Konten dari Pengguna

Table Manner Bukan Hanya Sekedar Etika Makan

rina ardita pebriani
saya Rina Ardita mahasiswa aktif prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
30 Desember 2022 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rina ardita pebriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
freepik.com
ADVERTISEMENT
Pada masa ini, kita sebagai bagian masyarakat global tentunya sudah sangat familiar dengan apa yang dinamakan table manner. Saat ini, jika kita berbicara tentang perjamuan yang bersifat formal maka secara otomatis logika kita akan mengaitkannya dengan table manner ini. Secara sederhana, table manner berkaitan dengan etika seseorang saat melakukan kegiatan makan, terutama makan bersama. Adapun, standar yang digunakan secara global terkait table manner ini merupakan standar yang berasal dari budaya eropa apabila kita berbicara perjamuan makan yang bersifat formal. Bila dikaitkan dengan budaya yang ada di Indonesia, tentunya apa yang disebut table manner atau etika makan ini akan memiliki makna berbeda. Di Indonesia, mendahulukan seseorang yang lebih tua untuk mengambil atau menikmati hidangan merupakan bentuk etika yang sudah sangat tertanam di bangsa ini. Namun, dalam tulisan ini tentunya penulis akan berfokus pada bentuk table manner yang dimaksudkan untuk perjamuan formal yang dimana seseorang akan dianggap memiliki sifat professional atau “berkelas” apabila mengaplikasikannya pada saat perjamuan makan.
ADVERTISEMENT
Lebih dalam, apabila kita berbicara terkait etika maka kita tidak akan jauh dari gaya hidup. Gaya hidup adalah teori yang memiliki kerahasiaan dan keragaman yang digunakan budaya modern untuk memisahkan dan memadukan berbagai subjek yang menyaringnya (Berzano, & Genova, 2015: 1). Gaya hidup dan etika tentunya memainkan peran penting dalam kehidupan sosial manusia. Faktanya, apa yang disebut dengan etika tersebutlah yang menjadi standar bersikap di masyarakat. Apabila seseorang dapat menunjukan kepada khalayak umum bahwa ia adalah seseorang yang beretika, maka lingkungannya akan secara otomatis memberikan label bahwa orang tersebut adalah orang yang baik bahkan terpelajar. Tidak terkecuali, bila berbicara tentang table manner yang menjadi standar etika dalam perjamuan makan.
Seperti yang sudah sampaikan sebelumnya, etika dan gaya hidup akan berkaitan dengan kelas sosial seseorang. Baik itu secara tingkat ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Lebih lanjut, perilaku seseorang di meja makan juga dapat menunjukan tentang status sosial atau profesionalitas seseorang. Etiket makan atau table manner ini mengacu pada aturan yang harus diikuti saat berada di meja makan bersama orang lain. Mempelajari cara menggunakan peralatan makan dan makan dengan benar merupakan hal pertama yang harus dikuasasi jika kita berbicara tentang table manner. Dan pada masa ini, menguasai table manner yang tepat dapat memberikan sebuah dampak positif bagi kepercayaan diri dan prospek karier seseorang.
ADVERTISEMENT
Faktanya, banyak orang bahkan, kelompok terpelajar seperti mahasiswa yang masih tidak tahu apa itu table manner atau bagaimana menggunakannya, meskipun faktanya hal ini penting terutama bila berbicara tentang karir dan bisnis di masyarakat global. Lebih jauh, apabila kita berfokus pada kelompok terpelajar dalam hal ini mahasiswa, banyak mahasiswa masih kurang memiliki kesadaran tentang table manner yang benar. Tentunya hal ini menuntut perguruan tinggi untuk berperan dalam mendidik mahasiswa agar dapat mengembangkan kepribadian dan karakternya, salah satunya dengan mempelajari table manner yang benar. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pelatihan table manner sebagai salah bentuk nyata memberikan pendidikan table manner kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat menerapkan table manner sesuai dengan aturan dan prosedur yang harus diikuti di meja makan. Sebagai contoh dimulai dengan di mana meletakkan serbet dan cara menggunakan peralatan makan dan berlanjut ke etika yang harus dan tidak boleh dilakukan diikuti. Mahasiswa dapat mempraktikkan semua teori ini dengan ikut serta dalam perjamuan hotel, yang meliputi hidangan pembuka, sop, hidangan utama, dan makanan penutup.
ADVERTISEMENT
Saya meyakini, apabila perguruan tinggi dalam hal ini memberikan pendidikan table manner kepada mahasiswa mereka hal tersebut akan memberikan dampak yang baik pula kepada perguruan tinggi itu sendiri. Terkhususnya bila berbicara tentang branding atau citra. Dengan menunjukan bahwa seorang mahasiswa dapat mengaplikasikan table manner secara tepat tentunya itu akan menaikan citra diri. Bila dikaitkan dengan karier seseorang atau hubungan bisnis, Mempraktikkan table manner di sebuah konferensi atau perjamuan di meja makan menunjukkan profesionalisme. Keberhasilan pertemuan bisnis, presentasi diri, produk, dan bahkan korporasi dipengaruhi oleh perilaku di meja makan. Perjamuan sering digunakan untuk pertemuan bisnis atau kegiatan terkait pekerjaan lainnya. Memahami table manner dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan dalam karier, bisnis, atau dengan citra yang ditampilkan di jamuan makan. Selain itu, orang yang mengundang dan kemungkinan klien yang ditemui di perjamuan merasa lebih nyaman dengan sikap seseorang yang dianggap beretikan.
ADVERTISEMENT
Dari seluruh penjabaran di atas, dapat disimpulkan apabila kita mengaitkan mahasiswa dan kemampuan table manner, kedua hal ini memiliki keterkaitan yang sangat sangat erat. Di era global, dimana kegiatan bisnis baik sebagai karyawan ataupun pemilik bisnis itu sendiri saat ini memiliki cakupan yang sangat luas. Tidak terbatas hanya di dalam negeri. Dan apabila kita kembalikan kepada konsep profesionalitas yang salah satu elemennya adalah citra diri seseorang, tentunya menunjukan nilai etika yang sesuai merupakan sebuah keharusan dalam dunia karir atau bisnis. Etika pada perjamuan makan atau table manner yang telah kita bahas secara singkat di atas tentunya tidak akan lagi menjadi hal yang dapat dianggap sebagai “isapan jempol”. Maka dari itu, sebagai generasi penerus yang tentunya di era ini memasuki tingkat global, seorang mahasiswa harus dapat membekali dirinya dengan standar etika yang berlaku di masyarakat, bahkan masyarakat global. Dalam hal ini, tentunya table manner.
ADVERTISEMENT