Panitia Sebut Larangan Tamasya Al-Maidah Diskriminatif

18 April 2017 22:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persiapan Pilgub di TPS 51 Pejaten Barat (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Ketua Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo, menganggap larangan pemerintah agar tak ada pengerahan massa Tamasya Al-Maidah merupakan tindakan diskriminatif. Padahal menurutnya, kelompok pengamanan lain diperbolehkan untuk mengawasi jalannya pencoblosan dan penghitungan suara di TPS.
ADVERTISEMENT
"Cemburu lah Bahkan bukan cemburu lagi, orang lain boleh kok kami dilarang-larang. Ini bentuk diskriminasi," ujar Sambo kepada wartawan di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/4).
Ia menegaskan Tamasya Al Maidah digelar untuk memastikan tidak ada kecurangan serta intimidasi kepada pemilih muslim dalam pencoblosan Pilgub DKI putaran kedua. Bahkan peserta Tamasya Al-Maidah tidak akan terlalu dekat dengan TPS, tetapi berjarak 20 meter dari TPS.
"Pokoknya sejarak sampai kami bisa melihat kejadian, sejarak yang kami cukup untuk tidak mengintimidasi," tegasnya.
Sambo juga mempertanyakan sikap pemerintah yang terkesan berlebihan dengan mendatangkan personel aparat tambahan dari luar Jakarta. Padahal menurutnya Tamasya Al-Maidah bukan kegiatan yang bertujuan mencederai demokrasi.
ADVERTISEMENT
"Kalau dilarang jangan melawan, kalau diprovokasi kembali ke tempat semula. Yang dari luar, dicegat diluar jangan melawan, kembali ke rumah masing-masing," ujar dia.
Berikut maklumat yang dikeluarkan panitia Tamasya Al-Maidah:
- Para peserta dari berbagai daerah silakan datang ke masjid-masjid atau musala atau tempat-tempat lain yang sudah menyatakan kesediannya kepada penyelenggara Tamasya Al Maidah untuk menerima para peserta Tamasya Al Maidah.
- Setelah sampai di masjid-masjid penerima, para peserta melakukan ibadah, zikir dan untuk kemenangan umat Islam di Jakarta dan tegaknya surat Al Maidah ayat 51.
- Pada hari Rabu pagi pukul 07.00 WIB tanggal 19 April, para peserta dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok untuk mendatangi TPS-TPS di sekitar masjid atau musala tempat peserta menginap.
ADVERTISEMENT
- Bagi yang yang tidak menginap silakan datang langsung ke TPS-TPS yang dikehendaki dengan berkoordinasi dengan koordinator pelaksana Tamasya Al Maidah.
- Datangi TPS-TPS dengan tertib, aman dan damai, senyum dan santun serta jauhkan dari kesan intimidatif.
- Jika ada larangan dari aparat setempat maka jangan melawan. Bahkan jika ada provokasi dari pihak manapun maka jangan melayaninya.
- Jika memang suasana sudah tidak kondusif maka para peserta diminta kembali ke masjid atau musala tempat menginap dengan memperbanyak ibadah, zikir dan doa untuk memohon pertolongan Allah untuk memenangkan umat Islam dan tegaknya Surat Al Maidah ayat 51.
- Sampai hasil perhitungan selesai maka para peserta diharapkan tetap tinggal dan mengambil jarak yang cukup untuk dapat melihat dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi di TPS sampai waktu penghitungan suara selesai. Tidak terlalu dekat karena dapat mengganggu pemilih dalam melaksanakan hak pilihnya.
ADVERTISEMENT
- Setelah perhitungan selesai maka para peserta diharapkan untuk segera kembali ke tempat atau musala tempat semula. Kemudian bersama-sama menuju Masjid Istiqlal dari mulai salat Asar sampai Magrib untuk syukuran kemenangan umat Islam.