Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pengelola Akui Sosialisasi Kenaikan Tarif di Tol JORR Belum Maksimal
10 April 2017 14:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna, menjelaskan alasan kenaikan tarif akibat ditutupnya gerbang Tol Karang Tengah. Herry mengakui informasi terkait kenaikan tarif ini belum disosialisasikan secara maksimal.
ADVERTISEMENT
"Soal integrasi ini banyak diprotes masyarakat, memang ada kekurang terbukaan BPJT sehingga terjadi protes. Selama ini integrasi dijelaskan untuk memperlancar kelancaran, tapi dalam praktiknya diikuti juga dengan perubahan sistem dari tertutup ke terbuka dan perubahan tarif," jelas Herry kepada kumparan (kumparan.com), Senin (10/4).
Minimnya sosialisasi menyebabkan protes dari pengguna tol. Mereka yang selama ini hanya membayar Rp 12 ribu, mengaku terkejut dengan kenaikan tarif hingga 30 persen.
"Mungkin untuk jarak jauh mereka tidak merasakan, mereka yang jarak dekat sangat terkejut, (dan menganggap) ini kenaikan tarif ilegal. Contoh Tomang masuk ke JORR selama ini Rp 12 ribu, Tomang JORR itu Rp 2 ribu, tarif JORR sendiri Rp 9 ribu. Semenjak ini mereka membayar Rp 16.500 mereka terkejut untuk jarak yang sama, ini tidak tersosialisasikan," jelas Herry.
ADVERTISEMENT
Herry mengatakan bahwa pihaknya tak memiliki niat sedikitpun untuk menaikkan tarif tol secara ilegal. Sehingga ke depannya pihak BPJT akan melakukan sosialisasi kenaikan tarif secara optimal.
Penutupan gerbang tol Karang Tengah untuk mengantisipasi kemacetan mengakibatkan adanya perubahan sistem di tol, yang tadinya tertutup menjadi terbuka.
"Dengan sistem terbuka memang ada cross subsidi satu sama yang lain, dalam sistem ini karena diambil average rata-rata perjalanan, makanya yang jarak jauh pasti akan tersubsidi oleh yang jarak dekat, maka dari itu yang tadi Rp 2.500 ada sekitar 20 persen yang jarak dekat, selebihnya 60 persen yang sifatnya jarak jauh, yang harusnya Rp 8.500 sekarang dia cukup membayar Rp 7 ribu," kata Herry.
ADVERTISEMENT