Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Bullying dan Pembalasan Paling Elegan dalam Sejarah Indonesia
16 Januari 2025 10:35 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Risang Tunggul Manik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bullying adalah perilaku buruk dan pembalasan yang paling elegan terhadap perilaku tersebut bisa jadi ada di kisah sejarah Indonesia ini.
Sekolah adalah tempat para siswa menuntut ilmu dan tempat segala perbedaan saling bertemu untuk memuliakan masa depan siswanya. Namun dalam sejarahnya pernah ada berdiri sekolah setingkat menengah atas atau SMA yang masih mempraktekkan bullying dengan alasan diskriminasi ras.
ADVERTISEMENT
Berikut cerita salah satu siswanya yang pernah bersekolah di sana.
A. Kekerasan Fisik
Gambaran keseharian selama di sekolah diantaranya, “Kegiatan sekolah berlangsung sejak pukul tujuh pagi sampai pukul satu siang, enam hari dalam seminggu. Tengah hari ada jam istirahat, saat mana setiap murid bisa membeli jajan atau bermain-main, tetapi tentu saja, anak-anak Belanda memisahkan diri dari kami. Mereka pun berusaha agar tidak timbul persahabatan di antara kami. Mereka pun berusaha agar hidung kami selalu berdarah. Ketika aku baru masuk, seorang anak yang sok hebat, mengenakan celana putih yang baru dan kaku, seragam wajib pada tahun pertama, berdiri menghalangi jalanku dan mengejek, “Minggir, anak inlander!” Ketika aku tetap berdiri di situ dia melepaskan tinjunya, PLAKKK!’ Tepat di hidungku! Jadi, kupukul dia kembali.”
ADVERTISEMENT
“Setiap hari aku pulang babak belur. Aku bukan seorang jagoan, tapi sekalipun aku dapat menahan penghinaan, aku tak dapat menghindari perkelahian. Kadang-kadang aku mengalahkan mereka, tetapi lebih sering aku yang kalah.” (Adams: 51-52).
B. Diskriminasi Nilai
Kesenjangan nilai juga terjadi di sekolah tersebut, berikut penuturannya,“Kami pun mengalami diskriminasi dalam pelajaran. Sekolah dianggap begitu berharga, sehingga kalau seorang anak pribumi membuat suatu kesalahan, Direktur menghukumnya dengan larangan masuk kelas selama dua hari. Kami berusaha belajar dengan keras, tetapi sekalipun kami bertekun siang dan malam, nilai yang diperoleh anak-anak Belanda pasti lebih tinggi daripada anak-anak pribumi.” Bahkan ada guyonan diantara siswa saat itu, “sepuluh untuk Tuhan, sembilan untuk profesor, delapan untuk murid jenius, tujuh untuk Belanda dan enam untuk kami (pribumi).”
ADVERTISEMENT
(Adams: 52).
C. Doktrin Rasial
Doktrin atau paham membedakan satu dengan yang lain berdasarkan ras juga dialami siswa tersebut, seperti yang diceritakan “Aku adalah pelukis cat air yang cukup hebat. Di tahun kedua guru menyuruh kami menggambar kandang anjing.” Saat gambar itu selesai guru tersebut berkata di depan kelas,”lukisan ini begitu hidup dan penuh perasaan, sehingga layak mendapat nilai setinggi mungkin. “
“Tetapi apakah aku memperoleh angka yang paling tinggi itu? Tidak. Selalu dikatakan orang kulit putih lebih banyak tahu… mereka meletakkan keunggulan orang kulit putih di atas orang sawo matang.”(Adams: 52).
D. Pembalasan Seusia Anak Sekolah
Pembalasan terhadap perilaku bullying seringkali ia balas dengan menjadikan gadis Belanda tunduk dan tertarik kepada lelaki pribumi seperti dirinya. Walaupun sebenarnya hal itu tidak dimaksudkan untuk melecehkan perempuan, hanya pembuktian sebenarnya tidak ada perbedaan antara orang kulit putih dan kulit sawo matang. “Aku sangat tertarik pada gadis-gadis Belanda. Aku ingin sekali berpacaran dengan mereka. Hanya inilah satu-satunya cara yang kuketahui untuk menunjukkan keunggulanku terhadap bangsa kulit putih dan membikin mereka tunduk pada keinginanku. Bukankah ini yang selalu menjadi tujuanku? Agar orang berkulit sawo matang dapat menaklukkan bangsa kulit putih? Itu adalah sebagian dari tujuan yang harus dicapai. Menaklukkan seorang gadis kulit putih dan membuatnya tergila-gila kepadaku adalah soal kebanggaan.” (Adams: 53).
ADVERTISEMENT
E. Apa itu Bullying?
Siapakah siswa yang bercerita kisah semasa SMA-nya ini? Di negeri manakah ini yang sekolahnya terjadi perundungan atau nama lainnya bullying terhadap pribumi?. Mampukah siswa tersebut membalaskan perlakuan kekerasan yang dialaminya dengan jauh lebih elegan?
Sebelumnya perlu untuk memahami pengertian apa itu bullying dan apa itu pembalasan secara “elegan” agar memiliki pemahaman yang sama saya dan pembaca.
Bullying secara etimologi berarti artinya penggertak yaitu seseorang yang suka mengganggu orang yang lemah. Menurut Kementerin Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying adalah penindasan atau risak (merunduk) yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau sekelompok yang lebih kuat. Tindakan ini dilakukan terus-menerus dengan tujuan untuk menyakiti (www.halodoc.com/kesehatan/bullying).
F. Pembalasan Elegan dalam Sejarah Indonesia
ADVERTISEMENT
Pengertian elegan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah elok, rapi, anggun (www.kbbi.web.id). Maka pembalasan yang elegan adalah pembalasan yang dilakukan seseorang kepada orang yang menyakiti mereka namun dengan cara yang yang berbeda. Perilaku bullying ada kalanya dibalas dengan perilaku yang sama, namun cara yang elegan justru menggunakan cara yang berbeda.
Membalas dendam tidak dengan jalan balik mem-bullying, tetapi membalas dendam dengan perilaku yang paling indah yaitu menyadarkan si pem-bullying betapa jahatnya perilaku mereka.
Siswa HBS dari Belanda tersebut tidak menyangka bahwa siswa pribumi yang mereka panggil inlander dan mereka tinju sampai hidungnya berdarah, nantinya menjadi orang yang dihormati dunia.
Direktur HBS (jabatan sekarang serupa kepala sekolah) yang selalu bermuka masam dan mencap siswa pribumi tersebut sebagai anak yang bermasalah, tidak menyangka bahwa suatu saat nanti siswa inilah yang menghapus sistem diskriminasi. Penghapusan sistem tersebut tidak hanya di sekolahnya saja, melainkan juga sekolah di seluruh negeri.
ADVERTISEMENT
Seorang ayah Belanda yang sempat meludahi dan berteriak “Inlander kotor dan binatang kotor karena berani melamar putrinya, tidak menyangka bahwa siswa pribumi tersebut nantinya justru mengangkat derajat bangsanya dari penjajahan dari kotornya sistem penjajahan.
Bagaimana cara siswa pribumi tersebut membalas perilaku bullying mereka? Sesekali ia membalas siswa Belanda tersebut dengan perkelahian walaupun lebih sering menderita kekalahan. Doktrin diskriminasi ras kulit putih dan sawo matang ia protes dalam pidato ekstrakurikuler sekolah, kiranya kepala sekolah Belanda mengganggapnya ide anak-anak seusia SMA yang bisa saja layu di tengah jalan. Juga hinaan ayah gadis Belanda yang menyakiti hati karena menolak lamaran untuk menikahi putrinya, namun siswa tersebut menyukurinya karena kecantikan gadis Belanda yang ditaksirnya memudar saat pertemuan 23 tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Namun dari kesemuanya tidak ada pembalasan yang paling indah dan elegan selain tindakan yang satu ini. Siswa pribumi yang beranjak dewasa bersama para tokoh lainnya mampu menghapus diskriminasi ras, tidak hanya di sekolah tersebut namun di segala aspek kehidupan seluruh negerinya. Dampaknya adalah sudah tidak ada lagi perkelahian antara si kulit putih dan si kulit sawo matang dan tidak ada lagi penghinaan terhadap rakyat pribumi.
Beliau yang sekarang beranjak dewasa di banding masa sekolahnya berhasil membalas bullying semasa sekolahnya dengan cara paling elegan sepanjang sejarah Indonesia. Pembalasannya yaitu menjadi pemimpin yang mengantar negeri ini ke gerbang pintu kemerdekaan Indonesia, siswa korban bullying tersebut adalah Sukarno.
SUMBER RUJUKAN
Adams, Cindy. 2018. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. PT Media Pressindo: Yogyakarta
ADVERTISEMENT
www.halodoc.com/kesehatan/bullying
www.kbbi.web.id
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 16:40 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini