Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jokowi Jamin Pemerintah Tegas Pada Organisasi yang Anti Pancasila
1 Juni 2017 8:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo terus mengingatkan kembali agar masyarakat sadar bahwa Pancasila merupakan dasar negara. Sehingga pemerintah tak akan tinggal diam apabila ada pihak yang berusaha memecah belah persatuan dan kebinekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Jokowi: Kebinekaan Kita Sedang Diuji]
Masyarakat Indonesia juga diminta untuk mewaspadai segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
"Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, anti Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia," ujar Jokowi saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila, di halaman gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Jokowi meminta supaya masyarakat saling bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional," ucap Jokowi.
"Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia," kata Jokowi.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini