Menteri ESDM Ingin Stop Investasi Nikel, Ini Jawaban Menteri Investas

Rizal Adhi Pratama
Jurnalis full time di Malang Raya.
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2023 10:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizal Adhi Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke UB. (foto: Rizal Adhi Pratama)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke UB. (foto: Rizal Adhi Pratama)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Produk nikel di Indonesia memang selalu menjadi isu yang seksi. Pasalnya banyak negara yang disinyalir mengincar kekayaan nikel di Indonesia karena semakin berkembangnya teknologi kendaraan listrik di dunia.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghimbau agar tidak ada lagi investor dalam pembangunan proyek pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel baru. Himbauan ini khususnya dalam pembangunan smelter nikel yang memproduksi Nickel Pig Iron (NPI) dan feronikel (FeNi).
Jawaban Menteri Investasi, yang dihentikan adalah ekspor tapi hilirisasi tetap berjalan
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menjawab isu yang dihembuskan oleh Kementerian ESDM tersebut. Menurutnya yang harus dihentikan hanyalah ekspor nikel saja, tapi hilirisasinya harus tetap berjalan.
"Ekspor nikel yang distop, tapi hilirisasi tetap berjalan dong. Dan nilai investasi nolel kita dari 2017 sampai 2018 kan cuma 3,3 miliar US Dollar, sekarang pada 2022 total hilirisasi dari ekspor kita sudah melebihi 30 miliar US Dollar," terangnya saat mengunjungi Universitas Brawijaya pada Senin (14/8/2023).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kini nikel menjadi komoditas yang menghasilkan pendapatan negara yang signifikan. Peningkatan nilainya sangat luar biasa dibandingkan 5 tahun yang lalu.
"Bahkan (nilai nikel Indonesia) sudah Rp500 triliun lebih, yang awalnya cuma Rp45 triliun. Itu adalah dampak dari hilirisasi," bebernya.
Bahlil juga menjelaskan hilirisasi nikel juga berdampak Positif pada perekonomian Indonesia
Lebih lanjut, hilirisasi nikel di Indonesia memberi dampak pada perekonomian Indonesia yang sempat terpuruk akibat Pandemik COVID-19. Pasalnya produksi nikel membuat pendapatan negara dan daerah meningkat.
"Kemudian dampak lainnya penciptaan lapangan pekerjaan, penciptaan pendapatan negara yang tinggi, kemudian daerah yang ekonominya terbangun dengan baik dari daerah-daerah penghasil nikel," jelasnya.
Bahlil mengungkap jika sebelumnya pendapat dari nikel belum dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga ketika ia menjabat sebagai Menteri Investasi akan memaksimalkan investasi dari nikel demi peningkatan pendapatan negara.
ADVERTISEMENT
"Saat ini investasi nikel sangat diuntungkan. Kalau sebelumnya saya tidak mengatakan rugi, tapi pendapatan yang tidak maksimal," ucapnya.
Melalui instruksi Jokowi, Menteri ESDM menghimbau investasi nikel dihentikan
Beberapa waktu lalu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menghimbau agar investasi nikel dihentikan terutama dalam pembangunan smelter nikel berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Hal ini dikhawatirkan akan mengancam ketahanan cadangan nikel di Indonesia.
Ini sesuai instruksi dari Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo pada 10 Juni 2023. Instruksi ini berisi pelarangan ekspor bauksit dan digantikan dengan hilirisasi lainnya.
Setelah mengumumkan himbauan penghentian ekspor nikel ini pada Sabtu (12/8/2023), Menteri ESDM Arifin Tasrif dicopot dari jabatannya. Ia kemudian diganti oleh Sandiaga Uno sebagai Menteri ESDN ad interim sejak Senin (14/8/2023) sore.
ADVERTISEMENT