Macet Karena Penutupan GT Karang Tengah, Pengelola Minta Maaf

10 April 2017 13:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Karang Tengah. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah di Tangerang sejak Minggu (9/4) dini hari merupakan salah satu upaya untuk menangani kemacetan parah yang sering terjadi.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya penanganan yang dilakukan pihak Jasa Marga ialah dengan diberlakukannya integrasi sistem transaksi pembayaran tol ruas Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak Segmen Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa
Namun dengan dihilangkannya GT Karang Tengah tersebut, justru makin menambah kemacetan di ruas keluar tol lainnya seperti Gerbang Tol Karawaci, Tangerang dan Alam Sutera dalam dua hari terakhir. Atas kemacetan tersebut, pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) minta maaf.
Gerbang Tol Karang Tengah (Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Tol Karang Tengah (Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA)
"Prinsipnya yang selama ini transaksi dilakukan di barrier di tengah jalan, kita ubah dikonsentrasikan ke asal dan tujuan, akibat perubahan tadi kami mohon maaf masyarakat terpaksa harus mengantre di titik tujuan," ujar Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna, kepada Kumparan (Kumparan.com), Senin (10/4).
ADVERTISEMENT
Herry mengatakan jika Gerbang Tol Karang Tengah tetap beroperasi, maka sekitar 110 ribu kendaraan terpusat di titik itu dan menimbulkan kemacetan yang tiap hari semakin parah.
"Logisnya yang lewat 110 ribu kendaraan kalau bayar di tengah jalan 110 ribu itu harus berhenti, kalau kita pindahkan ke asal dan tujuan mestinya tidak akan mencapai 110 ribu kendaraan, Karawaci sepersekian, Alam Sutera juga sepersekian jadi terbagi bagi," jelasnya.
Menurutnya perlu penyesuaian terkait dengan perubahan ini, baik dari operator jalan tol serta para pengguna itu sendiri. Terkait persiapan peralatan di beberapa gerbang tol, Herry mengakui saat ini belum selesai 100 persen.
"Total peralatan siap itu 23 April yang harus kita bangun dengan 51 gerbang, hari ini baru ada 26 gerbang jadi baru separuh, beberapa gerbang tol memang nantinya kita siapkan untuk secara penuh elektronik, namun kondisi hari ini masih separuh kombinasi jadi masih ada petugas, nanti tanggal 23 April full GTO," pungkas Herry.
ADVERTISEMENT