Konten dari Pengguna

Iran Menangkap Puluhan Tersangka Pembunuhan Ismail Haniyeh

Rizdqy Waluyo Jaty
Alumni Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, Mahasiswa Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Agustus 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizdqy Waluyo Jaty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/gaza-18772972/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/gaza-18772972/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kematian Haniyeh adalah bagian dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas, terjadi saat perang antara Hamas dan Israel mendekati bulan ke-11, dengan kekhawatiran meningkat bahwa konflik ini dapat meluas ke seluruh Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Hamas dan Iran saling menuduh Israel sebagai pelaku pembunuhan tersebut dan berjanji akan membalas dendam terhadap musuh mereka. Israel belum mengakui atau membantah keterlibatannya dalam kematian itu.
Haniyeh dimakamkan di pemakaman kota Lusail setelah upacara pemakaman di Masjid Iman Mohamed Ibn Abd Al-Wahhab di Doha, ibu kota Qatar. Peti jenazahnya, yang dibungkus dengan bendera Palestina, diarak dalam prosesi di hadapan ratusan orang, bersamaan dengan peti jenazah pengawalnya yang juga tewas dalam serangan yang sama di Teheran pada hari Rabu.
Para pelayat pada upacara tersebut termasuk Khaled Meshaal, yang diperkirakan akan menjadi pemimpin baru Hamas, serta pejabat senior Hamas lainnya dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Hamas, Khaled Meshaal menyatakan, "Palestina akan tetap ada dari sungai hingga laut... dan Zionis (Israel) tidak memiliki tempat di tanah Palestina, terlepas dari berapa banyak mereka membunuh kami." Ia menambahkan bahwa kematian Haniyeh adalah kehilangan besar bagi gerakan tersebut, namun tidak akan mengubah arah perjuangan mereka.
ADVERTISEMENT
"Musuh kita tidak belajar dari pelajaran, mereka telah membunuh pemimpin kita selama lebih dari 100 tahun, apa yang terjadi? Ketika seorang pemimpin pergi (ke surga), pemimpin lain akan muncul," ujarnya.