Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Yuk Menjadi Peserta Olimpiade Amal Sholeh Terbesar di Dunia pada Bulan Ramadhan
3 Maret 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Rizal Bahara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alhamdulillah, atas segala Rahmat yang Allah berikan, sebentar lagi seluruh umat Islam sedunia akan menggelar pesta akbar yang terbesar di Dunia, yaitu pesta Amal Sholeh pada bulan Ramadhan. Banyak cabang amal sholeh yang diperlombakan pada bulan tersebut, dengan syarat dan ketentuan berlaku. Sebagai contoh, untuk cabang amal sholeh Puasa, syaratnya adalah harus orang Muslim yang beriman. Artinya, pertama-tama harus ada persiapan sebelum ikut serta dalam perlombaan pada cabang amal sholeh puasa, yaitu harus menjadi Muslim terlebih dahulu. Setelah menjadi Muslim, syarat kedua adalah beriman, begitu juga dengan cabang-cabang amal sholeh yang lainnya.
Banyak orang Islam memaknai bahwa Ramadhan itu adalah suatu waktu untuk "berlatih", sehingga Ramadhan dijadikan sebagai sarana latihan untuk melakukan sebanyak-banyaknya amal sholeh. Tetapi ada sebagian lain yang berpikir dan berpandangan lain, di mana Ramadhan dimaknai sebagai pesta kebaikan atau amal sholeh, di mana banyak sekali cabang-cabang amal sholeh yang dilombakan dan tentunya banyak juga hadiah-hadiah yang disediakan. Mereka memaknai Ramadhan layaknya seperti Olimpiade.
ADVERTISEMENT
Jika kita memaknai bahwa bulan Ramadhan sebagai perlombaan amal sholeh, maka cara menyikapinya akan berbeda. Dimana mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk menuju kemenangan di setiap cabang amal sholeh yang ada di bulan Ramadhan. Semua aspek sudah dipersiapkan untuk menjadi pemenang sebelum memasuki Olimpiade amal sholeh tersebut. Syarat-syarat untuk menjadi peserta disiapkan sebelumnya, latihan-latihan lebih dipererat dan dipersiapkan sebelum even besar tersebut berlangsung.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa ulama salaf telah mempersiapkan Ramadhan 6 bulan sebelumnya, di antaranya dengan berdoa agar bisa menjadi peserta dalam lomba amal sholeh di Ramadhan. Momentum Ramadhan menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu oleh mereka, karena mereka tahu akan keutamaan dari Ramadhan. Bagaimana dengan Nabi Muhammad mempersiapkan Bulan Ramadhan? Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban sebagai persiapan memasuki bulan Ramadhan. Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata, "Saya sama sekali belum pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh." Dalam riwayat lain, "Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari." (HR. Muslim: 1156). Sehingga dapat kita ambil hikmahnya bahwa Rasul dan para ulama atau generasi sahabat telah mempersiapkan Ramadhan jauh-jauh hari sebelum perlombaan amal sholeh di Ramadhan dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Olimpiade terakhir, yaitu Olimpiade Tokyo 2020, dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2021 dan diikuti oleh kurang lebih 200 negara dengan jumlah atlit kurang lebih 11000 orang. Pelaksanaan olimpiade berjalan kurang lebih 20 hari dengan kurang lebih terdiri dari 33 cabang olahraga yang dipertandingkan, dan diadakan setiap 4 tahun sekali. Para peserta di Olimpiade, yang pastinya bukanlah orang sembarangan, mereka terpilih sebagai perwakilan terbaik dari setiap negaranya. Untuk memenangkan perlombaan tersebut, diperlukan kesabaran, kedisiplinan, etos diri, dan latihan-latihan yang tidak mudah. Diperlukan program, strategi, dan diskusi yang mendalam antara atlit dan pelatih.
Di setiap penghelatan suatu acara besar, pada umumnya, acara akan semakin menarik menuju akhir. Hal ini menjadi waktu yang sangat dinantikan, atau menjadi "prime time". Pada acara sebesar Olimpiade, malam penutupan merupakan acara yang ditunggu-tunggu, dan tentunya panitia berusaha semaksimal mungkin untuk menggelar acara ini secara spektakuler. Selain acara penutupan, biasanya ada final event yang juga menjadi pusat perhatian dari seluruh acara. Dalam hal ini, di kompetisi olimpiade, pertandingan sepakbola menjadi fokus utama.
ADVERTISEMENT
Mari kita bandingkan dengan olimpiade amal sholeh Ramadhan. Frekuensinya acara dilakukan setiap 1 tahun sekali selama 29-30 hari, dengan cabang yang diperlombakan sangat banyak. Semua cabang kebaikan (amal sholeh) dilombakan, dan sudah pasti cabangnya lebih dari 33 cabang sebagaimana jumlah cabang olahraga yang dilombakan di acara Olimpiade. Beberapa contoh cabang amal sholeh di Ramadhan adalah cabang Puasa, cabang Sholat, cabang Zikir, cabang Zakat, cabang Sedekah, dan cabang-cabang amal sholeh lainnya. Kemudian, dilihat dari segi peserta, jumlahnya lebih dari 1.9 Miliar umat Islam di Dunia berdasarkan world population review.com. Ini menjadikan penghelatan akbar ini sebagai yang terbesar di Dunia yang pernah ada dan pasti tidak akan ada event yang bisa mengalahkan besarnya karena penyelenggaranya bukanlah manusia, melainkan yang menciptakan manusia. Selama 30 hari, tentunya layaknya sebuah acara kompetisi atau lomba, di akhir hari adalah waktu yang menentukan dan menjadi waktu yang "prime time". Allah memberikan hadiah besar berupa malam Lailatul Qadr, di mana malam ini hanya 1 kali di temui di 10 hari terakhir. Acara perlombaan atau pertandingan kebaikan atau amal sholeh pada bulan Ramadhan ini ditutup dengan closing ceremony berupa sholat kemenangan dengan kemeriahan disegala penjuru, takbir berkumandang di setiap daerah.
ADVERTISEMENT
Ramadhan tinggal menghitung hari, marilah kita persiapkan mental, fisik, dan rohani kita untuk menjadi peserta dalam event maha akbar ini, event yang merupakan perlombaan amal sholeh, perlombaan kebaikan. Sehingga wajar jika setan pada bulan Ramadhan menjadi tidak berdaya karena semua peserta berlomba-lomba dalam kebaikan. Pengelolaan dan strategi diperlukan untuk mendapatkan nilai yang terbaik dan terbanyak. Setiap detik di bulan Ramadhan bernilai, harus diisi dengan amal sholeh. Zikir adalah amal sholeh yang bisa dilakukan untuk hitungan detik. Semua sumber daya yang kita punya harus kita gunakan untuk menghasilkan kebaikan, misalnya mulut digunakan untuk mengajak kebaikan, kaki digunakan untuk berjalan ke tempat-tempat yang bisa memberikan nilai ibadah, seperti berangkat ke kantor untuk mencari nafkah, memberikan sedekah, memberikan zakat, dan lain sebagainya. Sumber daya berupa uang juga harus digunakan sebaik-baiknya untuk memberikan manfaat dan bernilai ibadah.
ADVERTISEMENT
Ramadhan sebaiknya dipahami sebagai ajang berlomba dalam kebaikan, bukan lagi menjadi ajang latihan. Jika kita berpikir Ramadhan sebagai perlombaan, maka Ramadhan akan dimanfaatkan dan dioptimalkan sebaik mungkin. Syarat dan aturan perlombaan di setiap cabang amal sholeh pasti sudah selesai kita pahami dengan baik sebelum perlombaan berlangsung, bahkan kita sudah melakukan persiapan dan latihan-latihan sebelumnya. Jangan sebaliknya, saat Ramadhan kita masih belajar syarat-syarat dan aturan main dari cabang-cabang yang dipertandingkan tadi, dan bahkan banyak sebagian lainnya digunakan untuk berdebat mengenai aturan yang benar dan mana aturan yang salah.
Untuk meningkatkan hasil, diperlukan adanya indikator keberhasilan. Maka dari itu, strategi yang bisa dilakukan adalah melakukan tabulasi atau pencatatan skor yang didapat setiap hari sehingga makin hari makin meningkat. Masyarakat umumnya, sebaliknya, semakin mendekati 10 hari terakhir, amal sholehnya semakin berkurang. Mari kita persiapkan diri kita dan keluarga kita masing-masing untuk mengikuti dan berperan serta aktif dalam olimpiade amal sholeh yang akan diadakan tidak lama lagi, dan tentunya kita berharap mendapatkan medali taqwa dari sang penyelenggara perhelatan akbar ini, yaitu Allah SWT. Bahkan, sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa puasa adalah amal sholeh yang dinilai langsung oleh Allah
ADVERTISEMENT
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bulan Ramadhan adalah momentum yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Ramadhan bukan lagi bulan latihan, melainkan adalah bulan perlombaan amal sholeh, di mana setiap Muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan kebaikan sebanyak-banyaknya. Seperti halnya dalam sebuah olimpiade, persiapan, disiplin, dan strategi sangat diperlukan untuk meraih kemenangan. Rasulullah dan para sahabat telah mencontohkan bagaimana persiapan yang matang dilakukan menjelang Ramadhan, sehingga kita sebagai umat Islam juga seharusnya mengikuti jejak mereka dalam mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci ini.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah :
1. Persiapkan diri secara menyeluruh: Mulai dari persiapan fisik, mental, dan rohani. Lakukan introspeksi diri untuk mengevaluasi kelemahan dan kekuatan yang perlu diperbaiki atau diperkuat menjelang Ramadhan.
ADVERTISEMENT
2. Bentuk strategi dan rencana: Tentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai selama bulan Ramadhan dan susunlah rencana serta strategi untuk mencapainya. Misalnya, tentukan target-target amal sholeh yang ingin dicapai setiap harinya dan bagaimana cara mencapainya.
3. Tingkatkan ibadah dan amal sholeh: Manfaatkan setiap momen di bulan Ramadhan untuk meningkatkan ibadah dan amal sholeh. Waktu kita bukan lagi diluangkan tapi masuk dalam perencanaan utama. Rencanakan waktu untuk beribadah, bersedekah, berzikir, membaca Al-Qur'an, dan melakukan kebaikan-kebaikan lainnya.
4. Jaga konsistensi: Penting untuk tetap konsisten dalam menjalankan ibadah dan amal sholeh sepanjang bulan Ramadhan. Hindari penurunan kualitas ibadah atau kebaikan hanya karena mendekati akhir bulan.
5. Evaluasi diri: Lakukan evaluasi diri secara berkala untuk melihat sejauh mana pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Jika ditemukan kekurangan, perbaiki dan tingkatkan usaha selama sisa waktu Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Dengan menjalankan saran-saran di atas, diharapkan kita dapat memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan meraih keberkahan serta kemuliaan yang Allah janjikan dalam bulan yang penuh berkah ini. Aamiin. Semoga kita dipertemukan dan diperkenankan oleh Allah menjadi salah satu peserta dalam olimpiade amal sholeh ini dan mendapatkan predikat medali Taqwa dari Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. Aamiin YRA.