Jokowi Tinjau Latihan Perang TNI di Natuna

19 Mei 2017 8:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi bersalaman dengan pejabat. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bersalaman dengan pejabat. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Pagi ini, Presiden Joko Widodo bertolak ke Tanjung Datuk, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Di Natuna, Jokowi akan menyaksikan Latihan Perang Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI Tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Jumat (19/5), Jokowi ke Natuna menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85.
Jokowi memasuki pesawat kepresidenan. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi memasuki pesawat kepresidenan. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Tiba di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Natuna, Jokowi dan rombongan nantinya akan berganti pesawat. Jokowi rencananya akan menaiki Helikopter Super Puma TNI AU menuju Tanjung Datuk. Setelah menyaksikan latihan perang ini, Jokowi akan kembali ke Jakarta.
Jokowi akan bertolak ke Natuna. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi akan bertolak ke Natuna. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Turut mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja kali ini yakni Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Sekretaris Militer Presiden, Marsda TNI Trisno Hendradi.
Kemudian Komandan Paspampres, Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Ari Setiawan, dan Kepala BPMI Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
ADVERTISEMENT
Sebuah insiden nahas sempat terjadi saat latihan untuk acara tersebut. Giant bow yang mengalami kerusakan sehingga memuntahkan peluru dan mengenai empat anggota TNI.
Ketika itu drone melintas di atas Stelling ARH, masing-masing pucuk melakukan penembakan. Pucuk 8 mengalami los kendali pada penyekat kiri yang mengakibatkan penembak tidak dapat mengendalikan pucuknya, lalu elevasi turun kemudian membabat ke arah jam 9 pada posisi pucuk 7 dan 6.
Kejadian ini begitu cepat. Dua orang meninggal di lokasi yakni Kapten Heru dan Praka Edy.