Konten dari Pengguna

Mengenal Lebih Dekat Pentingnya Pengendalian Hama dalam Industri Pangan

Rizki Dwi Setiawan
Dosen Departemen Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Universitas Andalas dan Praktisi Industri Pangan
24 September 2024 8:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Dwi Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengendalian Hama dalam Industri Pangan (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengendalian Hama dalam Industri Pangan (Sumber: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengendalian hama dalam industri pangan memainkan peran vital dalam menjaga kualitas, keamanan, dan keberlanjutan produksi. Hama di lingkungan produksi pangan bisa menyebabkan kerugian besar, baik secara ekonomi maupun kesehatan, jika tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu, memahami pentingnya pengendalian hama, serta penerapan metode yang efektif, sangat diperlukan oleh setiap produsen makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT
Hama dalam konteks industri pangan adalah organisme, baik serangga, hewan pengerat, maupun mikroorganisme, yang dapat merusak produk makanan atau mengkontaminasi proses produksi. Kehadiran hama di lingkungan pengolahan makanan dan minuman tidak hanya mengurangi kualitas produk, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi konsumen. Hama ini dapat masuk ke dalam fasilitas melalui bahan baku, peralatan, dan bahkan celah bangunan yang tidak tertutup rapat.
Integrated Pest Management (IPM) atau Pengelolaan Hama Terpadu
Untuk mengatasi masalah hama dalam industri pangan, diperlukan pendekatan yang komprehensif melalui sistem yang dikenal sebagai Integrated Pest Management (IPM) atau Pengelolaan Hama Terpadu. IPM adalah pendekatan yang berkelanjutan untuk mengelola hama melalui kombinasi berbagai metode yang efektif dan ramah lingkungan, dengan tujuan untuk meminimalkan risiko kerugian terhadap manusia dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
IPM berfokus pada antisipasi dan pencegahan aktivitas hama dan infestasinya melalui metode yang tidak hanya bergantung pada penggunaan bahan kimia. IPM mengkombinasikan beberapa strategi untuk memperoleh pemecahan dalam pengontrolan hama dalam jangka panjang termasuk melibatkan edukasi pekerja dan pengelolaan lingkungan produksi untuk meminimalkan kesempatan hama masuk.
Jenis-jenis Pengendalian Hama
1. Manajemen Ekologis
Pendekatan manajemen ekologis bertujuan untuk memodifikasi lingkungan agar menjadi kurang menarik bagi hama. Metode ini melibatkan menjaga kebersihan lingkungan produksi, memperbaiki struktur bangunan, serta melakukan sanitasi yang tepat agar hama tidak memiliki tempat untuk berkembang biak.
2. Kontrol Fisik
Kontrol fisik melibatkan penggunaan alat atau penghalang fisik untuk mencegah masuknya hama. Misalnya, penggunaan jaring atau penyekat pada jendela dan ventilasi untuk menghindari serangga masuk. Penggunaan perangkap tikus atau perangkap kecoa juga termasuk dalam metode kontrol fisik.
ADVERTISEMENT
3. Kontrol Biologis
Metode ini melibatkan pemanfaatan predator alami untuk mengendalikan populasi hama. Misalnya, di industri pertanian yang terkait dengan makanan, penggunaan serangga predator alami untuk mengurangi hama di lahan produksi menjadi salah satu metode yang umum diterapkan. Namun dalam konteks industri pangan, metode ini tidak dapat diterapkan karena pemanfaatan musuh alami dari hama untuk menekan populasi dari spesies hama yang menjadi sasaran sama halnya dengan memunculkan potensi hama baru.
4. Kontrol Kimiawi
Kontrol kimiawi menggunakan bahan kimia seperti insektisida, rodentisida, dan fumigan untuk mengendalikan hama di fasilitas produksi. Meskipun kontrol kimiawi efektif dalam menekan populasi hama dengan cepat, penggunaannya harus sangat terukur dan sesuai dengan regulasi, terutama di industri makanan dan minuman. Salah satu tantangan utama dalam kontrol kimiawi adalah memastikan bahwa sisa bahan kimia tidak mencemari produk pangan dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan konsumen. Namun, beberapa sistem keamanan pangan melarang penggunaan bahan kimia untuk pengendalian hama di dalam area produksi dan hanya diperbolehkan pada area luar.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Pengendalian Hama yang Efektif
Pengendalian hama yang efektif dalam industri pangan memiliki dampak yang luas, termasuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk dan meminimalkan kerugian ekonomi. Tidak hanya itu, industri pangan juga diharuskan mematuhi standar keamanan pangan internasional yang ketat, seperti HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan regulasi dari otoritas kesehatan setempat. Kegagalan dalam menerapkan pengendalian hama yang memadai dapat mengakibatkan penarikan produk dari pasaran dan kerugian reputasi yang besar bagi produsen.
Pada akhirnya, pengelolaan hama dalam industri pangan bukan hanya tentang menjaga kebersihan dan sanitasi, tetapi juga melibatkan penerapan strategi jangka panjang yang melibatkan berbagai metode untuk mencapai hasil yang berkelanjutan. Dengan menggunakan metode IPM, industri pangan dapat terus memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, berkualitas tinggi, dan bebas dari kontaminasi hama.
ADVERTISEMENT