Rasisme dalam Permasalahan Generasi Muda Bangsa Indonesia

Rival Laosa
Political Science Universitas Muhammadiyah Jakarta
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2021 15:22 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Photo: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Photo: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Rasisme sebagai permasalahan dunia dan juga bangsa Indonesia merupakan permasalahan yang masih membudaya hingga saat ini dan belum ada penyelesaian sepenuhnya dan bahkan bisa dikatakan susah untuk menemukan penyelesaiannya secara menyeluruh, apalagi rasisme ini juga bukan hanya beredar dan berkembang pada kalangan dewasa lainnya namun juga sampai ke generasi muda.
ADVERTISEMENT
Sebelum itu kita ketahui secara umum Rasisme adalah adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan unggul serta memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya dan juga dari beberapa penulis menggunakan istilah rasisme untuk merujuk pada preferensi terhadap kelompok etnis tertentu sendiri (etnosentrisme), ketakutan terhadap orang asing (xenofobia), penolakan terhadap hubungan antar ras (miscegenation), dan generalisasi terhadap suatu kelompok orang tertentu (stereotipe).
Rasisme telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida. Kita ketahui pula bahwa rasisme berkaitan dengan konsep ras di dalam masyarakat. Pembentukan rasisme dapat terjadi jika perbedaan fisik dianggap sebagai suatu hal yang penting di dalam masyarakat. Rasisme juga dapat timbul karena adanya perbedaan dari segi psikologi, ideologi dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Dalam permasalahan dunia Rasisme masih menjadi pembahasan yang penting untuk diselesaikan, kita tahu hingga saat ini rasisme masih banyak terjadi di belahan bumi ini, seperti yang belum lama terjadi yaitu Korea Selatan yang di mana atlet penembak jitu Korea Jin Jong Oh memberikan komentar rasis kepada atlet penembak jitu asal Iran, Javad Foroughi. Di Olimpiade 2020 kali ini, Dikutip dari The Korean Times, Jin Jong Oh menilai bahwa kemenangan Javad Foroughi adalah omong kosong. Ia juga menuding Javad Foroughi sebagai teroris.
Jika kita melihat lagi dari kasus rasis yang ada di dunia ternyata masih banyak terjadi lain nya juga seperti rasisme tentang Anti-asia di berbagai negara belahan lain seperti amerika. Ini menandakan bahwa rasisme masih menjadi permasalahan di dunia internasional, selepas dari dunia internasional kita bisa melihat permasalahan bangsa Indonesia tentang rasisme yang juga belum menemukan titik terang penyelesaiannya.
ADVERTISEMENT
Kasus rasisme di Indonesia juga masih banyak dijumpai, seperti rasisme antara sebagian orang kepada ras masyarakat Indonesia timur seperti papua, bukan hanya pula antar Indonesia saja namun rasisme di Indonesia juga sampai ke negara lain. Banyak persepsi tentang rasisme yang terjadi di dunia dan di Indonesia sendiri, dari persepsi itu muncul karena dari perbedaan pendapat dan pandangan akan sebuah kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Rasisme bukan hanya sebuah kasus tentang masyarakat luas ataupun kelompok-kelompok besar. Dan bagaimana jika sebuah negara yang di mana generasi muda sebagai penerus peradaban bangsa Indonesia ke depannya yang bergantung pada generasi muda saat ini. Permasalahan kebangsaan di Indonesia yang sebenarnya berlandaskan nasionalisme dan kesatuan Pancasila Bhineka Tunggal Ika ini terganggu dengan yang namanya perbedaan pendapat serta rasisme.
ADVERTISEMENT
Bahaya rasisme sudah kita ketahui dengan apa yang dimaksud rasisme, jika kita biarkan rasisme tetap berkembang di suatu peradaban maka masa depan suatu bangsa tidaklah mustahil akan keluar dari masa depan yang berkualitas. Permasalahan ini harus bisa diselesaikan atau dicegah perkembangannya di generasi muda yang terutama generasi muda bangsa Indonesia.
Dari kebencian terhadap ras lain dan persaingan akan pendapat yang melahirkan kebencian di antara satu kelompok atau satu kesatuan ras, permasalahan ini lah yang sedang terjadi di Indonesia terutama pada generasi muda nya. Jika kita melihat perkembangan zaman yang modern ini yang penuh dengan teknologi canggih seperti internet dan media di dalamnya maka akan terdapat suatu akar permasalahan yang di mana banyaknya budaya-budaya yang tercampur dan terdapat di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Permasalahan pertama dari generasi muda Indonesia terhadap rasisme adalah dengan adanya kefanatikan terhadap suatu kelompok yang dianggap sebagai kelompok unggul dan bahkan ada yang mengungguli kelompok Ras lainnya dibanding kelompok Ras nya sendiri.
Permasalahan rasisme inilah yang bisa membuat generasi muda Indonesia mudah terbawa dalam permasalahan masa depan peradaban. Indonesia dengan Pancasila nya yang di mana sudah mengatur itu semua dan bahkan juga Undang-undang Dasar 1945, dari ini kita bisa mengetahui bahwa permasalahan rasisme di Indonesia sangatlah buruk jika tertanam dalam generasi muda.
Lebih bahayanya lagi jika kita sebagai generasi muda membenarkan rasisme karena suatu kefanatikan terhadap idola lainnya dan juga malah lebih memilih untuk mengunggulkan budaya luar disbanding budaya negara nya sendiri. Hal-hal seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja apalagi sampai berkembang dan berakar di generasi muda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di sini bisa kita simpulkan bahwa rasisme dalam permasalahan generasi muda bangsa Indonesia perlu diselesaikan dengan memberi pemahaman-pemahaman nasionalis dan juga pancasilais serta tentang kemanusiaan. Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dari ketuhanan sampai dengan keadilan perlu ditanamkan kepada generasi muda untuk penyelesaian permasalahan rasisme di Indonesia agar masa depan Indonesia sebagai manusia yang memanusiakan manusia terlaksana dengan kualitas yang baik dan benar.
Mengenalkan perihal kebudayaan dalam ras dan suku di Indonesia sejak dini kemudian membendungnya dengan pemahaman agama yang benar dan juga arti serta tujuan Pancasila untuk persatuan agar pemahaman tentang toleransi semakin kokoh dalam perkembangan zaman kemudian Cinta dalam jiwa patriot yang ada pada jiwa nasionalisme diajarkan dan diterapkan sejak dini pula agar jiwa generasi muda terselamatkan dari permasalahan rasisme dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Aku sudah memutuskan untuk tetap dalam cinta. Kebencian adalah sebuah beban yang teramat berat untuk ditanggungg”. Martin Luther King. ‘’ Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!". Soekarno. Dengan kata-kata di atas kita bisa telaah kembali bahwa kebencian sangatlah berat dan cinta adalah kedamaian, serta persatuan yang ada bukan milik seorang saja namun milik Bersama.
Ini semua menandakan bahwa keadilan akan terbebasnya dari rasisme perlu diselesaikan dengan bijak dan sebaik-baiknya agar permasalahan ini bisa terselesaikan dan generasi muda bisa terselamatkan dari keburukan Rasisme. maka dari pada itu ketika kita semua membiarkan ini semua berlangsung maka generasi muda akan dengan mudahnya hancur di masa depan karena efek buruk Rasisme.
ADVERTISEMENT
Oleh : Rival Laosa
mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta
kader IMM FISIP UMJ