Konten dari Pengguna

Argo Parahyangan atau Whoosh?

Rizki Alif Al-Hikam
Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran
1 Juli 2024 8:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Alif Al-Hikam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Whoosh (G1275) di Stasiun Tegalluar, Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Foto: Rizki Alif Al-Hikam
zoom-in-whitePerbesar
Whoosh (G1275) di Stasiun Tegalluar, Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Foto: Rizki Alif Al-Hikam
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
2 jam 45 menit atau 47 menit? Dua waktu tersebut bisa mengantarkan kamu ke Jakarta dan Bandung. Jakarta-Bandung bisa ditempuh dengan banyak pilihan moda transportasi, salah satunya Kereta. Argo Parahyangan, merupakan kereta api legendaris yang memiliki relasi Stasiun Gambir-Stasiun Bandung PP. Dengan kecepatan maksimal 120 km/jam, kereta ini memiliki waktu tempuh paling cepat 2 jam 45 menit.
ADVERTISEMENT
Argo Parahyangan beroperasi sejak 27 April 2010. Menawarkan kelas Ekonomi Premium dan Eksekutif dengan tarif berkisar Rp. 150.000 - Rp. 250.000. Tidak jarang juga kereta ini membawa kelas Panoramic dan kelas Luxury dengan tarif sekitar Rp. 400.000 - Rp. 500.000. Tiketnya bisa dipesan melalui aplikasi Access by KAI. Ketika naik Argo Parahyangan, kita dimanjakan oleh pemandangan yang indah karena perjalanannya membelah bukit dan hijaunya Bumi Pasundan.
Pemandangan ketika naik Argo Parahyangan. Cempakamekar, Padalarang, Bandung Barat. Foto: Rizki Alif Al-Hikam.
Dari Stasiun Gambir dan Stasiun Bandung, Argo Parahyangan memiliki beberapa stasiun pemberhentian, diantaranya Stasiun Jatinegara, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Cimahi. Setiap harinya, kereta ini melayani 4 kali perjalanan dari Stasiun Gambir dan Stasiun Bandung.
Argo parahyangan selalu ramai pelanggan, okupansinya tidak akan tertukar dengan transportasi lain yang juga menawarkan perjalanan Jakarta-Bandung. Selain itu, karena letak Stasiun Gambir dan Stasiun Bandung yang berada di tengah-tengah kota.
ADVERTISEMENT
Dunia perkeretaapian kini telah maju. Selain Argo Parahyangan, ada yang bisa mengantarkanmu ke Jakarta dan Bandung kurang dari satu jam. Perjalanannya memangkas waktu tempuh menjadi kurang dari separuhnya. Yang tadinya memerlukan waktu 2 jam 45 menit dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya, kini hanya memerlukan waktu tempuh 47 menit. Inilah yang ditawarkan oleh Whoosh, kereta cepat pertama di Indonesia.
Whoosh (singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat) yang biasa disebut Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau juga biasa disebut Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan kereta cepat Jakarta-Bandung yang hanya memakan waktu tempuh 47 menit.
Whoosh memiliki relasi Stasiun Halim – Stasiun Tegalluar PP. Whoosh memiliki 2 stasiun pemberhentian, yaitu Stasiun Karawang dan Stasiun Padalarang. Namun, saat ini Stasiun Karawang belum juga beroperasi. Awalnya, Whoosh memiliki waktu tempuh 46 menit, namun bertambah satu menit karena ada penambahan waktu berhenti di Stasiun Padalarang.
ADVERTISEMENT
Whoosh mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023. Dengan kecepatan 350 km/jam, Whoosh dapat mengubah lanskap perjalanan Jakarta-Bandung. Pemandangan yang ditawarkan ketika kita naik Whoosh juga tidak kalah menarik, kita bisa melihat Jalan Tol Layang MBZ dan ribuan atap rumah.
Pemandangan Tol Layang MBZ dari Whoosh Halim-Tegalluar. Foto: Rizki Alif Al-Hikam
Whoosh menawarkan Premium Economy Class dengan kisaran harga Rp. 150.000 – Rp. 300.000, Business Class Rp. 450.000, dan First Class Rp. 600.000. Untuk Premium Economy Class harganya menyesuaikan dengan waktu seperti jam dan hari. Biasanya, hari libur menyentuh harga Rp. 300.000. Tiketnya bisa dipesan melalui web KCIC, aplikasi Whoosh, dan aplikasi Access by KAI.
Dengan harga yang ditawarkan, pastinya ada fasilitas yang luar biasa. Mengutip dari Tribun Jabar, Whoosh dibuat dan dirancang dengan minim kebisingan dan getaran. Faktanya, koin bisa berdiri tanpa jatuh ketika Whoosh sedang berada dikecepatan maksimal.
ADVERTISEMENT
Letak Stasiun Halim dan Stasiun Tegalluar tidak berada di tengah-tengah Kota Jakarta dan Kota Bandung. Hal ini menimbulkan beberapa opsi penawaran antarmoda yang terintegritas dengan kedua stasiun tersebut.
Stasiun Tegalluar berada di Bandung Timur, sehingga menyulitkan pelanggan yang ingin berwisata ke Kota Bandung. Namun, pihak KCIC menyarankan, jika memang tujuannya ingin ke Kota Bandung, pelanggan bisa turun di Stasiun Padalarang kemudian transit menggunakan KA Feeder di lantai 1 Stasiun Padalarang.
Tenang saja, kamu tidak perlu menunggu lama karena jadwal KA Feeder menyesuaikan dengan jadwal kedatangan Whoosh. Selain itu, Stasiun Halim juga terintegrasi oleh stasiun LRT Halim.
KAI menyediakan layanan KA Feeder yang berhenti di Stasiun Padalarang, Stasiun Cimahi, dan Stasiun Bandung. KA Feeder ini gratis karena include dengan pembelian tiket Whoosh, sehingga pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi.
ADVERTISEMENT
Hanya dengan waktu 19 menit dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung atau sebaliknya, KA Feeder sangat membantu untuk menuju stasiun kereta cepat Whoosh. Nah, buat kamu yang bingung ke Stasiun Padalarang naik apa, kamu bisa naik KA Feeder dari Stasiun Bandung.
Karina (19) dan Ratu (19), merupakan mahasiswi Unpad yang berasal dari Jakarta. Ketika mereka dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya, mereka lebih sering menggunakan Whoosh.
Karina menjelaskan alasannya memilih Whoosh sebagai moda transportasi dari Jakarta ke Bandung, “Pertimbangan untuk naik Whoosh bukan beli waktu, tapi perbedaan range harga Argo Parahyangan sama Whoosh tuh enggak terlalu jauh, kalau misalnya kita beli dengan harga yang sama dengan waktu yang lebih cepat, kenapa enggak?”
ADVERTISEMENT
“Gue setuju sih sama Karina, dengan harga yang sama tuh waktunya bisa kepotong banget. Taro lah dari rumah gue ke Halim 30 menit, dari Tegalluar ke Jatinangor 30 menit, dengan waktu kurang dari 2 jam gue udah bisa nyampe dengan aman, nyaman, tentram,” tambah Ratu.
“Stasiun KCJB Halim itu deket banget sama rumah gue, di Cipinang. Kalo ke Gambir kan Jakarta Pusat ya, jauh banget,” tutup Karina.
Nadiya (20), mahasiswi UIN Bandung yang juga menceritakan pengalaman seru ketika naik kereta favoritnya, Argo Parahyangan. “Aku lebih milih buat naik Argo Parahyangan karena jarak dari stasiun KAI tuh lebih dekat daripada ke stasiun Whoosh Halim, lebih makan waktu juga ya meskipun bisa hemat waktu di Bandungnya, tapi aku lebih suka naik Argo Parahyangan bisa nikmatin perjalanan juga sih,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Argo Parahyangan dan Whoosh memiliki okupansi dan target pasarnya masing-masing. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika kamu ingin menikmati pemandangan yang cantik, santai, dan tidak buru-buru, kamu bisa memilih Argo Parahyangan sebagai alat transportasi dari Jakarta ke Bandung, maupun sebaliknya. Whoosh bisa jadi pilihan ketika kamu ingin menghemat waktu, ada kepentingan mendadak, dan ingin cepat sampai tujuan.