tamu hotel mendapatkan pengalaman unik tinggal di properti yang mengutamakan keberlanjutan. Tamu bisa melihat langsung bagaimana energi surya bekerja untuk mendukung operasional hotel, menciptakan kesadaran bahwa pilihan energi yang lebih ramah lingkungan adalah mungkin dan perlu. Keberhasilan Padma Hotel menunjukkan bahwa investasi dalam energi surya tidak hanya membantu lingkungan tetapi juga membangun citra positif bagi bisnis. Langkah ini adalah cerminan dari prinsip ekonomi sirkular, di mana sumber daya dimanfaatkan dengan efisien dan limbah diminimalkan. Jika lebih banyak hotel mengikuti jejak ini, industri perhotelan dapat bertransformasi menjadi sektor yang tidak hanya melayani tamunya dengan baik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan global.

Ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear (Ellen MacArthur, 2015). Ekonomi sirkular bukan hanya membahas pengelolaan limbah yang lebih baik dengan lebih banyak melakukan daur ulang, namun ekonomi sirkular juga mencakup serangkaian intervensi yang luas di semua sektor ekonomi, seperti efisiensi sumber daya dan pengurangan emisi karbon.

1. Relevansi dengan Industri Perhotelan Industri perhotelan dapat mengambil manfaat besar dari penerapan prinsip ekonomi sirkular. Beberapa relevansi utama meliputi:

ADVERTISEMENT
Efisiensi Energi: Penggunaan teknologi yang lebih efisien dalam konsumsi energi dapat mengurangi biaya operasional.
Pengurangan Limbah: Dengan menerapkan praktik daur ulang dan pengurangan limbah, hotel dapat berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih.
Kontribusi terhadap Ekonomi Lokal: Dengan memprioritaskan penggunaan produk lokal dan berkelanjutan, hotel dapat mendukung ekonomi lokal sekaligus menarik pelanggan yang peduli lingkungan

2. Relevansi Konsep Ekonomi Sirkular Ellen MacArthur dengan Industri Perhotelan

Konsep ekonomi sirkular yang diperkenalkan oleh Ellen MacArthur memiliki relevansi yang signifikan dengan industri perhotelan, terutama dalam konteks keberlanjutan dan efisiensi sumber daya. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai relevansi ini:
Industri perhotelan sering kali menghasilkan limbah yang besar, termasuk limbah makanan, plastik, dan bahan kimia. Dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, hotel dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah. Contohnya, penggunaan kembali handuk dan linen, serta penerapan program daur ulang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan1.
ADVERTISEMENT
Sektor perhotelan dikenal dengan konsumsi energi yang tinggi. Ekonomi sirkular mendorong hotel untuk mengadopsi teknologi hemat energi dan menggunakan energi terbarukan, seperti panel surya. Ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, hotel dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar. Hotel yang berfokus pada keberlanjutan cenderung lebih menarik bagi konsumen yang peduli lingkungan, sehingga dapat meningkatkan reputasi merek dan menarik lebih banyak tamu.
Beberapa hotel, seperti Alila Villas Uluwatu, telah menerapkan inisiatif ekonomi sirkular dengan menciptakan produk baru dari limbah, seperti mengubah botol kaca bekas menjadi gelas atau barang-barang dekoratif. Ini menunjukkan bagaimana kolaborasi dengan perusahaan daur ulang dapat menciptakan nilai baru dari limbah.
ADVERTISEMENT
Prinsip ekonomi sirkular juga mendorong hotel untuk berkontribusi pada ekonomi lokal melalui penggunaan produk lokal dan berkelanjutan. Ini tidak hanya mendukung komunitas setempat tetapi juga memperkuat hubungan antara hotel dan masyarakat sekitar.
Dengan demikian, penerapan konsep ekonomi sirkular dalam industri perhotelan tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bisnis.

3. Prinsip Utama Konsep Ekonomi Sirkular oleh Ellen MacArthur

Konsep ekonomi sirkular yang dipopulerkan oleh Ellen MacArthur berfokus pada pengembangan sistem ekonomi yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mengurangi limbah, memaksimalkan penggunaan sumber daya, dan menjaga nilai produk dalam perekonomian selama mungkin. Berikut adalah dua prinsip utama yang terkait dengan ekonomi sirkular, yaitu pengurangan konsumsi energi fosil dan adopsi energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Salah satu prinsip utama dari ekonomi sirkular adalah mengurangi konsumsi energi fosil. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan, seperti minyak dan gas. Dengan beralih dari model ekonomi linear yang berorientasi pada "ambil-pakai-buang", ekonomi sirkular mendorong praktik yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan material. Hal ini dilakukan dengan cara:
Meningkatkan efisiensi energi: Mengoptimalkan proses produksi untuk menggunakan lebih sedikit energi.
Mengurangi emisi karbon: Mengimplementasikan teknologi dan proses yang lebih bersih untuk mengurangi jejak karbon dari aktivitas industri.
Memperpanjang siklus hidup produk: Menerapkan desain produk yang memungkinkan perbaikan dan daur ulang, sehingga mengurangi kebutuhan untuk memproduksi barang baru yang memerlukan energi fosil dalam prosesnya.
ADVERTISEMENT
Prinsip kedua adalah mengadopsi energi terbarukan, seperti energi surya. Energi terbarukan memainkan peran penting dalam transisi menuju ekonomi sirkular karena:
Mengurangi dampak lingkungan: Energi terbarukan menghasilkan lebih sedikit emisi dibandingkan dengan energi fosil, membantu mengurangi polusi dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Mendukung keberlanjutan: Dengan memanfaatkan sumber daya yang dapat diperbarui, seperti matahari dan angin, ekonomi sirkular dapat memastikan bahwa kebutuhan energi masa depan dapat dipenuhi tanpa merusak ekosistem26.
Investasi dalam teknologi energi terbarukan menciptakan peluang bisnis baru dan mendorong inovasi di berbagai sektor.
Konsep ekonomi sirkular oleh Ellen MacArthur tidak hanya berfokus pada pengelolaan limbah tetapi juga mencakup berbagai intervensi di seluruh sektor ekonomi untuk mencapai efisiensi sumber daya dan keberlanjutan. Dengan mengurangi konsumsi energi fosil dan mengadopsi energi terbarukan, ekonomi sirkular menawarkan solusi untuk tantangan lingkungan global sambil menciptakan peluang ekonomi baru.
ADVERTISEMENT

4. Energi Surya Sebagai Solusi

Keunggulan Energi Surya
Tenaga Surya Merupakan Sumber Energi Terbarukan
Energi surya sebagai sumber daya yang tak terbatas mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik, berbeda dengan bahan bakar fosil yang memerlukan upaya besar dan mesin mahal. Selain lebih ramah lingkungan karena emisinya yang jauh lebih rendah, energi terbarukan juga lebih murah dan mudah diproduksi dibandingkan batu bara, minyak, dan gas alam, yang merupakan penyumbang utama gas rumah kaca.
Energi Matahari Sangat Berlimpah
Tenaga surya adalah sumber energi paling melimpah di Bumi dan teknologi inovatif telah memungkinkan kita untuk bergantung sepenuhnya padanya. Hanya sebagian kecil sinar matahari yang kita terima setiap hari dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar. Menurut Departemen Energi AS, setengah jam sinar matahari yang mencapai Bumi sudah cukup untuk memenuhi seluruh konsumsi energi manusia selama setahun.
ADVERTISEMENT
Teknologi Tenaga Surya Semakin Efisien
Selama bertahun-tahun kemajuan signifikan telah dicapai dalam teknologi surya, terutama dalam efisiensi panel, sistem penyimpanan baterai, dan daya tahan. Menurut Rhone Resch, Presiden Solar Energy Industries Association (SEIA) jika sektor PV global telah tumbuh lebih dari 40% dalam delapan tahun terakhir dengan peningkatan otomatisasi dan manufaktur yang memperbaiki teknologi ini. Panel surya kini memiliki efisiensi antara 15% hingga 20%, dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem telah meningkat memungkinkan daya tahan hingga tiga dekade tanpa kehilangan efisiensi. Sistem penyimpanan baterai juga telah berkembang pesat dengan penggunaan skala besar di negara-negara seperti Australia, Jerman, Jepang, Inggris, dan AS, serta peningkatan produksi baterai skala kecil yang diharapkan melengkapi aplikasi utilitas pada 2030.
ADVERTISEMENT
Panel Surya Semakin Murah
Harga adalah salah satu keunggulan utama energi surya. Menurut laporan World Energy Outlook 2020, International Energy Agency (IEA) mengonfirmasi bahwa tenaga surya kini menawarkan listrik termurah dalam sejarah. Pada 2021, IEA memprediksi bahwa pada 2050, energi terbarukan khususnya surya akan menjadi sumber listrik utama dunia. Energi surya dikenal karena biaya operasional dan pemeliharaan yang rendah, serta potensi penghematan tagihan listrik jangka panjang meskipun biaya panel tetap signifikan.
Siklus Hidup Tenaga Surya Menghasilkan Emisi Gas Rumah Kaca yang Minimal
Salah satu keuntungan utama energi surya adalah kontribusinya yang sangat kecil terhadap emisi gas rumah kaca. Tenaga surya tidak menghasilkan emisi selama pembangkitan dan memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil sepanjang siklus hidupnya. Meskipun proses pembuatan panel surya menghasilkan emisi, emisi totalnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara, yang menghasilkan 25 kali lebih banyak emisi, atau gas alam yang menghasilkan 10 kali lebih banyak emisi daripada tenaga surya.
ADVERTISEMENT

5. Tantangan Implementasi Energi Surya

Infrastruktur dan Regulasi
Salah satu tantangan utama adalah minimnya infrastruktur yang mendukung pengembangan energi surya. Proses perizinan yang kompleks dan birokrasi yang lambat sering kali menghalangi pelaksanaan proyek energi surya. Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat diperlukan untuk mempercepat proses ini.
Biaya Awal yang Tinggi
Meskipun harga teknologi panel surya semakin terjangkau, biaya instalasi awal tetap tinggi, terutama bagi rumah tangga dan usaha kecil. Banyak orang yang ragu untuk berinvestasi dalam energi surya karena kekhawatiran tentang biaya awal yang besar dan waktu pengembalian investasi yang lama.
Kurangnya Kesadaran dan Edukasi
Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang manfaat energi surya menjadi hambatan tersendiri. Banyak orang yang belum menyadari potensi penghematan jangka panjang serta dampak positifnya terhadap lingkungan, sehingga perlu ada upaya lebih untuk menyebarkan informasi dan memberikan edukasi mengenai energi surya.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan Teknologi Penyimpanan Energi
Keterbatasan teknologi penyimpanan energi menjadi salah satu kendala teknis utama. Saat ini, baterai penyimpanan masih memiliki harga yang tinggi dan umur pakai yang terbatas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan teknologi penyimpanan yang lebih efisien dan terjangkau agar energi surya tetap tersedia secara stabil, terutama di malam hari atau saat cuaca mendung.

6. Dukungan Teori Ekonomi Sirkular

Energi surya dapat dilihat sebagai solusi yang mendukung prinsip-prinsip ekonomi sirkular, yang menekankan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan mengurangi limbah. Dalam ekonomi sirkular, energi surya memanfaatkan sumber daya terbarukan yang tidak habis, yakni sinar matahari, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga meminimalisir dampak lingkungan seperti emisi gas rumah kaca. Sebagai sumber energi yang tidak menghasilkan polusi selama proses pembangkitan, energi surya mendukung tujuan utama ekonomi sirkular untuk mengurangi limbah dan emisi karbon (Webster, 2015). Selain itu, panel surya semakin dirancang untuk dapat didaur ulang, dengan komponen-komponennya seperti kaca dan logam yang dapat diproses kembali, memperpanjang siklus hidup material dan mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru. Teknologi penyimpanan energi, seperti baterai yang digunakan untuk menyimpan energi surya, juga dapat diterapkan dalam model ekonomi sirkular karena baterai ini dapat didaur ulang dan digunakan kembali. Pengembangan industri energi surya juga menciptakan peluang ekonomi baru, yang mendukung penciptaan lapangan kerja dan mendistribusikan energi secara lebih merata melalui proyek-proyek komunitas solar, yang juga sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular dalam menciptakan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan (Webster, 2015). Dengan demikian, energi surya berkontribusi pada transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan, dengan mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan yang tidak terbatas.
ADVERTISEMENT
Padma Hotel
Padma Hotel adalah salah satu hotel terkemuka di Indonesia yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam operasionalnya. Ekonomi sirkular merupakan pendekatan yang berfokus pada penggunaan sumber daya secara efisien, meminimalkan limbah, dan memperpanjang siklus hidup produk melalui pengelolaan yang berkelanjutan.
Latar Belakang dalam menggunakan ekonomi sirkular
1. Komitmen terhadap Keberlanjutan
Sebagai bagian dari industri pariwisata yang sangat bergantung pada sumber daya alam dan keindahan lingkungan, Padma Hotel memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ekonomi sirkular dipandang sebagai solusi untuk menciptakan operasional hotel yang lebih ramah lingkungan sekaligus berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam.
2. Tantangan Limbah di Industri Perhotelan
Hotel adalah salah satu sektor yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar, termasuk limbah makanan, plastik, dan energi. Padma Hotel menyadari bahwa model ekonomi linear (produksi, konsumsi, buang) tidak berkelanjutan, sehingga mereka beralih ke pendekatan ekonomi sirkular untuk mengelola limbah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
3. Peningkatan Kesadaran Konsumen
Wisatawan modern semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan. Banyak tamu hotel kini memilih akomodasi yang peduli terhadap lingkungan. Dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, Padma Hotel tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen ini tetapi juga memperkuat reputasinya sebagai hotel ramah lingkungan.
4. Dukungan terhadap Program Keberlanjutan Nasional dan Global
Indonesia, sebagai bagian dari kesepakatan global seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mendorong semua sektor untuk berkontribusi pada pengelolaan sumber daya yang efisien dan pengurangan emisi karbon. Padma Hotel, sebagai salah satu pelaku utama di sektor pariwisata, mendukung agenda ini melalui penerapan ekonomi sirkular.
5. Efisiensi Operasional
Penerapan prinsip ekonomi sirkular juga didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi biaya operasional. Dengan mendaur ulang limbah, mengurangi penggunaan sumber daya, dan memanfaatkan teknologi hemat energi, Padma Hotel dapat menciptakan model bisnis yang lebih efisien dan hemat biaya.
ADVERTISEMENT
6. Inspirasi dari Tren Global
Banyak hotel di dunia mulai menerapkan praktik ekonomi sirkular sebagai bagian dari strategi keberlanjutan mereka. Hal ini menginspirasi Padma Hotel untuk mengikuti tren global tersebut agar tetap relevan di pasar internasional.
Kesimpulan dari latar belakang
Latar belakang Padma Hotel dalam menggunakan ekonomi sirkular didasarkan pada kebutuhan untuk menjaga lingkungan, memenuhi harapan konsumen, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung tujuan keberlanjutan nasional serta global. Dengan mengadopsi pendekatan ini, Padma Hotel menunjukkan komitmennya terhadap pariwisata yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Hasil dan Dampak
1. Pengurangan Limbah: Volume sampah yang dihasilkan hotel berkurang secara signifikan.
2. Efisiensi Biaya: Hotel menghemat biaya operasional, terutama pada konsumsi energi dan air.
ADVERTISEMENT
3. Reputasi Positif: Padma Hotel mendapat pengakuan sebagai hotel ramah lingkungan, yang meningkatkan daya tarik bagi wisatawan eco-friendly.
Penerapan ekonomi sirkular oleh Padma Hotel tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. Langkah-langkah ini dapat menjadi contoh bagi industri perhotelan lain yang ingin beralih ke model bisnis berkelanjutan.

7. Dampak Energi Terbarukan Pada Ekonomi dan Lingkungan

Penggunaan energi terbarukan berdampak besar pada ekonomi dan lingkungan. Analisis berikut berkaitan dengan kemungkinan untuk mengurangi biaya operasional, menciptakan lapangan kerja dan mendukung konservasi ekosistem lokal.
Ekonomi
Potensi Penghematan Biaya Operasional
Meskipun memerlukan investasi awal yang besar, energi terbarukan menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sumber daya ini tidak bergantung pada fluktuasi harga bahan bakar fosil yang mengakibatkan stabilitas harga energi. Dengan beralih ke sumber daya terbarukan, perusahaan dapat mengurangi biaya energi dan memfaatkan sumber daya yang lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Lapangan Kerja Untuk Energi Terbarukan
Sektor energi terbarukan telah menunjukkan potensi besar untuk menciptakan pekerjaan baru. Sebuah laporan oleh International Renewable Energy Agency (IRENA) menunjukkan bahwa ini mempekerjakan lebih dari 11 juta orang diseluruh dunia pada tahun 2018 dan memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dimasa depan. Berbagai bidang terlibat dalam pekerjaan ini, mulai dari penelitian dan pengembangan hingga pembuatan dan perawatan sistem energi terbarukan.
Lingkungan
Mengurangi Jejak Karbon Industri
Energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin menghasilkan listrik dengan emisi yang sangat rendah atau bahkan nol selama operasinya yang secara langsung berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, pergeseran ini membantu upaya global untuk mencegah perubahan iklim dan mencapai target emisi karbon.
ADVERTISEMENT
Mendukung Konservasi Ekosistem Lokal
Energi terbarukan seperti matahari, angin dan air tersedia secara melimpah dan digunakan tanpa mengurangi cadangan sehingga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi habitat alami dari kerusakan yang sering terjadi akibat eksplorasi bahan bakar fosil. Ini juga mendukung konservasi ekosistem.
Secara keseluruhan, pemanfaatan energi terbarukan tidak hanya mengurangi biaya dan menciptakan lapangan kerja tetapi juga membantu menjaga lingkungan dan keberlanjutan ekosistem.
Jadi kesimpulannya, seperti yang ditunjukkan oleh Padma Hotel, energi surya adalah solusi nyata untuk keberlanjutan industri perhotelan. Dengan menerapkan panel surya, hotel tersebut dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 730 ton hingga tahun 2023. Transisi ini tidak hanya memungkinkan tetapi juga menguntungkan secara finansial, menunjukkan bahwa investasi dalam energi terbarukan dapat menguntungkan lingkungan dan operasi hotel.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penerapan teori ekonomi sirkular dalam penggunaan energi surya dapat menjadi katalisator untuk revolusi besar dalam industri perhotelan. Padma hotel menunjukkan bahwa penggunaan teknologi hemat energi yang berfokus pada pengurangan limbah dan efisiensi sumber daya dapat mengurangi biaya operasional dan menarik wisatawan yang peduli lingkungan. Padma Hotel berfungsi sebagai contoh bagi sektor lain untuk mengadopsi praktik keberlanjutan yang lebih baik.