Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Stok Beras Menipis, Bagaimana Tindakan Pemerintah?
11 Desember 2022 11:16 WIB
Tulisan dari Rini Sriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Beras adalah makanan pokok bagi orang Indonesia dan tercatat sebagai negara pengkonsumsi beras tertinggi di dunia. Dilaporkan bahwa orang Indonesia mengkonsumsi sekitar 114 kilogram per orang per tahun. Artinya, masyarakat Indonesia memproduksi beras sebagai makanan pokok yang dikonsumsi untuk asupan karbohidrat sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, pemerintah Indonesia melalui Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengumumkan bahwa Indonesia akan mengambil langkah politik dengan mengimpor 200.000 ton beras. Langkah itu diambil mengingat kondisi cadangan beras pemerintah yang saat ini hampir habis. Oleh karena itu, pemerintah harus bergerak cepat segera menambahkan stok beras untuk mengantisipasi situasi darurat.
Kondisi pasokan beras nasional Perum Bulog pada saat ini dinilai mengkhawatirkan, karena hanya mencapai 673.613 ton atau 11,2 persen dari total beras pada Oktober 2022. Jika masalah penyerapan beras bulog atau beras gabah tidak segera diselesaikan, tentu ketahanan pangan Indonesia dianggap terancam.
Selain menipisnya persediaan beras, harga beras pun ikut naik. Kenaikan harga beras ini disebabkan cuaca buruk sejak November 2022. Hujan deras menyebabkan banyak produsen beras tidak bisa mengirimkan hasil panennya sehingga menyebabkan kenaikan harga, ini merupakan situasi buruk dan ancaman besar bagi masyarakat di Indonesia, seperti kita ketahui Indonesia adalah pengkonsumsi beras terbesar ke 3 di dengan mengonsumsi 37.400 metrik ton. Hal ini tentu sangat berpangaruh terhadap ketahan pangan, bahkan dapat meningkatkan ancaman terjadinnya krisis pangan.
ADVERTISEMENT
Menurut saya mengenai impor beras pemerintah tentu akan kesulitan dalam melakukan pengadaan pangan apalagi dalam jangka pendek dan waktu produksi di November kini juga sudah berakhir. Pada saat yang sama, negara asing juga membutuhkan waktu untuk mengimpor, dan tidak yakin barangnya tersedia. Jika persediaan beras habis, tentu akan menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, bahkan ada laporan krisis pangan seperti yang terjadi di belasan negara lain akibat krisis global. Oleh karena itu, ketersediaan bahan makanan pokok, terutama beras, harus dijaga.