3 Survei Jelang Pilgub Jabar 2018: dari Aa Gym hingga Ridwan Kamil

9 Juni 2017 15:42 WIB
Infografis Survei Jelang Pilgub Jabar 2018 (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Survei Jelang Pilgub Jabar 2018 (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah hingar bingar Pilgub DKI Jakarta, Pilgub Jabar menjadi salah satu ajang pilkada berikutnya yang paling ditunggu-tunggu.
ADVERTISEMENT
Meski pelaksanaan pilkada di provinsi berpenduduk 46,7 juta jiwa ini masih tahun depan, sudah banyak nama yang muncul. Pada awal tahun, nama-nama yang diprediksi akan melaju jadi peserta Pilgub Jabar 2018 adalah Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, dan Netty Aher.
Di pertengahan tahun ini nama Netty Aher kemudian tenggelam oleh nama baru seperti Desy Ratnasari dan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Sementara itu Ridwan Kamil masih setia berada di peringkat tertinggi elektabilitas para calon, mengalahkan Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Dede Yusuf.
"Jika dianaisis, tingginya eletabilitas Ridwan Kamil tak bisa dipisahkan dari sejumlah hal. Pertama, efek kerja-kerja politik Ridwan Kamil dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi dan berbagai inovasi Ridwan Kamil yang ditorehkan selama ini telah mampu mendatangkan magnet electoral bagi publik," ucap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, Jakarta, Kamis (8/6).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, popularitas pria yang kerap disapa Kang Emil ini ternyata masih kalah dibandingkan pesaingnya yang lain, termasuk Aa Gym dan Desy Ratnasari.
Nama pemimpin pondok pesantren Daarut Tauhiid ini pertama kali muncul dalam bursa kandidat dalam survei Median yang digelar pada 25 April-3 Mei 2017. Dalam survei ini Aa Gym berada di peringkat keempat, mengalahkan Dedi Mulyadi. Namanya kembali muncul lagi dalam survei Indo Barometer pada 17-23 Mei.
Sementara Desy Ratnasari, mantan artis yang kini menjadi anggota DPR dari fraksi PAN, kabarnya tengah dipersiapkan untuk menjadi calon wakil gubernur.
Hal yang patut diperhatikan adalah polarisasi yang terjadi di masyarakat karena isu SARA pasca-Pilgub DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Survei Median menemukan fenomena Jakarta Effect yang sedikit banyak mempengaruhi masyarakat Jabar, khususnya isu penistaan agama oleh Ahok. "Ketika ditanya, apa perasaannya jika ada calon gubernur Jabar yang didukung partai-partai pendukung Ahok di Pilkada DKI? Ada 34,3 persen menjawab kurang suka, 33,4 persen biasa saja, 2,4 persen menjawab suka, dan tidak menjawab 29,9 persen," ujar Rico Marbun, Direktur Eksekutif Median, kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (13/5).
Isu lainnya yang menurut Rico saat ini mempengaruhi pilihan warga Jabar yakni politik dinasti. Dari 1.000 responden terkait isu politik dinasti itu, Median mencatat 29 persen tidak setuju, 28,70 persen setuju, 31,5 persen netral, dan 10,7 persen tidak menentukan jawaban.
Apakah Pilgub Jabar 2018 akan "sepanas" Pilgub DKI Jakarta?
Infografis Survei Jelang Pilgub Jabar 2018 (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Survei Jelang Pilgub Jabar 2018 (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
ADVERTISEMENT